Goodbye, suamiku [END]

S e p u l u h - Jihan Hilang

-GOOGBYE, SUAMIKU-

.
.
.
.
.

Setelah acara pernikahan Fino dan Friska selesai, Jihan hilang entah kemana dari acara itu. Dayna yang cemas itupun mencoba mengajak Jihan keluar dari kamarnya.

Pernikahan Fino dan Friska tadi di gedung, Dayna pun tidak tau kalau Jihan lebih dulu pulang.

"Nyonya, kamu nggak papa? Ayo keluar, nyonya belum makan" ujar Dayna berdiri di depan pintu kamar sambil mengetok pintunya. Tidak ada sahutan, Dayna pun semakin cemas.

Dayna mengetok lebih keras pintu itu. "Nyonya Jihan! Nyonya!!" masih tidak ada jawaban dari dalam. Dayna membuka pintu kamar, ternyata tidak di kunci. Wanita itu kaget saat Jihan tidak ada di dalam, ia otomatis berteriak kencang. "NYONYA JIHAN!! KAMU DIMANA? JIHAN!!" wanita itu segara keluar kamar Johan untuk menyuruh para bodyguard mencari Jihan di sekeliling mansion ini.

"Ada apa ini? Kenapa mereka terlihat tergesa-gesa" tanya Fino saat ia melihat bodyguard maupun maid berlalu lalang seperti mencari sesuatu. Kebetulan Dayna lewat di dekatnya, dan langsung ia bertanya.

"Tu-tuan Fino...." Dayna yang melihat Fino di dekatnya merasa gugup dan takut.

Fino di buat penasaran. "Cepat katakan! Apa yang terjadi"

"I-itu tuan.... Nyonya Ji-jihan menghilang dari mansion"

Fino mengangkat satu alisnya seolah tak peduli dengan apapun yang terjadi pada Jihan.

"Oh saya kira apa" setelah mengatakan itu, Fino berjalan ke kamarnya.

"Astaga! Istrinya sendiri hilang, tapi dia tidak peduli. Suami macam apa dia ini!" gerutu Dayna pelan.

.

Fino segera melangkah ke dalam kamarnya dan pergi ke ruang kerja yang kebetulan ada di dalam kamarnya.

Tadi sekretarisnya memberitahu ada berkas penting yang harus di kerjakan, mau tak mau ia harus mengerjakannya. Tangan Fino mulai mengerjakan berkas penting tersebut, tapi di hatinya ia merasa gusar dan tidak tenang.

"Aishhh!!" ia mengusak rambutnya frustasi, karena pikirannya ia merasa tidak fokus sekarang.

Tanpa pikir panjang, pria itu mengganti pakaiannya dari pakaian pernikahan jadi pakaian santai. Dengan segera ia mencari Jihan, mengikuti kata hatinya.