3.

22.1K 2.1K 126
                                    

"Gila Kak Raga ganteng banget."

Latifa menoleh kearah sumber suara. Ia menatap Cici yang masih tak berkedip melihat Raga yang melewati lapangan dengan gayanya.

Membuat isi perut Latifa ingin keluar saat ini juga. Kenapa si banyak banget cewek cewek sini pada suka sama Raga, ngeliat Raga main basket aja udah kaya ngeliat duit miliyaran. Latifa benar-benar malas

"Rahim gue anget cuma ngeliat dia lewat. Gimana kalo diajak ngomong ya. Bisa hamil mendadak kali."

"Sinting, mana bisa diajak ngobrol doang langsung hamil."

Cici menoleh, "bisa kan bayangin ena-ena nya dipikiran. Jadi hamil nya juga hamil hayalan."

Latifa menggedikan bahunya ngeri, hayalan Cici benar-benar membuat Latifa jijik. "Kata gua lu ISTIPAR ci, lu udh gila kayanya."

Bagaimana bisa dia bicara seperti itu. Memangnya apa si kelebihan si buaya darat satu itu.

Gantengan juga Aldo kemana-mana.

Aldo mah udah baik sopan, ga suka maksa lagi. Beda jauh sama buaya darat satu itu. Ibaratnya kaya Langit dan bumi.

"Aduh gue pengen nonton kak Raga main basket. Untung kelas kita di bawah jadi bila liat yg adem adem kalo lagi main di lapangan."

"Liat liat dia buka baju fa. OMG so sexy."

" Fa Fa pegangin gue, gue mau melayang." Cici mengepakan tangannya seperti orang gila, membuat Latifa menggelengkan kepalanya.

"Temen Lo Na," katanya sambil menatap Luna yang duduk di belakang bersama Jira. Mereka berdua tak ambil pusing malah sibuk nyatet yg di papan.

"GUA GA KUAT FATUR GUA KELAPANGAN SAMA TIPA." Latifa kelabakan, dia bahkan langsung di tarik lengannya dan tak bisa menolak.

"Eh eh Ci gue gamau ke sini mager mending gue istirahat. Panas."

"Diem nanti gue traktir ice cream."

Akhirnya dia nurut karena mendengar sogokannya, demi Ice Cream.

Namun belum belaka menit dia tenang Pandangan Latifa bersitatap dengan Raga, ia memalingkan wajah seperti sedang melihat hantu yang menyeramkan.

Raga tersenyum miring,
Cici tegang, lesehan dilantai, ngesot.
Latifa melongo, "Apaansi Ci?"

"Disenyumin Raga Fa, lemes lutut gue."

Latifa menatap Raga geli, "Ihh udah bangun ga, bikin malu banget si malah duduk disitu."

"Buruan ah males gue sama Lo."
Raga tertawa melihat ekspresi Latifa yang kesal bukan main. Latifa cemberut dasar jigong Lele sok banget ganteng si.

Latifa melambaikan tangannya saat melihat sosok Aldo yang berjalan menuju kearahnya.

Raga menyipit, menatapnya tak terima.

"Ini, tadi Pak Sofyan ngasih kunci ruangan buat kelas kalian ambil bola." Aldo menyerahkan kunci kepada Latifa. Perempuan itu tersenyum manis.

"Makasih ya, Lo dari mana?"
Aldo menyerahkan sebotol air mineral yang tidak dingin, "nih, buat Lo. Kalo habis olahraga ...."

"Kakinya jangan ditekuk, nanti kram, itu kan yang mau Lo kasih tahu?"

Aldo mengangguk dengan senyum, "Iya, terus olahraga juga yang serius jangan main-main nanti Lo bisa cedera."

BCS : RAGALATIFA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang