L i m a - Perkataan yang menyakitkan

10.9K 611 3
                                    

-GOOGBYE, SUAMIKU-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-GOOGBYE, SUAMIKU-

.
.
.
.
.

Keesokan harinya, seperti biasa orang-orang menikmati pagi menjelang siang ini dengan semangat. Tak terkecuali seorang wanita yang bergaya anggun keluar dari mall bersama sahabatnya bernama Mayang.

"Bukankah ini menyenangkan May?" tanya wanita tersebut ke temannya.

"Iya Friska, apalagi barang yang kamu beli mahal-mahal. Jangan lupa bagi aku" ujar Mayang.

Friska terkekeh. "Enggak perlu khawatir"

Mereka berdua tertawa pelan.

"Apa aku cantik pakai baju ini?" tanya Friska.

"Kamu emang selalu cantik, siapa yang bisa menandingi kekasih dari CEO Fino" jawab Mayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu emang selalu cantik, siapa yang bisa menandingi kekasih dari CEO Fino" jawab Mayang.

Kecantikan Friska memang sudah terkenal para pria yang mengincarnya. Tapi sayang, dia sudah menjadi kekasih CEO tampan bernama Fino.

Saat berada di parkiran, mereka sibuk tertawa tanpa mereka tau ada tiga orang yang mengikuti mereka.

BUGH

"Akhh!" pekik Friska dan Mayang ketika merasakan pukulan di tengkuknya membuat dua wanita itu pingsan.

Dengan cepat tiga orang itu menarik tubuh Friska dan Mayang ke mobil.

.

"Kamu mau kemana?" tanya Eva ketika melihat Fino dengan santai berjalan ke luar mansion. Suara Eva memberhentikan langkahnya.

"Haruskah Fino jelaskan? Bunda sudah tau pasti tujuanku" ujar Fino tanpa menoleh ke sang ibu.

"Berhentilah menemui jalang itu dan berhenti bertindak bodoh!! Sebentar lagi kamu akan menikah dengan Jihan!" suara Eva mulai meninggi, terlihat emosi saat mengetahui tujuan sang anak.

"Lalu apa peduli ku? Aku enggak menyukainya dan bahkan aku tak berniat menatapnya. Aku benci"

"FINO KAMU--" ucapan Eva terpotong saat melihat Fino melangkah kembali ke luar mansion tanpa mendengarkan kelanjutan ucapan sang ibu.

Ia hendak mengejar Fino, tapi suara seseorang memberhentikan niatnya. Lalu ia menoleh ke sumber suara.

"Ji-jihan" gugup Eva, ia tau Jihan pasti mendengar semuanya. Ia yakin gadis manis itu sakit hati.

"Mah, Jihan ke sini untuk memberikan masakan yang Jihan buat untuk mama" jelas Jihan.

Jihan sakit hati benar, dia tau dia bukan wanita yang menarik. Ucapan calon suaminya masih terngiang-ngiang di otaknya membuat Jihan yang mengingatnya seperti ditusuk-tusuk.

"Ah.... I-iya, ayo nak ke ruang tamu"

Lalu mereka berjalan ke ruang tamu, dan Jihan dipersilahkan duduk di sofa.

"Ini mah" Jihan memberikan kotak makan ke Eva dan di sambut Eva. "Mama, Jihan pamit dulu ya masih ada urusan di restoran" lanjut Jihan.

"Iya nak, hati-hati ya" ujar Eva. Jihan tersenyum dan mengangguk, lalu ia keluar dari mansion dengan hembusan nafas kasar.

"Lihat yang kamu lakukan Fino, kamu sudah menyakiti hati seorang wanita yang manis dan baik" gumam Eva merasa kesal dengan anaknya. "Lihat saja apa yang bakal mama lakuin ke wanita kotor mu itu" Eva menyeringai tajam.

.

"Akhh brengsek lepasin aku!!" teriak seorang wanita .

PLAK

PLAK

PLAK

BUGH

Tamparan dan gebukan dari bodyguard wanita melayang ke tubuh seseorang yang teriak tadi.

"Jangan, lepasin aku!!" teriaknya lagi, tapi tidak di hiraukan oleh wanita tersebut. Lalu ia mencambuk orang tadi.

"Lo ingin menggoda dan mengambil uang tuan Fino? Rasakan ini jalang sialan!" ujar bodyguard itu, ia terus menyiksa Friska yang sudah terkulai lemas di ruang bawah tanah mansion.

"Sudah cukup!" ucap seorang wanita dari arah pintu memberhentikan penyiksaan Friska. Dia Eva, dia juga yang memerintahkan bodyguard wanita untuk menculik Friska dan temannya.

"Cih, gadis menyedihkan" kata Eva menatap Friska dengan tatapan meremeh. "Sudah puas membuat anak saya menjadi durhaka? Semua sudah cukup! Hentikan drama murahan mu itu"

Friska memandang Eva dengan terkejut. "Nyonya Eva? Jadi ini rencana anda?"

Eva terkekeh sinis. "Dasar bodoh"

Lalu wanita paru baya tersebut memerintahkan beberapa pelayan, pelayan sekitar 4 orang mengangguk ngerti, lalu mereka mengerumuni Friska dengan mangkuk berisi racun.

"Gak! Apa yang akan kalian lakuin?" pekik Friska takut. Satu pelayan menekan pipi Friska dan mereka mulai memasuki racun tersebut kedalam mulut wanita itu. "Henti--ummpp" Friska memberontak dan menolak untuk meminumnya. Namun pemberontakan itu sia-sia, perlahan pandangan Friska gelap dan ia tak sadarkan diri.

"Bawa dia pergi sejauhnya dari sini, saya tak ingin melihat wanita kotor ini lagi" ujar Eva ke beberapa bodyguard.

"Baik nyonya" bodyguard tersebut mulai melakukan perintah Eva.

.
.
.
.
.

Tbc

Haii kembali lagi bersama author retcehh dan tydak sombonggg wkwk....

See you:)

Don't forget to Follow, vote, and comment

Goodbye, suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang