part 3

4K 461 22
                                    

Mobil mewah milik keluarga psikopat itu berhenti saat mobil sudah masuk dalam kawasan sekolah.
Semua orang yang ada disekolah memandang takjub ke arah mobil mewah itu. Mereka menerka-nerka, siapa gerangan pemilik mobil itu?

Lima orang keluar dengan wajah datar dan dingin. Mereka berjalan menuju ruang kepala sekolah, berjalan dengan langkah tegas tanpa memperdulikan orang-orang yang memandangi mereka dengan berbagai tatapan, memuja, takut, takjub.

Daddy Dito langsung membuka pintu ruang kepala sekolah tanpa mengetuk pintu, kepala sekolah di sekolah milik Angel sekarang adalah Satria, teman daddy Dito, sebenarnya sebagai kepala sekolah merupakan pekerjaan sampingan Satria, ia juga mengurus perusahaan warisan keluarganya.

"Pagi bro." Satria memeluk daddy Dito singkat.

"Gimana-gimana, jadi si kembar beneran sekolah?" Tanya Satria.

Satria dan teman lainnya sudah tahu tentang anak kembar mommy Angel dan daddy Dito yang susah bersosialisasi itu, bahkan mereka juga pernah membantu si kembar, tapi nyatanya juga tidak berhasil.

"Iya, lo jagain mereka, awasi" jawab daddy Dito.

"Mommy, gak mau sekolah" rengek Alana sambil memeluk mommy-nya.

"Kakak juga gak mau mom, di sini ramai, kakak gak suka" sahut Alan sambil memeluk leher mommy-nya.

"Kakak, adek, kalian harus belajar beradaptasi, mommy yakin, kalian akan nyaman belajar disekolah, kalian tidak akan bosan karena ada teman yang lain" ucap mommy Angel sambil menciumi kedua anaknya bergantian.

"Iya twins, kalian akan uncle satukan dengan Rasen dan Saddam" sahut Satria.

Rasendriya Aliansyah, laki-laki yang kerap di sapa Rasen itu adalah anak dari Reno dan Rania.
Sedangkan, Saddam Pratama, anak dari Satria dan Sila.
Kedua teman daddy Dito itu berencana hanya memiliki satu anak, mereka sedikit ngeri saat melihat mommy Angel yang kerepotan mengurus ketiga anaknya.

Alan, Alana, Rasen, dan Saddam berteman sejak kecil tapi tidak begitu dekat karena sifat Alan dan Alana yang tidak suka dengan orang kecuali keluarganya.

"Kakak, adek, anggap ini hukuman untuk kalian yang sudah mengerjai guru-guru privat kalian itu" ucap Lio.
"Ingat kata abang?"

Alan dan Alana menunduk, "Berani berbuat, berani bertanggung jawab."

Lio tersenyum puas lalu menepuk kecil kepala kedua adiknya.

"Ayo, uncle antar ke kelas baru kalian, kelas sekaligus dunia baru kalian" ucap Satria.

Alan dan Alana mencium keluarganya lalu mengikuti Satria yang sudah mulai berjalan keluar ruangan.

"Semoga ini awal yang baik" ucap mommy Angel yang ada di rangkulan daddy Dito.

"Semoga ommy" balas Lio sambil mencium kening mommy-nya, tinggi Lio yang melebihi tinggi mommy Angel membuat Lio sering mencium kening mommy-nya.

Kembali dengan si kembar, Alan dan Alana berjalan di koridor yang sepi, murid-murid sudah masuk mengingat jam yang sudah waktunya mulai pembelajaran.

"Kalian harus berani beradaptasi twins, kalian tidak mau kan, mommy kalian kecewa dan sedih?" Tanya Satria.

"Iya uncle."

Mereka berhenti di depan kelas yang tertutup, Satria mengetuk pintu lalu keluarlah seorang guru laki-laki.

'Setelah ini masuk, dan memperkenalkan diri' batin Alana saat mengingat kejadian ini seperti kejadian di novel yang pernah ia baca.
Alan yang mendengar batin adik kembarnya hanya diam.
Mereka memang bisa mendengar batin satu sama lain, bahkan mereka sering telepati untuk memikirkan rencana jahil yang pas untuk guru-gurunya.

Psychopath TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang