•𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟖•

2.7K 483 32
                                    

Defenisi cinta yang sesungguhnya adalah dimana kebahagiaan orang lain lebih penting dari kebahagian diri sendiri.

—Secret Love Chapter 8—

Happy Reading

Hyunsuk tau ada sirat kecewa dari mata setajam pisau milik Yoshi saat melihat Junkyu kembali lupa akan dunia saat bersama Haruto.

Hyunsuk pikir setelah menemukan sisi lemah seorang Yoshi, Junkyu akan sadar suatu hal, tapi sepertinya hati Junkyu sudah tertutup apabila ia bersama dengan Haruto.

Mereka sekarang sedang berada di taman sekolah untuk melakukan penelitian, tapi bukannya meneliti dengan benar, Junkyu dan Haruto malah sibuk dengan dunia mereka sendiri.

"Pulang sekolah aku akan jalan jalan bersama Haruto dulu,"

Lagi entah keberapa kali Hyunsuk mendengar Junkyu mengatakan itu pada Yoshi. Dan entah keberapa kali Yoshi hanya tersenyum dengan penuh seraya mengangguk dan berkata "asal Haruto menjagamu dengan baik."

Hyunsuk benar benar muak, bahkan ia ingin sekali berteriak tepat didepan Yoshi bahwa dirinya tak seharusnya menjadi orang yang selalu saja terluka.

Yoshi juga harus bisa bahagia dan tersenyum layaknya orang lain.

Tanpa sadar Hyunsuk mengepalkan tangannya dan meremat tumbuhan yang mereka gunakan untuk penelitian.

::—❤—::

"Kenapa terus memandangi nya, jelas jelas dia orang yang terus ngebuat hatimu sakit—"

"Dan senang dalam bersamaan." Sambar Yoshi, tersenyum penuh makna. Bahkan ia memotong ucapan Hyunsuk yang sebelumnya.

"Gak ada kata senang kalau melihat orang yang kamu cintai malah mencintai orang lain." Tekan Hyunsuk.

Namun, yang ia dapatkan malah tawa hambar Yoshi.

"Enggak ada kata bahagia jika tidak ada kesedihan."

Hyunsuk total bungkam. Matanya hanya menatap nanar kearah Yoshi yang masih memasang senyum lirihnya.

"Aku gak paham dengan apa yang kamu rasakan, tapi menurutku  Junkyu sudah keterlaluan."

Hanya sebatas senyum yang Hyunsuk kembali dapatkan dari Yoshi, pemuda Jepang itu hanya menghela nafas seraya menatap siluet Junkyu dan Haruto yang perlahan menjauh.

"Se-keterlaluan apapun Junkyu, tetap saja aku menyukainya."

"Kalian benar benar sama gilanya."

Yoshi tertawa, tak menghiraukan dengusan Hyunsuk diakhir ucapan nya tadi.

Tin tin!

Mereka berdua menolehkan kepala mereka kearah Jihoon yang baru saja datang dengan motornya.

"Jihoon sudah datang, aku duluan ya Yoshi."

Yang diucapkan selamat tinggal hanya tersenyum kemudian mengangguk.

"Kami duluan ya."

Setelahnya, hanya siluet mereka yang dapat Yoshi tangkap. Ia tersenyum kecil, berjalan seorang diri menuju halte bus terdekat.

Sesekali ia menendang batu yang tak sengaja ia temui dijalan; atau sekedar menghembuskan nafas lelahnya sembari menatap kearah langit.

Disaat seperti ini, ia benar benar merindukan sahabat kecilnya— Junkyu.

Yoshi duduk di salah satu kursi yang tersedia di halte tersebut. Melihat halte ini, ia teringat kembali dengan moment moment bersama Junkyu dulu.

Dengan masih menggunakan baju PAUD, kedua bocah yang seumuran tampak berlarian menuju sebuah halte.

Sambil sesekali tertawa.

Satu diantaranya melompat lompat dengan senang karena berhasil sampai di halte terlebih dahulu.

"Yoshi kalah, jadi Yoshi harus gendong Junkyu nanti."

Junkyu kecil terlihat bahagia, ia bahkan mengolok ngolok sambil menjulurkan lidahnya kearah Yoshi.

"Kamu curang lari lebih dulu!"

Junkyu kecil tidak menghiraukan ucapan Yoshi. "Bilang aja kamu lemah."

"Jika begitu lihat, aku akan mengejarmu."

Melihat Yoshi kecil yang mengambil stan untuk memberinya pelajaran, Junkyu langsung berlari sekuat tenaga.

"Yoshi maafkan aku!"

Yoshi menghapus air matanya yang tiba tiba saja terkeluar dari mata tajamnya tersebut.

Kenangan itu,

Benar benar indah bukan?

Jadi jangan salahkan Yoshi jika kenangan indah itu seakan menjadi boomerang dikepalanya.

Kenangan itu manis, namun menyakitkan.

Yoshi kembali termenung, bahkan ia lupa bahwa dulu ia pernah tertawa lepas tanpa beban. Tertawa tanpa paksaan.

Seukir kurva melengkung tercipta diwajahnya saat membayangkan seandainya kata cinta itu tak ada. Mungkin persahabatan mereka masih terjalin sempurna.

Seandainya.







—to be continued—

[✓] Secret Love ; YoshiKyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang