T W E N T Y S I X

1.8K 269 260
                                    

Part 26 : Aurora Dan Perang

***********

Ron pov

Aurora itu jarang menangis tapi ini kali pertama aku melihat Aurora merasa terpuruk, aku melihat Aurora yang tak mau melepaskan pelukannya pada nisan Ayahnya.

Ayahnya terbunuh oleh pelahap maut sebagai hukumannya karena menyelundupkan Muggleborn itu terjadi selang sesaat sesudah Aurora diculik. Ibuku menceritakan semuanya seharusnya Ibu Ribero juga harus terbunuh tapi berhasil kabur.

"Kami sudah sepakat kami berdua tak boleh mati jika kami berdua mati siapa yang akan merawatmu? Maka dari itu Ayahmu mengorbankan dirinya," Ujar Ibu Ribero seraya memeluk erat Aurora.

Harry dan Hermione juga berada disini setelah Harry memakamkan Dobby. Ayah Anton terpaksa dimakamkan disini di dekat makam Dobby karena hanya ini tempat yang aman untuk sekarang.

Lalu ada Blue yang tampak berdiri kaku, merasa bersalah mungkin?

Aku mendekati Aurora dan jongkok dihadapannya.

"Siapa yang akan membelaku bila Ibu memarahiku?" Ucap Aurora seraya memeluk Ibunya. Suara Aurora terdengar serak dan rintih.

"Aku yang akan membelamu," Ucapku.

Aku mengambil tangan kanan Aurora dan menggenggamnya erat, seakan menyalurkan semangat untuk Aurora.

"Jangan lupa, aku ini Ayahmu juga," Ucapku.

Setelah pulang dari makam, aku membawa Aurora masuk kedalam kamar. Aku merentangkan kedua tanganku lebar lebar seraya tersenyum.

"Ayo menangis sekarang. Menangis didekapanku, ayo cepat!" Ucapku.

Aku melihat Aurora tanpa aba aba langsung memeluk erat, kudengar suara isakan Aurora aku mengelus punggung Aurora membiarkan ia meluapkan semua tangisnya.

Kulihat Aurora melepas pelukan kami lalu menatapku.

"Aku masih ingin menangis, hiks..." Ucap Rora dengan bibir bergetar dan suaranya yang parau.

"Yasudah menangis saja sini," Aku hendak membawa Aurora kembali ke pelukannya.

"Tapi aku lapar," Ucap Blue terisak.

Aku lupa dia Aurora...

"Kalau aku terus menangis dengan perut kosong aku bisa pingsan," Sambung Aurora.

Aku tanpa aba aba langsung berlari menuju dapur untuk mengambil makan setelah mengambil beberapa jenis makanan dalam satu piring dan segelas air aku langsung berlari masuk kedalam kamar.

Aurora langsung mengambil piring itu dan mengunyah seraya terisak.

Aku khawatir Aurora akan tersedak karena makan sambil menangis.

"Aku bersikap menyebalkan karena aku suka saat Ibu memarahiku lalu Ayah akan membela ku, hiks..." Ucap Aurora seraya mengunyah.

Aurora kembali menangis seraya masih melanjutkan makannya.

Kulirik didepan pintu Blue yang mengintip dari balik pintu dengan takut, jujur baru pertama kali aku melihat Blue bersikap seciut itu.

"Aurora aku masuk ya~" Cicit Blue.

Aurora tak menoleh sama sekali, aku tahu mungkin didalam hatinya dia sedikit kesal dengan Blue tapi Blue juga tak bisa disalahkan karena kata Ibu Ribero dia sudah menolak saat diajak kerumah oleh Ayah Anton.

"Kalau marah denganku bilang ya, supaya aku tahu diri sedikit didepanmu jangan diam saja," Sambung Blue seraya menyodorkan sebungkus coklat pada Aurora.

Friend(Shit) | Ron Weasley (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang