part 10

2.3K 327 47
                                    

Sinar biru dari layar komputer Alana menjadi penerang gelapnya kamar Alana.
Suara ketikan dari keyboard terdengar jelas di heningnya malam.

Alana tengah mencari informasi tentang Nathan. Melihat Nathan yang ada di kantor Lio waktu itu membuat Alana curiga.

"Nathaniel Garfield."

"Garfield? Bukan marga?"

Informasi yang muncul di komputer Alana hanya informasi biasa seperti nama, tanggal lahir, dan tempat tinggal.

"Kenapa hanya ini?"

"Belum tidur, hm?" Alana terkejut mendengar suara berat itu. Suara yang sangat ia kenali, suara kembarannya.

Alana gugup, ia selalu seperti ini saat melakukan kesalahan pada kakak kembarnya.

"Kenapa belum tidur?" Alan melihat komputer Alana.

"Nathaniel Garfield? Siapa dia? Kenapa kamu mencarinya?" Tanya Alan.

"Nathan murid baru di kelas kita, Alana curiga dengannya kak, Alana pernah melihat dia di kantor abang," jawab Alana.

"Mungkin ada kepentingan. Sudahlah, tidur! Besok kita harus mencari teman Sania, dan jika abang tau kamu belum tidur pasti kamu dihukum." Alan menggendong Alana ke kasur.

Alan memeluk Alana erat, "Tidur, kakak temani!"

Alana mengangguk dan memejamkan matanya.
Berusaha tidur walaupun pikirannya masih mengganjal karena keberadaan Nathan si murid baru.

--

Kembar berangkat sekolah bersama seperti biasanya. Di tengah-tengah perjalanan, mereka dihadang oleh sekelompok remaja yang berpakaian seragam sekolah.

Alan dan Alana mendengus.

"Adek males," keluh Alana.

"Sama, terus gimana? Telfon abang?" Tanya Alan.

"Bisa mati mereka, kayaknya mereka juga cuma geng sekolah abal-abal," jawab Alana.

"Kakak aja deh yang keluar."

Alan keluar dan berhadapan dengan mereka.

"Wih dari A'SSchool nih, pasti orang kaya."

"Heh lo! Bagi duit!"

Alan mengambil uang di sakunya dan memberikan ke remaja itu, semua uang sakunya hari ini yang berjumlah 500 ribu.

Mereka tercengang, baru kali ini mereka memalak orang langsung dikasih dan tanpa perlawanan.

"Lo beneran ngasih kita?"

Alan mengangguk.

"Beneran ini? Lo gak mau ngelawan gitu?"

Alan mengangguk lalu menggeleng.

"Heh anjir, pagi-pagi kita udah dapet 500 ribu, wuhuu." Teman-temannya membalas dengan sorakan.

"Bentar, ini beneran?"

"Bacot banget si bos, udah dikasih nanya mulu, kayaknya lagi kumat, bawa cabut!" Dua orang memiting kepala yang memegang uang dan membawa pergi.

"Cuma minta duit?" Tanya Alana yang diangguki Alan.

"Tau gitu, kasih kerjaan aja tadi."

--

Kembar masuk ke dalam kelas. Mata Alana bertubrukan dengan mata tajam Nathan.

Alana merasa, Nathan seperti menyembunyikan sesuatu.

Setelah mengikuti pelajaran selama beberapa jam, kembar dan teman-temannya menuju kelas 12, tepatnya kelas teman Sania.

"Ada yang namanya Caca Nugroho?" Tanya Rasen pada salah satu siswa.

Psychopath TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang