E m p a t p u l u h d u a - Kebakaran

14.5K 535 68
                                    

-GOOGBYE SUAMIKU-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-GOOGBYE SUAMIKU-

.
.
.
.
.

yuk tinggalin jejak dulu sebelum membaca

Jihan hanya bisa membeku melihat siapa yang berdiri di sampingnya. Ia dengan segara melepaskan tangannya dari tangan orang tersebut. Lalu ia berdiri dan menunduk tidak berani melihat orang itu.

"Jangan memukul mereka, mereka masih kecil" kata orang itu. Ya, dia adalah Fino.

'Suara itu....' -Jihan

"Hallo, kenapa diam?" tanya Fino tanpa menyadari wanita itu adalah Jihan, istrinya.

Jihan mengintip sedikit dari poni panjangnya. Dan benar, dia adalah Fino. Lalu dia menunduk lagi.

"Kenapa menunduk? Kamu gapapa?" lagi, Fino bertanya saat tidak ada jawaban dari wanita di depannya.

"Tu-tuan Fino?" gugup Jihan.

"Ah iya ini saya Geovan Pradana Alfino. Ayo angkat kepalamu"

"Sa-saya gak berani tu-tuan"

Tiba-tiba Jihan menetaskan air matanya. Dia terharu setelah sekian lama berpisah, dia dipertemukan lagi dengan Fino. Dia merasa senang dan sekaligus takut bercampur di dalam hatinya.

"Baiklah. Anak-anakmu sangat manis, jagalah dia dengan baik" lalu setelah itu pria tersebut pergi kembali ke kebun miliknya.

Jihan mengangkat kepalanya dan melihat punggung sang suami yang menjauh.

'Bahkan kamu gak mengenalku. Dan juga kamu bahkan bersikap baik saat kamu enggak kenal sama aku' -Jihan.

Ia menatap Fino yang menjauh dengan mata senduh. Jujur dia rindu sama Fino, tapi dia terlalu takut untuk kembali ke Fino, putranya akan terancam.

"Mas Fino...." lirih Jihan.

"Mama, mama tenapa?" tanya khawatir Jino, ia menatap sedih ke arah sang ibu.

"Tante baik-baik saja?" tanya juga Dahlia.

Jihan tersenyum senduh. "Mama gapapa kok anak-anak" jawabnya. Ia tak mau melihat kedua anak itu khawatir padanya.

"Apa itu papanya Jino?" tanya Dahlia.

Kompak, ibu dan anak itu menoleh ke Dahlia.

"Papa? Mama pa tu papa Ino?" (Papa? Mama apa itu papa Jino?). Tanya Jino ke Jihan dengan mata berbinarnya.

Jihan yang mendengar itu menghela nafas, ia tau Dahlia tidak sebodoh itu , anak perempuan berusia tujuh tahun itu tau mana yang benar mana yang salah. Lalu ia berjongkok menyamai tinggi sang anak kandungnya.

"Ya, itu papanya Jino. Papa kandungan Jino, papa kamu nak" ucap Jihan dengan bergetar.

Senyum Jino terbit di bibirnya. "Papa? Jino punya papa?" Jihan mengangguk.

Goodbye, suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang