Terlihat raut antusias dari wajah Ning Syifa dan Ning akifa saat aku memilih cincin tersebut. Tanpa sadar bibirku melengkung keatas menampakkan senyum tipis. Aku tak pernah membayangkan akan berada ditengah tengah keluarga ini. Dulu hanya sekedar mimpi untuk bersanding dengan salah satu anggota keluarga ndalem
" Pilihan kakak ipar emang mantap " kata Ning akifa dengan mengacungkan jempolnya
" Bener sayang, pilihan kamu bagus. Kalau yang disuruh afeef belum tentu pilihannya bagus " kata Ning Syifa
" Trimakasih ummah, Ning " jawabku dengan senyuman
" Jangan panggil Ning dong kakak ipar kuhh " ucap Ning akifa dengan nada merajuk
" Emm ma_maaf dek " kataku dengan nada pelan diakhir kalimat
Adzan magrib berkumandang di masjid pesantren yang membuatku, Ning Syifa dan Ning akifa menyudahi kegiatan kami
" Sayang kamu sholat disini aja ya? " Pinta Ning Syifa kepadaku
Aku bingung menjawab apa, ingin menolak tapi tidak enak hati dengan Ning Syifa, menerima juga rasanya masih sungkan
" Nggak papa kakak ipar, nggak usah sungkan gitu, nanti juga kak ghina jadi bagian dari keluarga ini " kata Ning akifa yang melihatku resah
" Emm i_iya ummah, ghina sholat disini " jawabku pelan
" Yaudah yuk " ajak ning Syifa
Sebelum kami beranjak dari duduk tiba tiba Gus Adnan dan Gus afeef keluar dari dalam dengan sajadah dipundak mereka masing masing
" Mas, Syifa solat dirumah aja ya bareng sama menantu " kata Ning Syifa saat Gus Adnan ingin mengatakan sesuatu
" Iya nggak papa sayang " jawab Gus Adnan setelah menghembuskan nafasnya pelan
Jantungku berpacu dua kali lebih cepat saat mata tajam Gus afeef melihatku dengan lembut
" Jantungku " lirihku dalam hati
Aku langsung mengalihkan pandanganku dan menggaruk belakan telingaku salah tingkah
" Belum halal bang " kata Ning akifa tiba tiba dengan nada menggoda
" Apaan sih kamu dek " jawab Gus afeef datar
" Ayok bi, keburu iqomah " ajak Gus afeef ke Gus Adnan
" Salah tingkah heh " kata Gus Adnan yang ikut menggoda Gus afeef
" Afeef duluan ummah, assalamualaikum " pamit Gus afeef dan langsung mencium punggung tangan Ning syifa tanpa menghiraukan Gus Adnan
Sebelum pergi Gus afeef melihat kearahku dengan senyum tipisnya dan hanya aku angguki dengan senyum malu malu
" Menyebalkan " kata Gus afeef pelan
Aku tak masih tak menyangka, Gus Adnan yang terlihat dingin bisa menjadi sangat hangat saat bersama dengan keluarganya
" Udah sana kemasjid mas, nanti telat gimana? " Ucap Ning Syifa sambil mendorong tubuh Gus Adnan pelan
" Romantis " gumamku dalam hati
Aku mengukir senyumku saat melihat keromantisan Gus Adnan dengan Ning Syifa, walaupun umur pernikahan mereka sudah lama tak melunturkan cinta mereka
" Iya sayang, aku kemasjid dulu assalamu'alaikum " ucap Gus Adnan sambil mencium kening Ning Syifa
" Waalaikumsalam " jawabku, Ning Syifa dan Ning akifa serempak
Setelah kepergian Gus Adnan, aku melihat Ning akifa seperti menggerutu yang malah membuatnya terlihat lucu
" Tante Syifa kalau udah mesra mesraan sama om Adnan mesti lama deh, bikin orang jomblo iri aja " gerutu Ning akifa
" Yaudah, kamu mau tante jodohin? " Tanya Ning syifa dengan wajah jahilnya
" Eh Tante apa apaan sih, kifa nggak mau " jawab Ning akifa
Hay guys apa kabar..
Maaf nih udah lama nggak up..
Soalnya masih buntu hehe..Jangan lupa vote and comentnya..
Jangan jadi pembaca gelap 🤫Jumpa lagi di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Cinta Gus Afeef
RandomJANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN _________________________________________ Aku jatuh cinta pada seseorang yang bisa kulihat tapi tak bisa ku miliki Aku jatuh cinta pada seseorang yang bisa kubuatkan cerita tapi tak bisa kuajak membuat cerita bers...