Halo gaes kembali lagi dengan Yiska 🎉 jadi nanti cerita Replace akan update seminggu dua kali hari Senin dan Kamis ya 🥰
Buat yang nggak sabar bisa langsung ke KBM App. Cerita sudah TAMAT 🎉🎉
Atau mungkin gak bisa ke KBM karena sistem pembayarannya kalian bisa baca di Karyakarsa. Bisa langsung cari di web atau pakai aplikasi ya. Fotonya ada di bawah.
Selamat membaca, jangan lupa vote dan komentarnya ya 🥰
🍁🍁
Siapa yang tidak akan curiga ketika orang yang dianggap musuh dan juga di waspadai mendadak merubah sikapnya dalam waktu 24 jam? tidak─bahkan ini masih belum 24 jam. Ini masih separuh hari dan laki-laki yang tadi pagi baru saja memperingati dengan kalimat mengerikan meminta menarik kata-katanya kembali. Lalu dengan tiba-tiba dia berubah bersikap menjadi sok baik.
Tawaran mendadak Ivander yang ingin mengantarku sudah jelas aku tolak. Tingkahnya yang tidak terduga dan sempat mengejutkanku itu membuat aku berpikir berkali-kali untuk menerima tawarannya. Selain aku masih tidak tahu niatan apa yang dimiliki Ivander sekarang, aku juga bukan perempuan yang suka di atur dan di antar ke sana kemari oleh suaminya.
Aku lebih suka sendiri. Ke mana pun aku pergi tanpa ada orang yang mengganggu atau menungguku yang setiap kali memotret akan melupakan waktu. Lagi pula aku punya uang dan mobil sendiri. Kenapa juga aku harus ikut dengan Ivander.
Pergi ke sebuah Danau dengan pemandangan taman dan kota di belakang hutan membuat suasana semakin memikat. Matahari sebentar lagi akan terbenam tepat di bawah garis cakrawala, saat itulah momen indah akan terlihat dan aku abadikan di kameraku sebelum Swastamita itu menghilang digantikan dengan kegelapan malam.
Aku sedikit merasa terganggu dengan banyak orang yang masih beraktivitas di taman. Meski waktu sebentar lagi akan segera berganti malam, itu sama sekali tidak membuat mereka bergegas pergi, malah semakin banyak orang datang untuk melihat momen indah ini.
Aku maju lebih dekat ke sisi Danau. Mulai memotret matahari tenggelam, seolah melambaikan tangan kepada manusia yang sedang melihat indah cahayanya yang sebentar lagi akan menghilang. Aku langsung mengabadikannya, menekan tombol shutter berkali-kali sampai mendapatkan hasil yang memuaskan.
Sembari menggenggam Grip, aku melihat hasil foto yang baru saja aku dapatkan di dalam kamera,
"Wow, sangat indah."
Aku langsung mundur mendengar suara yang begitu dekat dengan telingaku. Aku mendongak, terkejut melihat laki-laki yang entah sejak kapan sudah ada di dekatku.
"Bara, kenapa kamu bisa ada di sini?" tanyaku kepada laki-laki yang masih mengejarku untuk meminta foto yang tidak ingin aku berikan kepada siapa pun. Bara punya Museum pameran, dia juga suka mempromosikan Wedding Organizer milik Hanin.
"Tentu saja untuk melihat seni indah yang sedang terlukis di depan sana," balasnya, sok puitis.
Aku menatap Bara tidak percaya. "Aku tidak yakin."
"Kenapa kamu tidak yakin? Apa kamu berpikir aku sedang menguntit seseorang?"
Aku mengedikkan bahu. "Entah, atau berkencan dengan seseorang."
"Jangan konyol. Aku bahkan masih melajang sampai sekarang."
Aku mendengus. "Ya, aku yakin tidak akan ada perempuan yang mau dengan kamu."
"Kenapa kamu malah mengejekku?"
"Aku tidak mengejek kamu. Kamu sendiri yang memamerkan statusmu. Aku sama sekali tidak bersimpati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Replace
RomanceHanya dengan satu suara, Yiska Ayunindya berhasil mendapatkan gambar yang sempurna. Orang lain menjulukinya perempuan dengan potret yang menakjubkan. Photografer yang hasil fotonya selalu mendapatkan perhatian. Berkecimpung dibidang fotografi adalah...