11. Perdebatan malam

12.3K 1.2K 8
                                    

Latifa membuka pintu mobil, namun sebelum benar-benar keluar dari mobil Raga, Latifa sempat menoleh kebelakang menatap Abi yang tertidur pulas di jok belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Latifa membuka pintu mobil, namun sebelum benar-benar keluar dari mobil Raga, Latifa sempat menoleh kebelakang menatap Abi yang tertidur pulas di jok belakang.

Raga tersenyum, "Nanti kapan-kapan main lagi sama Abi ya."

Latifa melirik Raga dengan tatapan jengkel, "Modus Lo. Mau pdkt bawa-bawa Abi." Raga terbahak mendengar ucapan Latifa, memang ya Latifa satu-satunya perempuan yang pernah Raga sukai dengan karakter yang unik.

Perempuan itu lebih suka to the point dari pada harus basa-basi.

"Gamau masuk dulu?" tanya Latifa kepada Raga, pemuda itu sempat melirik jam di pergelangan tangannya.

"Udah malem, kapan-kapan aja lagi deh ya." Latifa mengangguk lalu setelahnya ia langsung keluar dari mobil Raga, pemuda itu tersenyum sambil melambaikan tangannya menandakan dia akan segera pergi meninggalkan rumah perempuan itu.

Latifa membuka pagar dan langsung dikejutkan dengan sosok pria tinggi yang sedang duduk di balkon rumahnya.

"Gue kira gunduruwo dari mana kan nyasar disini, gak tahunya om-om gabut yang selalu galau karena gapunya pacar." Kenan mencibir saat perempuan itu terus meledeknya om-om gabut tukang galau.

"Dari mana Lo jam segini baru pulang?"

Latifa tertawa melihat ekspresi Kenan yang datar dan dingin, "Gue kaya punya suggar daddy terus diomelin karena pulang telat dah."

Kenan memukul kepala Latifa dengan buku tebal yang sedang dia baca.

"Masih bocil udah ngomongin suggar Daddy. Ga cocok."

Latifa mencibir, ia membuka sepatunya dan meletakkannya di rak sepatu.

"Gue mau nanya deh sama Lo."

Kenan yang semula sedang memetik senar gitarnya secara asal pun menoleh menatap Latifa.

Pemuda itu berhenti sejenak memainkan gitarnya, "Apaan?, Jangan tanya kuliah kedokteran susah apa enggak ya. Gue gaakan jawab."

"Dih, segitu frustasinya Lo waktu kuliah sampe gamau diungkit lagi."

Latifa tertawa tipis melihat reaksi Kenan, "Lo pernah ga si tertarik buat tahu kehidupan seseorang?"

Dahi Kenan berkerut, pasalnya Latifa adalah sosok yang paling jarang untuk membicarakan hal semacam ini, walaupun dia sering banget banggain Aldo kemana-mana, tapi level ketertarikan Latifa ke Aldo masih tahap wajar. Tidak sampai kepo dan ingin mengetahui kehidupan cowok itu.

Namun saat bersama Raga, Latifa seperti tertarik untuk mengetahui kehidupan Raga selama ini, belum lagi Abi yang semakin membuatnya penasaran. Ingin bertanya lebih jauh tapi takutnya Raga malah mengartikannya dengan berbeda. Itu sebabnya dia mengurungkan diri untuk mempertanyakan semua yang ada di benaknya.

"Kenapa? Lo udah mulai tertarik sama hidupnya Aldo?"

Latifa menghembuskan napasnya pelan, ia menggeleng, "Bukan Aldo."

BCS : RAGALATIFA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang