part 20

1.1K 212 102
                                    

"Alana kan udah punya cowok, Alana juga sibuk sama cowoknya, gimana kalau lo cari cewek aja, otomatis lo juga sibuk sama cewek lo." Alan yang mendengar perkataan Rasen pun langsung menoleh.

"Cewek?" Tanya Alan.

"Iya, cewek, makhluk yang paling rumit, tau kan? Ya kali lo gak tau," jawab Rasen.

"Tapi kalau lo cari cewek, masalah lo sama Alana gak bakal kelar," sahut Saddam.

"Lo diem deh Dam, gue bilang gitu, biar si Alan mau sama cewek, kayak cowok-cowok normal biasanya," bisik Rasen pada Saddam.

"Dia juga normal bego, dia cuma menutup diri," balas Saddam.

"Sama aja, kelamaan nutup diri, nanti kadi kagak normal, kayak lo," ucap Rasen.

"Lo yang gak normal, bego!" Bantah Saddam.

"Gue normal, cuma sama papi gak dibolehin pacaran, huh," balas Rasen kesal.

"Cielah, anak bayi," ejek Saddam.

Plak

Rasen menampol kepala Saddam, hingga Saddam yang tadinya sedikit mencair, kini menjadi beku kembali.

"Gue potong tangan lo," desis Saddam yang membuat Rasen takut.

"Am-"

"Di mana cari cewek?" Potong Alan.

Rasen dan Saddam saling bertatapan, "Lo kira barang, lo juga sih, masa gitu aja nanya ke kita, bukannya lo sekali lambai, cewek bakal kumpul, kenapa gak gitu aja," cerocos  Rasen.

"Oke." Alan berlalu pergi meninggalkan teman-temannya.

"Awas ya, kalau Alan bakal aneh-aneh, lo orang pertama yang gue cari," ancam Saddam sembari menyusul Alan.

"Kan gue cuma kasih saran, salah ya?" gumam Rasen lalu ikut menyusul kedua temannya.

(☞゚∀゚)☞

"Si Alan kemana sih, cepet amat jalannya," dumel Rasen.
"Ketemu?"

Saddam menggeleng, "Kehilangan jejak."

"Kayak musuh aje," gumam Rasen pelan.
"Noh, Alan noh.. Anjay, si Alan udah jalan ama cewek!!" Pekik Rasen heboh.

"Gimana?" Tanya Alan pada kedua temannya.

"Terlalu jablay, cari yang lain, yang kecantikannya hampir sepadan sama Alana, Alana aja dapet pangeran, masa lo dapet cacing kremi?" Balas Rasen cepat.

"Gue bukan jablay, anjing," sahut perempuan disamping Alan.

"Nah loh, ngomong kotor, bisa di potong lidahnya sama bang Lio kalau kayak gitu," ucap Rasen.

Alan menatap datar perempuan disampingnya, alisnya terangkat satu nampak seperti berpikir.

"Jablay, gak jadi," ucap Alan pada perempuan itu.

Perempuan itu menganga mendengar ucapan Alan.  Sifatnya benar-benar seperti namanya, si Alan.

Rasen tertawa ngakak melihat itu, benar kan apa yang dia bilang.

Perempuan yang merasa malu itu segera pergi dari kumpulan anak-anak sultan.

"Biar gue yang cariin," ucap Rasen sembari memasang muka songong.

Psychopath TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang