E L E V E N

1.7K 326 89
                                    

Part 11 : Aurora, Orang Aneh, Dan Orang Tak Normal Lainnya

*****

Akibat dari perbuatan ku memuntahi tangan Umbridge aku terkena hukuman, Umbridge mengadu pada Menteri bahwa aku mempermalukannya di depan kepala sekolah alhasil, atas keputusan Menteri Umbridge bebas memberikan ku hukuman apapun. Poin Asrama Ravenclaw juga di kurangi sampai 100 poin dan alhasil sedari pagi semua murid Ravenclaw memandangku sinis, terkadang menabrak bahu ku dengan sengaja, dan menyindir ku saat aku lewat di depan mereka.

"Tak apa Aurora aku bangga pada perbuatan mu kemarin. Ingat wajah Umbridge? Dia pantas mendapatkan nya," Hibur Ron.

"----Walaupun itu sedikit ... Menjijikkan," Sambung Granger.

"Umbridge pasti akan memberikan pena setan pada Aurora sebagai hukuman," Sahut Potter.

"Pena setan?" Bingungku.

"Pena yang akan membuat tangan mu terluka. Apapun yang kau tulis menggunakan pena itu, tulisan itu akan timbul di tangan mu," Jelas Granger mengenai pena setan.

"Wow, hebat," Balasku.

"Nanti aku akan menulis nama Ron disini," Ujarku seraya menunjuk punggung tangan ku yang penuh dengan coretan pena hasil karya ku saat sedang bosan di kelas.

Sejujurnya aku selalu bosan bila di kelas, belajar itu sedikit membosankan.

*****

"Nanti kalau semisalnya Umbridge melakukan hal hal aneh atau memberi pena setan kau pura pura pingsan saja," Saran Ron.

Granger mengangguk setuju. "Kau kan ahli dalam hal pingsan, tidur, dan kejang kejang," Sambung Granger.

Granger itu sedang memuji ku, atau malah sedang menghina ku? Atau, dia cemburu pada keahlian ku?

Aku mengangguk mengerti. "Dadah, Ayah," Pamitku pada Ron seraya melambaikan tangan ku dan masuk ke kantor Umbridge.

Memasuki kantor Umbridge mata ku seketika tak bisa melihat warna lain selain warna Pink. Tempat mengerikan apa ini?

Kulihat di meja yang telah di sediakan terdapat dua orang yang tak ku kenali. Satu nya seorang gadis dengan rambut Blonde Platinum yang dandanan sedikit aneh, dan satunya lagi seorang gadis yang sedang berdiri dia memiliki rambut bewarna perak yang di kepang.

Apakah mereka juga terkena hukuman seperti ku?

"Oh Ms. Kirke akhirnya kau sampai juga," Ujar Umbridge seraya tersenyum miring padaku.

"----Aku sudah menunggu mu daritadi. Kau tamu spesial nya disini," Lanjut Umbridge.

Aku duduk di bangku yang telah disediakan, aku menatap anak perempuan di sebelah ku lalu melirik dasi nya. Dia punya dasi yang sama seperti punya ku berarti dia satu Asrama dengan ku. Aku beralih ke satu perempuan lagi yang hanya berdiri seraya menatap cemas kursi di depan nya, seraya menjepit hidung nya dengan jari ibu serta jari telunjuknya.

"Ms. Aston silahkan duduk! Kenapa kau berdiri saja daritadi! Kau tuli!" Hardik Umbridge pada gadis.

"---Dan kenapa kau menutup hidung mu?! Apa kantor ku ini bau menurutmu?!" Jengkel Umbridge.

"A-aku takut duduk, Profesor," Ujar gadis itu seraya tetap menutup hidungnya.

Aku menyerngit bingung, aneh sekali gadis ini takut duduk? Dan kenapa pula dia menjepit hidung nya seperti itu? Aku mengendus ketiak ku serta jubah ku diam diam, aku tak bau aku wangi, batin ku.

Aku juga mengendus bau jubah gadis dengan rambut blonde disamping ku, dia juga tak bau. Gadis dengan rambut blonde itu menyerngit bingung dan menaikkan sebelah alisnya yang bermaksud bertanya apa tujuan ku mengendus bau nya, aku mengabaikannya dan beralih menatap Umbridge.

Friend(Shit) | Ron Weasley (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang