E m p a t p u l u h d e l a p a n - Friska siuman

19.4K 586 23
                                    

-GOOGBYE SUAMIKU-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-GOOGBYE SUAMIKU-

.
.
.
.
.

Satu minggu kemudian.

Sudah satu minggu setelah hari ulang tahun Jino dan sudah satu minggu insiden CCTV itu terbongkar dan di perhatikan dengan mata kepala Fino sendiri.

Selama itu pula Fino tidak lagi menampakkan dirinya di rumah sakit. Friska pun belum juga sadar, entahlah kenapa dia belum sadar dari komanya.

Apakah kalian bertanya Fino selama itu kemana? Dia tidak kemana-mana, dia hanya di rumah saja kecuali bekerja dan ada keperluan lainnya. Dia selalu bermain dengan sang anak kalau dia punya waktu luang.

Kalau dengan Jihan? Ya dia sedikit demi sedikit mulai tidak dingin lagi dengan istri pertamanya itu. Dia juga mulai menerima Jihan di sisinya, walau diapun masih memikirkan Friska.

Saat ini Fino sedang berada di ruang kerjanya. Kepalanya pusing dengan setumpuk kertas yang bisa saja membuatnya setres.

"Hah~" pria itu menghela nafas, lalu ia menyenderkan punggungnya seraya menggulung baju lengannya hingga siku.

"Astaga, bisa setres lama-lama aku..." gumamnya.

Drtt
Drtt

Ponselnya berdering. Tangan pria itu mengambil ponsel yang berada di sebelah kanan meja kerjanya, lalu ia segera menerima panggilan itu setelah tau siapa yang menelfon.

"Hallo"

"...."

"Ada apa?"

"...."

"APA?! SERIUS?!"

"...."

"Baik saya kesana"

Belum juga anak buahnya membalas ucapannya, Fino dengan cepat mengakhiri panggilan tersebut dan mengambil kunci mobil, setelah itu dia berlari keluar ruangannya.

"Bos mau kemana? Setelah ini ada meeting" ujar sekretarisnya seraya berteriak kecil.

Fino memberhentikan langkahnya dan menoleh ke sektretarisnya. "Kamu dan Lavi saja yang menggantikan saya, saya ada urusan penting" setelah itu dia berlari lagi keluar kantor menghiraukan panggilan dari sekretarisnya.

Jantungnya sekarang berdetak kencang, dia sungguh tidak percaya.

.

Disisi lain seorang wanita dan anak laki-laki berjalan memasuki pintu utama mansion, dengan beberapa bodyguard berjejer di kiri dan kanan mereka.

"Hei, Jino jangan lari-lari nak!" kata wanita tersebut saat melihat anaknya berlari ke ruang tamu. Tapi anak laki-laki itu tidak menghiraukannya. Sang ibu pun bedecak.

Goodbye, suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang