•𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟕•

2.7K 548 109
                                    

Hari libur akhirnya tiba, sekolah diliburkan sehingga banyak siswa siswa yang memutuskan untuk berlibur dimasa liburan ini.

Sama seperti apa yang dilakukan Yoshi, Junkyu, Hyunsuk dan Jihoon, jangan lupakan Haruto yang ikut bersamanya.

Yoshi bahkan berusaha menahan senyuman diwajahnya saat melihat bagaimana dekatnya interaksi antara Junkyu dan Haruto.

Keduanya benar benar terlihat menikmati kebersamaan mereka, seperti Junkyu yang menempel dengan Haruto, dan Haruto yang membelai lembut rambut Junkyu.

Yoshi sakit.... Dadanya terasa terpukul beberapa kali dengan benda tak kasat mata dan terus membuat dadanya sakit.

“Mereka benar benar cocok.” Yoshi tersenyum lirih, menatap lurus kemudian.

Matanya kemudian menatap kearah Jihoon dan Hyunsuk yang sedang sibuk mengambil foto kebersamaan mereka berdua.

Ia tersenyum pedih, bahagia dan sedih seakan bersatu menjadi satu, membuatnya bingung atas dirinya sendiri.

Yang pasti, Yoshi........ Sakit.

—::❤::—

"Yoshi dimana?"

Pertanyaan dari Hyunsuk seakan membuat Junkyu yang sempat lupa dunia saat bersama Haruto kembali tersadar.

Tawa dan senyum yang tadi ada diwajahnya seketika hilang entah kemana, digantikan wajah khawatir yang terlihat jelas diwajahnya.

Sama seperti mata Hyunsuk.

"Aku tidak tau, bukannya tadi dia sama kamu?" Tanya Junkyu dengan nada khawatirnya.

"Aku tadi sibuk mengambil foto dan...." Hyunsuk tampak hampir meneteskan air matanya, menatap kembali sekelilingnya. "... dia enggak ada disini,"

Bukan karena apa, Hyunsuk takut Yoshi kesasar karena ini merupakan pertama kalinya mereka semua ke bukit ini.

Tanpa berfikir panjang lagi, Junkyu mengambil ponselnya, mencari nama Yoshi— namun tersadar bahwa disini tak ada jaringan.

"Disini mana ada jaringan!"

Junkyu berdiri, terlihat benar benar khawatir.

"Kyu, kamu—" Haruto menghentikan pergerakan Junkyu dengan menggenggam tangan Junkyu. Namun dengan lembut sangat empu melepas tangan milik Haruto, dan tersenyum kecil.

"Kita berpencar untuk—"

Tanpa mendengarkan aba aba dari Hyunsuk lagi, Junkyu berjalan lebih dulu untuk mencari Yoshi.

“kamu benar benar merusak hariku!” ucap Junkyu dalam hatinya.

—::❤::—

Junkyu menghela nafas setelah melihat Yoshi yang berdiam di salah satu kursi dibukit tersebut. Ternyata Yoshi tidak pergi jauh.


Junkyu sudah hendak meluapkan segala bentuk emosinya pada Yoshi yang tampak terduduk dikursi taman tersebut.

Namun, liquid bening yang meluncur indah dimata sebening kristal milik Yoshi seakan membuat dirinya terpaku ditanah, menatap penuh tanya dari belakang Yoshi.

Dengan ini, ia memilih untuk memberi tau teman temannya bahwa ia sudah menemukan Yoshi. Kemudian kembali menemui Yoshi yang masih belum sadar akan kehadiran Junkyu.

"Hei bodoh!"

Yoshi yang mendengar panggilan itu langsung menghapus air matanya dan menggantinya dengan senyuman secerah matahari, yang mana itu membuat Junkyu seakan ingin membunuhnya saat itu juga.

"Kamu tau kami sudah mencarimu dari tadi," Celetukan dari Junkyu langsung menghentikan mimik bibir Yoshi yang hendak menyapanya. "Kenapa tidak mengabari?"

Yoshi mengangkat ponselnya. "Disini tidak ada jaringan."

Dengan menghela nafas terlebih dahulu, si manis mengambil tempat disebelah Yoshi.

"Harusnya kamu memberi tau kami saat ingin pergi tadi, bukan—"

Ucapan Junkyu terhenti dengan jemari telunjuk Yoshi yang ditempelkan dibibir milik Junkyu.

"Kalian terlihat menikmati waktu kalian..." Helaan nafas terdengar dari mulut tipis milik Yoshi, tersenyum kecil setelahnya. ".... Aku hanya tidak ingin senyum kalian terganggu dengan kehadiaranku."

Junkyu Speechless.

Ia benar benar menatap sendu pada sosok didepannya.

Selama ini dia terlalu sibuk dengan suasana hatinya.

Ia melupakan Yoshi.

Melupakan sosok Yoshi yang membutuhkan orang lain juga.

Yoshi kesepian.

Benar benar kesepian.

Tak ada yang memahaminya.

"Yoshi....."

Air mata Junkyu tiba tiba jatuh tanpa diperintah lagi.

"Aku—"

"Ayo kembali, yang lain pasti sedang bingung."

Ucapan Yoshi yang tiba tiba itu langsung menghentikan ucapan Junkyu. Nada yang Yoshi gunakan benar benar sangat lirih membuat rasa sakit dihatinya.

Tangan Yoshi yang lebih besar dari tangan Junkyu itu langsung menarik tangan si empu, menuntun Junkyu untuk berdiri.

Sorot mata Yoshi,

Senyum lirih Yoshi,

Genggaman tangan Yoshi.

Semuanya membuat Junkyu sadar— Yoshi tidak baik baik saja.








—to be continued—

Aku benar benar mengharapkan kalian memberi vote atau sekedar komentar ❤

[✓] Secret Love ; YoshiKyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang