part 11

2K 334 36
                                    

Alana menatap lama sebuah pesan yang ada di ponselnya. Pesan dari nomor yang tidak dikenal namun karena inisialnya Alana jadi tau,ia siapa.

Kamu, salah satu dari mereka yang mencariku. Ingin mengetahui siapa aku? Pergi ke lorong laboratorium, 1 jam setelah sekolah dibubarkan.
Kamu sendiri, aku sendiri. Semoga kita bisa bertemu lebih cepat.

~N

Alana menoleh ke arah kembarannya. Bagaimana ia bisa ke lorong sendiri jika Alan selalu mengikutinya kemanapun.

"Kak," bisik Alana.

"Iya?"

"Nanti adek pulang sendirian ya, adek diajak ketemuan lagi sama Caca kelas 12 itu."

"Ikut."

"Jangan, adek sendiri aja, adek lihat kalau Caca lebih terbuka ke sesama perempuan," balas Alana.

"Yaudah, ketemuan di mana? Biar kakak antar."

"Gak usah, Caca pernah bilang, kalau dia agak malu kalau ketemu sama kakak dan yang lain, gitu. Boleh ya? Nanti adek naik mobilnya Caca."

"Mobil kita biar adek yang bawa, kakak nebeng sama Saddam aja," ucap Alan.

"Okey."

--

Mendekati jam-jam terakhir, Alana izin ke toilet.

Suasana yang sepi membuat Alana benar-benar merasakan jika ada yang mengikutinya.

Alana menoleh, tidak ada siapa-siapa.

Ia kembali berjalan lagi.

Alana menoleh dengan cepat saat mendengar suara langkah seseorang.

Namun, tak ada orang lain.

"Siapa?!!"

Tidak ada jawaban.

"Gue cari lo!!"

Alana berjalan cepat dan langsung bersembunyi di balik tembok.

Benar saja dugaan Alana, setelah ia bersembunyi, orang itu muncul.

"Di mana dia? Kenapa cepat sekali berlarinya? Atau jangan-jangan?"

Alana dapat melihat jelas punggung tegap seorang laki-laki yang mengikutinya, orang itu berada di depan Alana.

Alana menepuk bahu laki-laki itu, "Cari gue, hum?"

Laki-laki itu membalikkan badannya, dan dugaan Alana benar lagi.

Laki-laki itu Nathan.

"Ngikutin gue?" Tanya Alana dengan wajah datarnya.

Di dalam hatinya, ia minta maaf pada bang Lio karena menggunakan kosakata lo-gue.

"Gak."

Alana menatap tak percaya pada Nathan, "Gitu?" Alana langsung pergi begitu saja.

"Hampir aja."

--

Jam pulang sekolah yang telah ditunggu-tunggu oleh Alana sejak tadi akhirnya tiba.

Setelah mendengar wejangan dari kakak kembarnya, ia berdiam diri di dalam mobil.

Menatap kawasan sekolah yang mulai sepi.

Alana mengenakan Hoodie hitam milik Alan, menutupkan tudung Hoodie itu pada kepalanya. Menyembunyikan pistol di saku Hoodie.

"5 menit lagi."

Parkiran cukup sepi, hanya ada mobilnya dan mobil Nathan.

Nathan?

Psychopath TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang