50

16.9K 2.3K 287
                                    

Yu Mei mengakhiri lagunya dengan suara penutup dari petikan Guzheng, semua masih belum tersadar seolah masih hanyut dalam ilusi mereka masing-masing.

Ibu suri Fei Yin langsung memberi tepuk tangan yang meriah. Dengan itu, semua orang kembali pada kesadaran nya masing-masing, lalu ikut mengapresiasi pertunjukan Yu Mei dengan melontarkan banyak pujian.

Para putri dan nona muda yang hadir merasa bersemangat, mereka juga ingin menampilkan bakat mereka. Begitupun sebaliknya, para pangeran dan tuan muda juga mereka tidak ingin kalah dari yang lainnya.

Mungkin dari beberapa bakat dan kemampuan yang akan ditunjukkan mereka, bisa memikat Kekaisaran terbesar ini. Ya semacam kerja sama mungkin? Atau memiliki ikatan lain seperti bisnis.

Yu Mei tersenyum tipis lalu kembali pada tempatnya, suara lonceng kecil selalu terdengar disetiap langkahnya. Semua orang terutama di kalangan laki-laki, berharap bisa menjalin sebuah hubungan dengan Yu Mei.

Seseorang terus memperhatikan Yu Mei, ia adalah seorang Jenderal yang berasal dari Kekaisaran Angin, An Quexue. Sorot matanya tak henti menatap minat Yu Mei.

'Aku menginginkan nya,'

Kasim Wu mengumumkan acara selanjutnya, yaitu tamu yang hadir bisa ikut berpartisipasi dalam menampilkan beberapa bakat mereka.

Tuan muda dari klan Pei'an maju kedepan untuk yang pertama kalinya dari sekian banyak orang yang hadir, dia berasal dari Kekaisaran Angin.

Pemuda jenius tingkat kota, yang dikenal dengan sebutan Jiànké atau si pandai pedang, namanya adalah Xiuhan.

Ia memberi hormat kepada tuan rumah, lalu ucapan selamat ulang tahun kepada Yu Mei. Dan terakhir, barulah ia memulai aksinya.

Dengan lincah dan cepat, ia bermain pedang seperti memainkan sebilah potongan bambu yang tipis, Yu Mei cukup tertarik. Karena fakta nya dunia ini benar benar tidak terlalu kuno, pantas saja orang dizaman dulu sangat kuat.

Bagaimana tidak? Dunia ini kaya akan keterampilan pertempuran nya, hanya saja kelemahan mereka 'terlalu brutal'.

Melupakan celah yang akan membuat mereka jatuh. Berbeda dengan kekuatan spiritual, mereka akan berfikir dua kali, karena resiko yang mereka terima berasal dari kekuatan spiritual. Pastinya mereka tidak akan gegabah, jika tidak ingin menanggung ruginya.

Perang di dunia ini terbagi menjadi dua, perang dengan pemberitahuan kedua belah pihak siap melakukan peperangan. Dan itu memiliki peraturan, hal pertama di tentukannya medan perang. Kedua, diawal peperangan mereka tidak di perbolehkan memakai energi spiritual mereka. Ketiga, mereka diizinkan memakai energi spiritual jika keadannya memang memungkinkan. Ke empat, jika musuh sudah tumbang di medan perang. Barulah mereka boleh memasuki wilayah musuh.

Dan kedua, perang seperti cara pemberontakan atau tanpa pemberitahuan. Sebenarnya itu adalah cara yang tidak adil, namun jika mereka berhasil menumbangkan musuh dengan cara seperti itu, mereka berhak menguasai wilayah nya. Tapi, jika mereka kalah, mereka harus bersedia menanggung rugi. Seperti kompensasi yang harus dibayar akibat kerusakan yang mereka perbuat, menyerahkan diri sebagai budak, dan terakhir wilayah mereka diambil pihak yang menang.

Prok prok prok..

Xiuhan menyelesaikan pertunjukan nya, lalu di ikuti tamu lain yang ingin menampilkan bakat mereka sendiri.

Semuanya berlangsung meriah, mereka menikmatinya dengan senang hati. Namun tidak dengan seseorang, dia Xia Lin orang yang sangat mengutuk mereka yang tengah berbahagia saat ini.

Putri haram dari menteri Cheng dan Su Wang, di matanya tersirat kebencian yang begitu dalam. Tangan dan kaki yang diikat rantai, pakaian yang lusuh, dan tubuh yang dipenuhi banyak memar.

Transmigration Of The Legend QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang