part 21

1.3K 206 54
                                    

"Mamanya, orang yang melahirkannya aja dia bunuh, apalagi Alana yang hanya akan berstatus istri? Jika yang sedarah aja dia bunuh. Aku gak peduli dia bunuh orang lain, tapi ini mamanya, orang yang bertaruh nyawa demi kelahirannya," ucap Alan.
"Aku ingin, Alana jatuh pada orang yang tepat."

Semua orang yang ada di situ menatap Nathan yang hanya diam membeku.

"Beneran apa yang dikatakan Alan, Nat?" Tanya Edward pada putranya.
"Kamu bunuh mama kamu?"

"B-"

--

"Bagus Nathan, ku kira wanita itu mati karena musuh kita, ternyata anakku sendiri yang membunuhnya. Kenapa kamu tidak memberitahu papa saat itu?" Lanjut Edward.

Orang-orang yang ada disitu melongo mendengar ucapan Edward. Sebenarnya ada apa ini?

"Om? Istri om mati, dibunuh sama anaknya sendiri, om senang?" Tanya Alan.

"Senang lah, karena itu bukan istriku, istriku sudah mati sebelum wanita palsu itu mati," balas Edward yang semakin membuat orang-orang bingung.

"Wanita yang aku bunuh itu bukan mamaku, dia wanita yang menyamar menjadi mamaku," sahut Nathan.

"Ini gimana sih? Gak ngerti aku, kalau om tau wanita itu bukan istri om, kenapa om biarin aja?" Tanya Alana.

"Hanya bermain-main, lagipula itu masalah kecil," balas Edward santai.

"Kau masih saja gila, Ed," ucap Mommy Angel.

"Tidak berbeda denganmu, Angel," sahut Edward sambil mengerlingkan mata ke Mommy Angel.

"Semuanya sudah jelas bukan, Alan? Jadi kamu menyetujui hubungan kembaranmu dan putraku?" Tanya Edward pada Alan.

Alan mendengus, "Sedikit, kalian tetap harus jauh-jauh, jika kalian terus-menerus bersama, kalian akan khilaf, dan aku tidak mau menjadi paman muda."

Alana tersenyum lalu memeluk kembarannya, ia menyayangi kembarannya, bahkan tingkatan di hatinya, Alan lebih unggul daripada Nathan.

"Maaf ya, beberapa hari yang Alana buat kakak bete," ucap Alana.

Alan mengangguk kecil sambil mencium kening kembarannya.

"Adik kamu sudah mempunyai calon, jadi mana calonmu?" Tanya Mommy Angel pada Alan.

"Calon? Bang Lio yang seharusnya mempunyai calon terlebih dahulu, bukan aku," balas Alan kesal.

"Lio?" Panggil Daddy Dito.

Lio yang sedari diam langsung mendengus kesal, ia diam agar tidak ditanya seperti itu, sama saja.

"Masih cari," balas Lio.

"Mau om carikan? Om bisa mempromosikan kamu di internet, tapi kamu harus memberikan uang untuk itu," sahut Edward.

"Aku bukan barang, laki-laki tua," desis Lio.

(☞゚∀゚)☞

Keadaan sudah kembali normal. Si kembar yang tak terpisahkan kini kembali, walaupun ada Nathan di antara mereka. Tidak hanya orang tua mereka saja yang senang, sahabat, teman-teman sekolah, dan orang yang mengenal si kembar senang melihat itu.

Seperti saat ini, si kembar dan Nathan tengah berjalan bersama dengan Alana yang berada di tengah dua lelaki jantan. Ketiganya masuk ke dalam kelas dengan teriakan kegirangan Rasen menyambut mereka.

Rasen nampak melompat-lompat kecil, memang bukan dia yang musuhan, namun melihat kembar yang tidak seperti biasanya membuatnya sedikit stres.

"Gila...gila.. gila, akhirnya kalian baikan!!" Seru Rasen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Psychopath TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang