Bagian 21

3.9K 204 2
                                    

  Setelah sholat Dzuhur, aku dan Bi Narsih bergegas keluar untuk membagikan makanan yang sudah di siapkan. Namun sesampainya di luar, keadaan sepi, jadi aku memutuskan untuk pergi ke taman yang pernah aku kunjungi, sebelum itu aku juga memberikan satu bungkus nasi beserta lauk nya kepada pak satpam yang bertugas, cuaca di siang hari memang panas, tapi tidak terlalu terasa karena adanya angin yang berhembus cukup kencang.

    Saat perjalanan menuju taman, aku dan Bi Narsih melihat seorang anak laki-laki yang berpakaian kucel, anak itu duduk di tepi jalan sambil memegangi perutnya.

   "Asalamualaikum.." Ucapku setelah menghampiri anak laki-laki itu.

   "Walaikumsalam ka.." Jawab anak itu sedikit lesu.

   "Adek laper?" Tanya ku sembari mengeluarkan satu bungkus nasi dari plastik.

   Anak laki-laki itu hanya mengangguk, lalu menundukkan kepalanya, mungkin dia malu.

   "Yaudah kalo gitu ini makanan buat adek, di makan ya.." Kataku sambil menyodorkan satu bungkus nasi.

   "Makasih ka.." Jawab anak itu sembari tersenyum.

    "Sama-sama, Kaka pamit dulu ya, asalamualaikum..."

    "Walaikumsalam..."

    ........

    Suasana di taman tidak terlalu ramai, namun dari kejauhan aku melihat sekelompok anak kecil yang tengah sibuk memungut botol bekas yang tergeletak di jalanan, tanpa pikir panjang aku langsung menghampiri anak-anak itu, berharap mereka mau menerima pemberian ku ini.

   "Assalamualaikum.."Ucapku setelah menghampiri anak-anak itu.

   "Walaikumsalam.." Jawab anak-anak itu dengan serentak.

   "Adek lagi ngapain di sini?" Tanya ku mengakrabkan diri.

   "Kita lagi ngambilin botol bekas ka.." Jawab seorang anak laki-laki yang cukup besar dari anak-anak lainnya.

   "Kalian laper ga?" Tanyaku lagi

   "Laper.." Teriak anak-anak itu bersamaan.

   Setelah itu aku menghitung makanan yang ku bawa, dan ternyata jumlah nya cukup untuk lima orang anak yang ada di depan ku ini.

   "Jangan lupa di makan ya..." Kataku lagi sembari memasukan plastik kosong ke tempat sampah yang sudah tersedia.

   "Makasih ka..."

   "Sama-sama, kalo gitu kaka pamit dulu ya, asalamualaikum..."

    "Walaikumsalam...."

****
    Sesampainya di rumah, aku melihat mamah dan juga Abi yang tengah duduk di ruang tamu. Jadi, apa mereka meninggalkan Rangga sendirian di rumah sakit.

   "Assalamualaikum..." Ucapku setelah menghampiri Mamah dan Abi.

   "Walaikumsalam..." Jawab mamah dan Abi berbarengan.

   "Hana, sebenernya Abi harus pulang sekarang, klien Abi di Bogor mendadak telpon, katanya ada urusan penting."

   "Iya Hana, mamah juga harus ikut Abi pulang sekarang.."

   "Yaudah kalo gitu biar Hana yang temenin Rangga di rumah sakit..." Jawab ku langsung ke intinya.

   "Rangga gak di rawat di rumah sakit, katanya gak betah sama bau obat, lagi pula lukanya juga gak parah." Kata mamah menjelaskan.

   "Dan juga, tadi anak nya Bi Narsih telpon, katanya mau ketemu sama Bi Narsih, jadi sekarang sekalian aja mamah bawa Bi Narsih pulang.." Lanjut mamah lagi.

Suamiku Berkursi Roda {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang