Part 8 : Suara Hati Aurora.
*****
Sehari setelah aku sembuh dari demam aku mengalami hal yang aneh, Michael Corner laki laki yang baru ku ketahui ternyata satu Asrama dengan ku mulai menganggu ketenangan serta kebahagianku. Laki laki yang sama yang pernah mengajakku untuk menjadi Partner dansa di acara Yule Ball.
Laki laki dengan surai hitam tersebut kusebut sebagai Jelmaan Dementor.
"Hai, Aurora bagaimana keadaanmu? Sudah merasa baikan?"
Lihat! Dia mengangguku lagi, aku tak suka. Saat aku di antar ke Asrama oleh Filch dia juga menghampiri ku dan menanyai keadaan ku dengan pertanyaan beruntun, lalu mengelus bahu ku yang langsung mampu membuatku merinding Wajahnya menurutku sedikit menakutkan.
Dia seperti Dementor!
Setiap dia datang, dia seolah menyerap semua kebahagianku.
Aku mengabaikan sapaan nya, aku menatap Potter.
"Kau bisa melakukan Mantra Patronus, kan?" Tanya ku.
Potter mengangguk yang membuat ku tersenyum senang seketika.
"Kalau begitu, usir dia!" Pintaku seraya menunjuk Corner.
Corner menyerngit bingung lalu seketika terbelalak saat mengerti apa maksud dari ucapanku.
"Kau menyamakan aku dengan Dementor?" Pekik Corner.
Aku mengangguk seraya menadahkan tanganku pada Potter, ia tampak menyerngit bingung aku berdecak kesal.
"Ck. Pinjam tongkatmu itu saja tak mengerti," Dumelku.
Potter masih dalam keadaan bingung menyerahkan tongkatnya dengan sukarela aku mengacungkan tongkat Potter pada Corner.
"Expecto Patronum!"
Aku mengucapkan Mantra dengan asal asalan tapi, aku serius ingin mengusir dia. Aku mendengus sebal saat si Corner---Jelmaan Dementor itu tak kunjung pergi juga padahal aku sudah mengucapkan mantra patronus.
"Sudah sana kau pergi! Huss!" Usir ku.
Corner berlalu pergi dengan muka masam Ron tertawa melihat bagaimana muka masam Corner, melihat Ron tertawa aku juga ikut tertawa. Ron kembali membukakan bungkus coklat dan memasukkan coklat tersebut kedalam mulutku.
Dari arah pintu Granger datang dengan beberapa buku di tangannya ia meletakkan buku buku itu di atas meja lalu mendelik saat melihat Ron menyuapi ku.
"Aurora kupikir kau masih ingat peraturan yang kita buat," Ucapnya seraya melirik coklat yang berada di tangan Ron.
Aku mengangguk lalu menghela napas sejenak untuk menjelaskan pada Granger.
"Aku menjadi normal hanya sebulan," Jawab ku.
Granger menyerngit bingung begitu juga dengan Potter.
"Profesor Flitwick, Snape, dan Dumbledore membuat perjanjian Rora harus bersikap normal selama sebulan sebagai uji coba agar tak di pulangkan ke rumah. Ini sudah lewat sebulan dan perjanjiannya telah hangus itu artinya Rora bisa menjadi diri nya sendiri lagi," Sahut Ron.
Aku memang sudah memberitahu Ron perihal perjanjian ku pada para Profesor itu jaga jaga supaya aku tak perlu lelah menjelaskan pada Granger dan Potter.
Granger menatap kesal padaku ia mengambil kembali buku buku nya.
"Aku senang saat melihatmu sudah punya keinginan untuk berubah menjadi normal, menjadi lebih baik tapi apa sekarang yang kudengar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend(Shit) | Ron Weasley (END)
Fanfiction#SHITSERIES 1 Aurora Kirke penyihir berdarah murni yang cita cita nya ingin kaya tapi mageran, pemalas, tukang tidur, dan hobi nya nyusahin Ron. Semua pekerjaan akan terasa lebih mudah bila Ron yang mengerjakannya -Aurora Kirke Azkaban jangan? -Ro...