BCS : RAGALATIFA [SELESAI]

33. Permintaan Maaf, ditolak

Kalau perempuan bilang ingin menyerah, itu tandanya ia ingin kamu harus usaha dua kali lebih banyak dari sebelumnya.

-Ayo Pacaran!-

****

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENGAR YA

Plak ... Plak

"Kurang ajar, kalau begitu lebih baik kalian menikah, dari pada kaya gitu."

Yoga masih terus menampar pipi Raga kanan kiri, pemuda itu sama sekali tidak di berikan sedikitpun kesempatan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Sedangkan Rigel yang memergoki keduanya cuma bisa meringis melihat sahabatnya di pukuli bapaknya.

"Pah, papa salah paham."

"Salah paham apanya, kamu pikir papa budeg. Iya?"

Regina menutup kedua kuping Abi dengan kedua tangannya, ia mengajak sang Mama yang sedang memangku Abi untuk kedepan.

"Mah kita kedepan aja. Gabaik buat otak Abi."

"Pah, ini tuh tadi kakinya Metana keseleo," ujar Raga dengan berusaha meyakinkan sang papa.

Regina melirik, "KALO KESELEO YA KE MAK EROT BUKAN MALAH KE SINI. MODUS DASAR." Raga melotot mendengar Regina berseru kencang.

"Mak Erot itu siapa Reg?"

"Emak Lo!"

"Lah Mak gue juga Mak Lo. Kan Lo Ade gue."

"Najis gue punya Abang idiot kaya Lo."

"Kurang aja Lo."

"Sudah diam kamu Raga!"

Raga mengecap bibirnya, "Pah beneran ini ga seperti yang papa pikirin. Kalo misalnya Raga sama Metana hubungan badan. Mana mungkin Raga masih lengkap pakai baju."

"Lo juga Gel, sembarangan banget kalo ngomong, gara-gara Lo teriak jadi begini nih." Rigel yang kena sasaran tunjukan oleh Raga mendesah pelan, ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya gue mana tahu, orang gue denger orang ngrdesah gitu pas gue sampe depan kamar Lo."

"Jangan salahin orang, lagian kalau memang keseleo ngapain di ajak ke kamar. Bener kata Regina harusnya kamu bawa ke tukang urut di ujung gang sana."

Raga mengusap wajahnya kasar, namanya juga Raga, cowok itu tak pernah bisa memikirkan dampak untuk kedepannya. Apa yang ada di depan matanya dia lakukan tanpa memikirkan tindakannya ada dampak buruk atau tidak.