[✓] Secret Love ; YoshiKyu

[ S-2 ] D - 13

Maybe last chapter :")

.

.

.

Kim Junkyu... dia bukan pembunuh.

Itu satu kata yang terus Yoshi ucapkan dalam hatinya, harapan besar bahwa apa yang di katakan salah satu kerabatnya itu tidak benar. Junkyu tidak mungkin membunuh Asahi.

Namun, tetap saja semua harapannya sirna. Patah. Sama seperti dulu, setahun yang lalu. Junkyu selalu mematahkan harapannya.

Ayah Asahi, Tuan Hamada langsung loncat ke dalam kolam berenang, tidak menghiraukan betapa dingin air kolam tersebut, sementara Ibu Asahi terduduk tanpa tenaga di sisi kolam renang.

Bagaimana tidak, anak satu-satunya Hamada Asahi mengambang di atas air dengan kulit pucat dan perut kembung. Juga ada bekas luka di atas kepala anaknya.

Ini semua karena...

"KIM JUNKYU!"

Ibu Asahi berdiri dan menatap nyalang ke arah Junkyu yang masih berdiri kaku, Junkyu ingin mengelak begitu ibu Asahi datang ke arahnya, namun semua itu terlambat, kerah bajunya sudah lebih dulu di tarik kuat-kuat.

"Kamu telah membunuh anakku, KAMU MEMBUNUHNYA!"

Tidak ada yang berani bergerak barang sejengkal untuk menyelamatkan sosok Junkyu, bahkan ketika Junkyu di cekik dengan kuat hingga tidak bisa bernafas, hanya sebuah brontakan yang Junkyu berikan namun itu tidak berarti apa-apa.

Beberapa media yang sebenarnya di undang untuk mengabadikan moment bahagia pernikahan malah berakhir menyorot perlakuan Ibu Asahi pada Junkyu. Tapi, yang masih waras memilih diam saja.

Dan itu semua tidak berakhir di sana, sewaktu Ayah Asahi keluar dari kolam renang bersama tubuh tidak bernyawa anaknya; dia langsung menggila, tangannya terkepal tajam dan langsung menghantam wajah Junkyu.

Saat itu terjadi, cekikkan pada leher Junkyu pun terlepas dengan paksa, lantaran badan Junkyu langsung ambruk ke tanah dengan darah segar yang meluncur bebas di antara mulutnya.

"KAMU TELAH MEMBUNUH ASAHI, JUNKYU!!"

Pikiran Yoshi tidak dapat lagi berfikir dengan jelas sewaktu vas bunga yang sebenarnya untuk hiasan itu hampir saja ia gunakan untuk memecahkan kepala Junkyu, dia dengan berani melangkah maju dan melindungi Junkyu dari vas bunga.

Meski punggungnya harus menjadi korban.