72

2.1K 156 36
                                    

Krieetttt

Decit pintu terdengar keras di sebuah ruang besar yang sebagiannya kosong, kedua tangan mungil itu memulai aksinya.

"Qiqi lakukan dengan benal dasal bodoh!"

"Yiyi, aku sudah melakukannya dengan benal, pintu ini sangat belat!"

"Bial ku bantu,"

Keduanya mendorong pintu besar itu dengan hati-hati. Saat kedua pintu itu terbuka, derai kain yang menggantung di atap-atap terhembus angin, hingga menampilkan sosok anggun yang tertidur lelap di peraduan.

"I-ibunda" pekik keduanya rindu.

Mereka berlari kecil menghampiri sang Ibunda, keduanya berhambur memeluknya hingga menangis menahan rindu pada Yu Mei.

Di sisi lain,

Taman yang begitu luas bagaikan surga kehidupan, seorang wanita paruh baya menyisir rambut panjang putrinya dengan penuh kasih.

"Yu mei putriku, sudah saatnya kamu kembali nak"

Yu Mei menatap sendu sang Ibu, "Ibunda, saya juga menginginkan nya. Tapi saya lelah, biarlah saya tinggal sebentar lagi disini."

"Tidak nak, ingatlah ketiga anak-anak mu dan orang-orang yang mencintai mu. Mereka menantikan kehadiran mu kembali. Belum saatnya kau berada disini nak,"

"Itu benar putriku," Suara bariton nan lembut itu membenarkan situasi nya.

Benar saat ini Yu Mei berada di alam lain, bersama Roh ibu kandung Yu Mei dan Ayahnya. Pertemuan ini adalah kesempatan yang diberikan sang Dewi Reinkarnasi.

"Tapi ayah, jika saya kembali saya tidak akan melihat ayahanda dan ibunda lagi."

Kedua orang tua itu membelai anaknya penuh kasih, "Putriku kami akan menunggu kehidupan berikutnya, untuk itu kau harus bertahan di kehidupan ini sampai waktunya tiba. Ayah dan ibumu ini kami telah selesai dengan dunia kami dan se-segera mungkin menuju tujuan lain, nak berbahagia lah, kedamaian yang kau ciptakan akan berlangsung lama, kami mencintaimu maka dari itu kamu juga harus mencintai orang-orang yang telah mencintaimu, jadi kembalilah"

"Benar, tugasmu sudah selesai nak. Maka dari itu berbahagia lah."

Yu Mei menitikkan tangisannya, mereka pun berpelukan. Pelukan ini adalah yang terkahir yang ia rasakan setelah semua perjalanan panjang yang ia tempuh.

"Ayahanda, ibunda, saya akan kembali."

Tak lama setelah itu, kedua pasangan paruh baya perlahan menghilang dengan senyuman lembutnya.

Yu Mei membuka matanya perlahan, ia kembali dengan kesadarannya yang sedikit memudar,

"A-aku kembali?" gumamnya.

"Tubuhku terasa berat, aku harus bangun."

Saat Yu Mei mengedarkan pandangannya, ia melihat kedua anak mungil yang tengah tertidur memeluk dirinya.

"Anak kecil? apa mereka anak-anak ku, terlebih mereka kembar? berapa lama aku tertidur?"

Banyak pertanyaan yang muncul dikepalanya, padahal ia merasa hanya tidur sebentar namun mengapa waktu berlalu begitu cepat?

Tidak mau pusing, Yu Mei mengusap pelan kedua pipi gembul anak-anak itu. Mereka terlalu menggemaskan, bahkan keduanya mirip ayahnya.

Terhenyak menatapi kedua anaknya, Yu Mei memasang posisi waspada, ia merasakan kehadiran seseorang!

Syutt!!

Brakk!

Yu Mei melempar tusuk rambutnya, namun dengan cepat seseorang segera menghalau serangan itu.

"Ah Feng?! Itukah kau?" Dengan suara parau, Yu Mei berusaha mengeluarkan suaranya.

Mendengar suara yang dikenalinya itu, Liu Feng membeku menatap wanita yang telah lama tidak membuka matanya kini telah membuka kembali dengan tatapan lemah, "Istriku? kamu sudah kembali."

Tanpa basa basi Liu Feng berhambur memeluk Yu Mei, ia begitu merindukan sosok istrinya yang begitu ia cintai.

"Akhirnya kamu kembali istriku, tega sekali kamu meninggalkan aku dan anak-anak kita." Ucap Liu Feng sembari menangis.

Ia tak tahu harus bagaimana jika Yu Mei benar-benar meninggalkan dirinya, segila apa dirinya jika hal itu terjadi?.

Yu Mei menyeka air mata Liu Feng dan tersenyum "Ah Feng suamiku, aku telah kembali berhenti lah menangis, kau terlihat seperti anak kecil. Yang lebih penting sekarang berikan aku air bodoh! tega sekali membiarkan istrimu kehausan."

Liu Feng tertawa mendengar omelan yang selama ini ia rindukan, ia memberikan satu kendi kecil lalu meminumkannya pada Yu Mei, Liu Feng terus menatap lembut Yu Mei seakan ia tak mau melepaskan pandangan nya,

Liu Feng menyeka sisa tetesan air di bibir Yu Mei, sang empu menatap lembut suaminya, lalu tatapannya teralihkan oleh dua manusia mungil.

"Anak kita? bukankah ini tidak adil? kenapa keduanya mirip kau. Ah Feng sepertinya aku tidur terlalu lama, apakah putra sulung ku tumbuh dengan baik juga?"

Liu Feng mengangguk, "Mei'er mereka tumbuh dengan baik, kau akan tahu setelah melihat nya kembali." ucapnya sambil mencium kening Yu Mei.

Brakkk

"Nianggg!!!"

"Mei-mei."

"Master!"

Kehadiran yang tidak di sangka-sangka membuat Liu Feng kesal, "Tidak bisakah kalian tenang? pergilah istriku masih membutuhkan istirahat, Nan'er kemarilah!"

Begitu tegas perintah Liu Feng, membuat Lu Xian, dan yang lain kembali dengan sedikit rasa tak terima. Mereka adalah makhluk spiritual Yu Mei, tentu saja setelah kesadaran Yu Mei kekuatan nya pun ikut bangkit, lalu mengalir kembali menjadi kontraktor yang membagikannya pada masing-masing makhluk yang terikat dengan Yu Mei.

Tangisan Zhu Nan tidak, Liu Zhu Nan membuatnya kembali menjadi anak kecil, sikap dingin yang selama ini ia pertahankan kini luruh sejadinya.

"Kemari lah putraku.." Suara lemah Yu Mei menyuruh Zhu Nan memeluk rindu, ibu yang amat ia cintai kini memeluk dirinya kembali.

"Niang, syukurlah Niang kembali saya rindu."

"Nan'er ku sudah dewasa, terimakasih bisa bertahan sampai saat ini nak."

Tak lama kedua tangan mungil ikut memeluk sang Ibunda. "Ibunda? kami memiliki ibuuu hiks!!"

"Kapan dua anak kecil nakal ini terbangun?" heran Liu Feng yang membuat Yu Mei tertawa gemas.

Tak lama setelah itu Liu Feng ikut merangkul keluarga kecilnya. Rasa lega yang selama ini membuat nya sesak, kini terasa bebas.

........

Jauh setelah kabar Putri Naga siuman, keluarga kekaisaran ikut bahagia. Mereka menerima pesan, jika mereka akan membuka semua portal menuju dunia bawah dan kekuasaan raja neraka.

lalu yang membuat mereka kembali bahagia adalah, Yu Mei akan mengunjungi Kekaisaran Langit dengan berkat naganya.

Kabar itu telah menyebar keseluruh dunia  Jianghu banyak dari mereka yang ingin menyaksikan keberadaan sang Putri.

Para pendekar dan bangsawan lain berniat mengirimi hadiah ke istana kekaisaran, kabar bahagia ini membuat mereka menanti-nanti sang Legenda yang mungkin akan di kenang selama ratusan tahun yang akan datang.

"Akhirnya cucuku kembali setelah sekian lama, dasar raja neraka bajingan. Karena kau menutup semua akses portal, aku jadi kesusahan untuk melihat cucuku sendiri hiks."

Cacian dengan rasa lega itu membuat Ibu Suri kekaisaran langit tertawa, "Suamiku, akhirnya kamu mendapatkan nyawamu kembali. Kakek tua bodoh ini membuat aku selalu merasa khawatir."

Bukan rahasia umum jika kaisar terdahulu menjadi sensitif setelah Yu Mei tidak sadarkan diri. Rasanya Sukma nya telah hilang dari raganya sendiri.

"Hohoho maafkan suami mu ini istriku.. Ayo sambut kembali kepulangan cucu kita nanti."

Ibu Suri mengangguk setuju.

Transmigration Of The Legend QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang