part 7

3K 376 16
                                    

Hari di mana mansion diserang dan kabar itu sampai ditelinga Lio, Lio memutuskan untuk pulang. Misinya memang sudah selesai, tapi perjalanan bisnisnya belum. Ya, Lio melakukan misi sembari melakukan pekerjaan kantor.

Lio sangat khawatir, terlebih lagi saat mendengar jika mommy dan kedua adiknya terlibat pertarungan. Walaupun mereka mahir dalam beladiri dan senjata, tapi Lio tetap khawatir.

Ia pulang dengan keadaan khawatir dan rasa rindu yang membuncah pada kedua adiknya, tapi malah dibalas tatapan datar oleh kedua adiknya. Lio tahu jika keduanya maraj karena telah dibohongi. Dan sekarang ini, Lio sedang berusaha membujuk kedua adiknya.

"Ayolah, kak, dek, maafin abang ya, abang kan bohong juga ada alasannya" ucap Lio.

Alan dan Alana mendengus.

"Kakak sama adek mau apa hm? Abang bakal turutin."

"Ke markas" jawab Alan dan Alana.

Lio menghembuskan nafas kasar lalu menatap kedua orangtuanya, ternyata kedua orangtuanya mengangguk saja.

"Yaudah, nanti malam kita ke markas" putus Lio membuat Alan dan Alana tersenyum lebar.

"Peluk abangnya dong" sahut mommy Angel.

Alan dan Alana langsung memeluk abangnya dengan erat, mereka jarang berpisah lama jadi jika ditinggal sebentar selalu rindu.

Hari ini Alan dan Alana memang tidak bersekolah, itu dikarenakan kepulangan abangnya.

"Kalian maafin daddy juga kan?" Tanya daddy Dito.

"Iya."

Daddy Dito tersenyum lebar mendengar jawaban kedua anaknya.

"Sekarang ayo makan dulu!" Titah mommy Angel.

Lalu ruang makan yang tadinya ramai menjadi senyap karena hanya terdengar dentingan sendok dan garpu saja.

Malam hari

Si kembar dan juga Lio tengah berada dalam perjalanan menuju markas. Betapa bahagianya saat ini bagi si kembar, setelah beberapa hari tidak berkunjung akhirnya bisa berkunjung.

Sampai di markas, mereka disambut oleh anggota Black Wolf. Alan dan Alana langsung menuju ke tempat di mana kesayangan mereka berada.
Tempat di mana berbagai hewan buas yang telah dilatih.

Alan dan Alana menghampiri kandang singa yang sidah mengaum keras saat kedatangan mereka.

Membuka kandang itu, dan kedua singa langsung menerjang si kembar dengan pelukan manja.

"Aku juga merindukan kalian Roxy, Trixie."

Kedua singa yang bernama Roxy dan Trixie itu menduselkan kepala mereka yang berbulu ke tubuh Alan dan Alana.

Lio yang melihat keakraban itu hanya tersenyum tipis. Tiba-tiba ponselnya berdering, ia langsung mengangkatnya dan wajahnya berubah datar saat mendengar apa yang dikatakan si penelepon.

"Alan, Alana, abang ke ruangan dulu" ucap Lio yang hanya dibalas acungan jempol oleh kedua adiknya.

"Dek" panggil Alan.

Alana menoleh dan mengerutkan alisnya tanda bertanya.

"Abang kenapa mukanya kayak gitu habis ngangkat telepon? Apa jangan-jangan ada misi?"

"Bisa jadi sih, ngintip yuk."

Mereka berdua kembali memasukkan Roxy dan Trixie ke kandang lalu pergi ke ruangan Lio.

Ruangan Lio yang ternyata tidak tertutup rapat, membuat si kembar bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh Lio dan Reno.

"Kenapa kita baru tahu tentang hal ini om? Setelah kembar bersekolah, aku tidak mau sampai si kembar kenapa-napa" ucap Lio di dalam sana.

"Om juga gak tau Lio, om juga baru denger kabar ini makanya om langsung hubungi kamu" sahut Reno.

Alan dan Alana kebingungan mendengar hal itu, apa yang dimaksud kabar itu?

"Apa ia ada hubungannya dengan musuh kita?"

"Mungkin, dia melakukan pembunuhan tanpa sepengetahuan Black Wolf sedikitpun, pastinya dia bukan orang biasa" ujar Reno.

"Benar juga, melihat banyaknya korban yang ternyata mereka tewas karena dibunuh bukan karena pindah sekolah" sahut Lio.

Alan dan Alana bertatapan, jadi disekolah ada pembunuh yang berkeliaran?

Lio memicingkan matanya, ia merasa ada orang dibalik pintu itu. Lio mengambil pistolnya lalu menembakkan ke arah pintu.

Dor

Alan dan Alana terkejut, jantung mereka berdegup kencang.

"Masuk!!!!" Teriak Lio dari dalam.

Dengan pelan, si kembar masuk ke dalam ruangan Lio.

Lio menghembuskan nafas kasar, ia sudah menduga jika itu adalah kedua adiknya.

"Jadi kalian menguping hm?"

Alana menunjukkan cengirannya lalu menggandeng lengan abangnya.

"Hehe, maafin adek sama kakak ya, lagian abang kalau ada misi bilang sama kita dong, ya kan kak?"

Alan mengangguk sebagai jawaban.

"Kalian sudah tau?" Tanya Lio sambil mengangkat adiknya ke pangkuannya.

Alan duduk di samping Reno.

"Iya" jawab Alan.
"Ceritain yang jelas bang."

Reno menatap si kembar, Lio yang mengerti maksud dari tatapan itu pun berkata, "Jangan aneh-aneh om, aku tidak mau melibatkan kembar!"

"Tapi itu bisa memudahkan kita Lio, lagipula itu juga membuat semangat untuk si kembar bersekolah" ucap Reno.

Lio diam, ada benarnya juga apa kata orang didepannya ini. Mencari salah satu orang dari banyak orang perlu bersosialisasi, jadi adiknya bisa bersosialisasi dengan adanya misi ini.

"Oke, panggil Rasen dan Saddam juga" ucap Lio.

Reno mengangguk dan menghubungi anaknya agar datang ke markas bersama Saddam.

Alan dan Alana hanya diam memperhatikan kedua orang itu.

Tak perlu waktu lama, Rasen dan Saddam sudah sampai di markas, mereka semangat mendengar jika disuruh ke markas.

"Ada apa pa?" Tanya Rasen sambil duduk di samping papanya diikuti Saddam.

"Ada misi buat kalian dan kembar" sahut Lio.

Mereka yang mendengar itu langsung semangat, ah mereka menantikan hal ini.

"Kalian harus bisa menyelesaikan kasus pembunuhan yang terjadi di sekolah, pembunuhan ini ternyata sudah berlangsung lama, tapi karena kelalaian kita dan juga keahlian pembunuh itu, pembunuhan tidak tercium oleh pihak sekolah maupun kita, kalian harus bisa menemukan siapa pembunuh itu dan bawa ke markas" ujar Lio.

"Waw, sudah lama? Berarti dia handal dalam menyembunyikan kasus itu" sahut Rasen.

"Benar, kalian kita beri waktu paling lama 1 bulan, jika kalian tidak bisa menemukan siapa pembunuh itu, tidak akan ada misi-misi selanjutnya untuk kalian" ucap Reno.

Alan, Alana, Rasen dan Saddam bertatapan lalu mengangguk.

"Kita pasti bisa menyelesaikan misi ini" ucap Alana.

Lio dan Reno tersenyum puas. Sebenarnya bisa saja keduanya yang turun tangan, tapi setelah melihat lebih detail tentang kasus itu, mereka rasa, kasus ini cocok untuk keempat remaja itu.

__________

Psychopath twins update menemani malming kalian hehehe.

Sorry lama gak up, gak ada gairah update soalnya.

Ingat ya, komentar dan vote kalian menentukan seberapa sering author update.

Oke

Jangan lupa Vote Comment dan Follow user Wp author ya

Next?


Psychopath TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang