Part 19 : Aurora dan pria berambut kakek kakek.
*************
Aku berada di Hospital Wings menunggu Ron sadar seraya mencoba memasukkan coklat yang sudah ku potong menjadi kecil kecil kedalam mulut Ron. Beberapa kali aku telah ditegur oleh Granger, Potter, dan Madam Pomfrey yang ikut berjaga. Ron juga saat ini masih dalam keadaan tidur karena pengaruh obat yang diberikan Madam Pomfrey.
"Dia habis keracunan Aurora jangan berikan Ron coklat," Tegas Granger.
Aku memutar bola mataku malas aku memasukkan coklat yang seharusnya untuk Ron kedalam mulut Granger secara paksa.
"Makan! Makan! Makan!" Ucapku kesal seraya memasukkan coklat itu secara paksa kedalam mulut Granger.
Granger yang belum siap mau tak mau mengunyah dan menelan coklat yang kuberikan padanya dan beberapa kali terbatuk karena tersedak.
Melihat Granger tersedak adalah suatu kesenangan sendiri bagiku aku menjulurkan lidahku pada Granger untuk mengejeknya.
Granger meminum air pemberian dari Potter seraya menatap ku tajam.
"Bagaimana bila aku mati tersedak?" Geram Granger.
"Dikubur!" Balasku menirukan ucapan Granger beberapa tahun yang lalu.
Aku masih ingat dengan jelas Granger mengatakan hal itu dengan santai beberapa tahun yang lalu.
Sedangkan Madam Pomfrey yang melihat hanya menggelengkan kepala tampaknya dia sudah pasrah begitu juga dengan Potter.
Tak lama berselang, Profesor Dumbledore, dan Profesor Mcgonagall datang bersama dengan Profesor Snape dan Profesor Slughorn.
Aku mendengus sebal menatap Snape, tak bisakah dia dipecat saja? Apa aku perlu ajukan sebuah petisi untuk membuat Snape dipecat?
Keempat Profesor itu tampak berdiskusi tentang racun yang tak sengaja ditenggak oleh Ron yang seharusnya ditujukan pada Dumbledore. Tampak Potter juga bergabung kedalam diskusi tersebut karena ia memang bersama Ron saat kejadian itu terjadi.
"Siapa yang memberi racunnya?" Tanyaku.
"Kami tak tahu Ms. Kirke," Jawab Mcgonagall.
"Kalau begitu, suruh Profesor Snape mencari tahu katanya dia jenius, buat ramuan Veritaserum banyak banyak berikan pada siswa. Masalah selesai!" Sahutku.
Aku lalu menatap Madam Pomfrey dengan napas sedikit tersendat sendat. "Aku butuh air. Aku mengalami dehidrasi ringan,"
Madan Pomfrey yang sepertinya tak mau aku pingsan segera memberikan aku segelas air. Aku kembali melanjutkan perkataanku setelah menenggak segelas air hingga tandas.
"Ron menjadi korban salah sasaran bila dia mati, kalian mau merawatku menggantikan Ron? Kalian sanggup?" Tanyaku.
Dan sontak Profesor Dumbledore, Profesor Mcgonagall, Profesor Snape, Madam Pomfrey, Profesor Slughorn, Granger, dan Potter menggeleng tegas.
Sudah kuduga!
Aku menatap Snape. "Makanya lakukan apa yang kubilang!" Perintahku pada Snape.
Tiba tiba pintu Hospital Wings dibuka dan muncul si wanita menyebalkan itu aku tak sudi mengingat namanya.
"Dimana My Won Won?" Suaranya memenuhi seisi ruangan.
Aku dan Granger tak sengaja saling bertatap setelah si wanita menyebalkan itu mengatakan hal tadi lalu kami bersamaan memutar bola mata malas.
"Apa yang kalian lakukan disini?" Wanita menyebalkan itu menatapku dan Granger dengan bengis.
"Aku juga menanyakan pertanyaan yang sama pada mu," Balas Granger dengan suara berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend(Shit) | Ron Weasley (END)
Fanfiction#SHITSERIES 1 Aurora Kirke penyihir berdarah murni yang cita cita nya ingin kaya tapi mageran, pemalas, tukang tidur, dan hobi nya nyusahin Ron. Semua pekerjaan akan terasa lebih mudah bila Ron yang mengerjakannya -Aurora Kirke Azkaban jangan? -Ro...