T W E N T Y F I V E

1.4K 286 224
                                    

Part 25 : Aurora dan titik terpuruknya

******

Selama memulai tahun ketujuh pipiku tak pernah lepas dari lebaman dan aku lebih sering di rundung oleh kelompok siswa berdasi hijau aku mau sakit tapi tak bisa karena si Snape menyebalkan itu mencabut izin ku untuk memasuki Hospital Wings

Dan hanya aku siswa yang tak boleh mengunjungi Hospital Wings. Dia memang sangat menyebalkan.

Dan karena itulah Ayah dan Ibuku bilang untuk menghabiskan liburan musim dingin dirumah saja, dan soal Ron aku tak pernah dapat kabar darinya mau mencari tahu tapi malas tapi aku rindu Ron.

Aku berjalan masuk kedalam pekarangan rumahku tanpa mengetuk pintu, aku masuk kedalam rumah dan aku menguap melihat seseorang yang duduk dimeja makan tampak makan dengan lahap.

Aku melihat Blue yang sedang makan dimeja makan.

"AURORAAAA KU!!!" ucap Blue lalu berlari memelukku.

"...Kau takkan tahu petualangan apa saja yang kulewati enam bulan ini, aku merasa seperti penjahat yang sedang diburon," ucap Blue lagi seraya merangkulku.

"Duduk. Anggap saja rumah sendiri," Ujar Blue seraya makan dengan lahap.

Tapi inikan memang rumahku...

"Kau tahu aku seperti gembel diluaran sana makan hasil mencuri, lalu tidur bersama para tunawisma, dan kau tahu aku pernah mencoba pura pura mengemis karena bosan dan orang orang memberikan ku uang lalu aku belanjakan untuk membeli makanan," Ujar Blue seraya tertawa senang.

Longbottom bilang, Blue selama enam bulan ini tak ada kabar tapi sekarang bak setan Blue sudah berada dirumahku.

"Ayahmu yang menemukanku," Jawab Blue seolah tahu kebingunganku.

Ayahku memang tahu tentang Blue karena Blue bertingkah sok akrab pada keluargaku dia bahkan mengirimi surat pada Ayahku yang mengatakan bahwa dia adalah temanku, teman dari putri mereka.

Lalu, terjadilah drama. Ibuku mengira surat itu dari istri muda Ayahku dan mereka bertengkar tapi sekarang sudah baikan entah apa yang Blue lakukan pada keduanya sehingga mereka baikan.

"Saat aku sedang sembunyi dirumahku para pelahap maut mendatangi rumahku tapi aku sudah mengatur semuanya Ayah dan Ibuku kupindahkan ke tempat yang aman karena Neville juga sudah mewanti wanti ku untuk mengamankan mereka. Dan selama itu pula para pelahap maut terus mencariku aku bersembunyi disemua tempat kuusahakan ditengah keramaian agar mereka sedikit sulit menemukanku dan sampai tiba tiba Ayahmu menemukanku dan membawaku kemari," Jelas Blue seraya mengunyah makanannya.

"Aku awalnya tak setuju karena dengan membawaku ke rumah kalian itu artinya aku membahayakan kalian tapi Ayahmu memaksa jadi dengan senang hati kuterima," Lanjutnya.

"...Tapi tenang saja nanti aku akan pergi. Hari ini aku ada jadwal mengemis di dekat istana Ratu Elizabeth," Sambung Blue.

"Elizabeth?" Bingung.

"Ratu Inggris yang memerintah Inggris cucunya sangat tampan tapi yang paling tampan adalah pangeran William tapi dia lebih muda 2 tahun dari kita," Ujar Blue dengan wajah berseri seri.

Sepertinya Blue lupa pada Neville...

"Wow," Balasku.

Kulihat Ibuku keluar dari dapur. "Blue mau tambah lagi?" Tanya Ibuku.

"Oh, anakku kau sudah pulang? Kenapa cepat sekali pulangnya," Ujar Ibuku dengan nada lesu.

Blue mengangguk. "Kalau bisa yang banyak,"

Friend(Shit) | Ron Weasley (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang