Kompetisi segera dimulai, para pangeran, pendekar, dan rakyat semuanya ikut serta dalam pertandingan seni bela diri itu, siapapun boleh mengikutinya tanpa memandang kasta asal mereka mampu.
Yu Mei ikut mendaftarkan dirinya ditemani Huan Xuan, karena Huan Xuan adalah juri di pertandingan kali ini. Maka dia tidak bisa mengikuti pertandingan nya, dengan berat hati ia hanya bisa menyemangati sang adik dan berusaha menjadi juri yang adil.
Kebanyakan peserta adalah pria, hanya ada beberapa wanita saja termasuk Yu Mei. Di zaman ini wanita bangsawan yang memiliki status tinggi, tidak terlalu diperbolehkan memegang senjata terlebih lagi memiliki kekuatan yang menyamai pria.
Alasannya cukup klise, pria di zaman ini tidak mau dilangkahi oleh wanita, jika dibiarkan maka wanitalah yang akan berkuasa. Peraturan di benua tengah ini cukup dikenal oleh masyarakat nya, tak banyak dari bangsawan lain yang ingin menentangnya.
Karena menurut mereka tugas wanita bangsawan hanya melayani dan memberikan penerus, tidak lebih dari itu. Tapi peraturan itu hanya berlaku untuk bangsawan, tidak untuk masyarakat nya. Wanita bangsawan hanya diberi kesempatan memulai pendidikan, ilmu bela diri (hanya dasar), dan menjadi seorang alchemist pada usianya yang ke 10-15 tahun.
Tidak banyak orang yang diberkahi keahlian dalam ilmu bela diri dan alchemist, kebanyakan orang hanya bisa menguasai salah satu diantara keduanya. Tapi itu semua tidak berlaku untuk Yu Mei.
Yu Mei mengikuti pertandingan ini karena dia ingin merasakan bagaimana rasanya bertarung dengan para pendekar lain, ia juga menghiraukan peraturan yang ada. Toh dia juga merasa mampu.
"Para tamu yang terhormat, pertandingan kali ini kita mulai dengan memanah! Setiap orang akan di masukkan kedalam kelompok yang telah ditentukan, satu kelompok teridiri dari 10 orang. Mereka berkelompok namun bersaing, setiap peserta akan di beri 3 kali kesempatan untuk membidik target. Ingat, pada pertandingan ini peserta tidak di perbolehkan memakai energi spiritual. Silahkan buka kartu yang telah di bagikan prajurit, didalam tertera nomor urutan 1-10 dan yang mendapat nomor 1 segera memisahkan diri begitupun seterusnya." Jelas Jendral Cho
Yu Mei mendapat nomor urut 6, segera ia mencari peserta lain yang mendapatkan nomor yang sama. Setelah berkumpul ternyata Yu Mei satu kelompok dengan 7 orang laki-laki dan 3 orang perempuan termasuk dirinya. Jadi setiap kelompok berjumlah 10 orang.
Semua orang tak henti henti nya memandang Yu Mei bahkan para pemuda lain baik itu laki-laki atau perempuan merasa iri tidak mendapat nomor urutan yang sama dengannya, oke kembali. Pertandingan akan dimulai.
"Kelompok yang pertama bernomor urut 1, segera berjajar siapkan panah kalian masing-masing. Target dilindungi array tingkat menengah, kalian hanya diberikan 3 kali kesempatan untuk menerobosnya! Baiklah mulai!!"
Peserta mulai menarik anak panahnya mencoba memfokuskan dirinya masing-masing.
Sleppp
Trakk
Semua peserta mulai melepaskan panahannya, tapi sayang anak panah mereka patah. Ada yang berhasil menerobos array, tetapi tidak mengenai targetnya, dan dikelompok satu hanya 2 orang yang berhasil lolos.
Begitupun kelompok selanjutnya, mereka gagal menerobos array tetapi ada sebagian juga yang berhasil.
Hingga tibalah kelompok Yu Mei, penonton mulai bersorak. Dari kejauhan Putra Mahkota dan Kaisar menatap acuh Yu Mei, namun dalam isi kepalanya mereka merutuki Yu Mei yang ingin mempermalukan dirinya sendiri.
'Gadis itu! Apa karena dia telah menguasai ilmu bela diri, dengan besar kepalanya dia ikut serta pertandingan ini? Tidakkah dia berfikir array itu memiliki level yang berbeda dengannya!' -batin Yu Tian
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Of The Legend Queen
Fantasy[ Karya Original, #Book_1 ] Revisi setelah tamat~ Mohon maaf bila ada kesamaan dalam cerita, nama tokoh, dan lain sebagainya atas ketidak sengajaan. Karena cerita ini terinspirasi dari beberapa cerita wattpad lain(terjemahan). Mungkin sudah banyak...