T i g a p u l u h t u j u h - Kabar Duka

14.7K 604 95
                                    

-GOOGBYE SUAMIKU-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-GOOGBYE SUAMIKU-

.
.
.
.
.

"Boni tolong!" sahut Jihan.

Belum sempat Boni menjawab, penjahat itu tiba-tiba saja menjatuhkan dirinya ke jurang bersama dengan Jihan dan anaknya.

Karena jika ia tak melakukannya dan kejahatan ini kebongkar, maka semua keluarganya akan mati terbunuh oleh Friska.

"BRENGSEK! NYONYA JIHAN!!" pekik semua bodyguard itu dan Boni.

Jantung mereka berdetak kencang. Takut, kaget, dan tak percaya dalam waktu bersamaan. Mereka bersimpuh menahan kesedihan melihat nyonya dan tuan muda mereka tiada.

Mila terduduk di tanah. "Ini semua salahku.... Seharusnya aku membunuh pria itu langsung" sesal Mila.

Boni berjongkok di depan Mila. "Enggak Mil, ini bukan salahmu. Jangan menyalahkan dirimu" Boni berusaha menenangkan Mila yang mulai menangis.

Tiba-tiba Boni mendongak. "Oh! Benarkah?!" insting cenayangnya menangkap sesuatu.

Sedangkan semua orang di sana menatap dia dengan tatapan bertanya.

"Ada apa?" tanya Arga lirih.

"Jurang? Kita bisa saja mencarinya, tapi apakah berhasil? Sedangkan jurang ini sungguh dalam" gumam Boni, tapi masih bisa di dengar oleh semua orang di sana.

"Maksudnya?" tapi Boni tidak menjawabnya.

.
.
.
.
.

Sebagian bodyguard yang ikut tadi, mulai mencari-cari Jihan, walau nantinya tidak akan berhasil. Tapi mereka tetap berusaha untuk mencarinya, sedangkan Mila, dan rekan ceweknya bersama dengan Boni pulang ke mansion utama untuk memberitahukan tentang ini.

Rumah Friska*

Tok tok

"Masuk" sahut seseorang dari dalam kamar.

Clek

"Tuan Fino" panggil seorang maid ketika membuka pintu kamar. Fino masih berada di dalam kamar bersama dengan Friska.

"Ada apa?" tanya Fino to the poin.

Maid itu mengambil nafas terlebih dahulu. "Tuan, ada berita duka"

Dahi kedua orang itu berkerut tidak mengerti. "Apa yang kamu maksud?" tanya Fino.

"Nyonya Jihan dan anaknya.... Mereka telah tiada" raut wajah maid itu pun penuh duka.

Deg

Seketika jantung pria itu berdetak tak karuan. Tubunya pun lemas seketika.

"A-apa ma-maksudmu.... Jihan telah tiada? Ba-bagaimana bisa?!"

Goodbye, suamiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang