Part 2: Aurora membenci nya
*****
"Pertandingan kemarin sangat menyenangkan. Kau seharusnya ikut ke sana Rora," Ucap Ron menceritakan bagaimana pertandingan Quidditch yang diadakan semalam. Inggris menjadi Tuan Rumah tahun ini.
Awalnya Ron juga mengajak ku tapi aku terlalu malas untuk berada di kerumunan. Sedari di Burrow sampai ke dalam kereta Ron terus saja menceritakan tentang Viktor Krum dia bilang bahwa Viktor Krum sangat menakjubkan.
Aku tak kenal siapa itu Viktor Krum. Saat ini aku dan Ron serta kedua teman Ron, Potter dan Granger sedang berada di dalam kabin kereta. Granger tampak fokus membaca daily prophet yang sedang memberitakan bahwa tanda kegelapan dari Pangeran Kegelapan telah muncul.
Aku menguap di ujung kursi aku malas sekolah, aku malas belajar, tapi ingin sukses. Itulah aku.
Bahkan aku sudah berpikir bila Pangeran Kegelapan bangkit aku akan bersembunyi di bawah ranjang milikku bersama Ron tentunya.
Ron melemparkan sekotak Drooble pada ku.
"Makanlah agar kau tak mengantuk," Ucap Ron padaku.
Aku kembali menyerahkan kotak Drooble itu pada Ron.
"Bukakan," Pinta ku.
Aku tak sengaja melirik Granger yang menatapku sinis.
"Kau punya tangan, Aurora. Jangan terus menyusahkan Ron!" Ucap Granger ketus.
"Tak apa, Hermione. Aurora memang selalu begini," Balas Ron seraya membukakan bungkus Drooble dan memberikannya padaku.
"Lain kali gunakan tanganmu," Ron menyentil keras kening ku yang membuat ku tak meringis sudah terlalu sering Ron melakukannya jadi aku sudah kebal.
"Semua pekerjaan ku akan terasa lebih mudah bila kau yang mengerjakannya," Balas ku
"Kalau begitu kapan kau mandiri?" Tanya Ron. Dia kembali memberikan ku Drooble yang telah di buka bungkus nya dan memasukkan nya ke dalam mulutku.
"Kapan kapan," Jawab ku seraya mengunyah.
"Dia takkan mandiri bila kau terus memanjakannya, Ron. Kau lebih terlihat seperti pelayannya, dia menyuruhmu membawakan tas nya yang berisi bantal, lalu menyuruh mu mengerjakan tugasnya padahal kau sendiri juga mempunyai tugas," Geram Granger padaku.
"Benarkan Harry? Ronald, kalau kau terus mengurusnya dia akan semakin manja padamu. Tak mau melakukan hal hal yang seharusnya bisa dia lakukan sendiri," Lanjut Granger.
Aku memandang malas pada Granger. Dia memang tak pernah menyukai ku sedari awal, katanya aku terlalu pemalas, sering menyusahkan Ron, padahal Ron sendiri yang rela menyusahkan diri nya untukku. Sedari awal aku membenci Granger si pintar yang sok yang selalu mencoba mengambil perhatian Ron dari ku.
Sedangkan, Potter dia baik walaupun sedikit gegabah dan terlalu sering menuduh orang adalah sifatnya.
Ron berteman dengannya itu artinya setiap saat Ron bisa saja dalam bahaya. Saat tahun pertama Ron pernah terluka, di tahun kedua Ron juga terjebak di jalan menuju Kamar Rahasia, dan di tahun ketiga kaki Ron terluka parah akibat di gigit oleh Anjing.
Tapi itu konsekuensi bila berteman dengan Potter. Maka dari itu aku tak mau berteman dengan Potter. Berteman dengan Potter sama saja merepotkan diri sendiri.
"Aku sudah menyusahkan Ron bahkan sebelum kau datang Granger. Jadi jangan mengatur," Balas ku dengan nada malas.
"Ron kau perlakukan seperti seorang pelayan," Balas Granger padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend(Shit) | Ron Weasley (END)
Fiksi Penggemar#SHITSERIES 1 Aurora Kirke penyihir berdarah murni yang cita cita nya ingin kaya tapi mageran, pemalas, tukang tidur, dan hobi nya nyusahin Ron. Semua pekerjaan akan terasa lebih mudah bila Ron yang mengerjakannya -Aurora Kirke Azkaban jangan? -Ro...