part dua

1K 103 10
                                    

Goncangan ditubuhku membuatku terbangu dari mimpiku. Aku melihat khanza yang bersidiri dipinggir ranjangku sambil mengomel yang membuatku menatapnya dengan bingung

" apa sih za " kataku dengan suara khas bangun tidur

" ihh ghina, dari tadi aku bangunin nggak bangun bangun. Ini udah mau ashar tau, emang kamu nggak mau mandi? Bentar lagi udah mau adzan " celoteh khanza panjang lebar

" astaghfirullah yaudah aku mandi dulu ya, makasih udah bangunin tadi " kataku dan langsung bergegas mengambil perlengkapan mandiku dan baju ganti

Niatnya tadi mau nunggu khanza balik tapi malah ketiduran. Untung saja khanza membangunkanku, kalau tidak aku pasti akan ketinggalan jamaah

" ke masjidnya tungguin ya za " kataku saat diambang pintu

" iya sana cepetan " kata khanza

Aku langsung melangkahkan kaki ku dengan cepeta ke kamar mandi. Hanya butuh waktu lima belas menit untukku menyelesaikan mandiku. Aku keluar dari kamar mandi dengan gamis berwarna pink dan hijab lebar berwarna senada

Aku langsung bergegas kekamar karna pasti khanza sudah menungguku lama

" assalamualaikum " salamku saat sampai dikamar

Disana aku melihat khanza duduk dipinggiran ranjang dengan mukena ditangannya

" waalaikumsalam " jawab khanza sambil menoleh kearahku

" maaf ya zha, nunggu lama " kataku dengan menyesal

" nggak papa ghin, lagian juga belum adzan kok. Masih ada waktu " jawab khanza pengertian

Aku tersenyum tulus sambil menatapnya

" siap siap gih " suruhnya lagi

Aku hanya mengangguk dan langsung siap siap. Aku menaruh handuk dan perlengkapan mandiku lainnya ditempat semula. Aku hanya menggunakan pelembab diwajahku dan sedikit lipblam dibibirku

Saat ditengah tengah aku bersiap adzan ashar berkumandang dimasjid pesantren. Setelah selesai aku mengambil mukena dan sajadahku

" ayo za " ajakku ke khanza

" udah ghin? " tanya khanza

Aku menganggukkan kepalaku sebagai jawabannya. Aku dan khanza berjalan beriringan kemasjid pesantren, banyak juga para santriwati yang berjalan kemasjid juga

" ghin " panggil khanza saat kami sudah di dekat masjid

" kenapa Za " tanyaku sambil menoleh kearahnya

" emm maaf ghin tadi aku nggak sengaja lihat tulisanmu " kata khanza pelan

Aku langsung menoleh kearahnya

" niatnya tadi mau bantu beresin tapi nggak sengaja lihat tulisanmu " lanjut khanza cepat

Aku menghela nafas. Mau gimana lagi? Mau marah tapi itu cuma hal sepele. Aku bukan tipe orang yang mudah marah hanya karna hal sepele

" nggak papa za, kan cuma tulisan aja. Aku nggak marah kok " jawabku dengan senyum manisku

Saat sampai dimasjid aku dan khanza langsung menuju pintu masuk masjid. Tapi saat aku ingin melangkahkan kakiku masuk ada seseorang yang memanggilku

" mbak ghina " panggilnya aku langsung menoleh kebelakang

Ternyata dia salah satu mbak yang biasanya memasak di ndalem, mbak sari namanya 

" eh iya, ada apa mbak? " tanyaku

" mbak nanti bisa bantu aku nggak? " tanya mbak sari

" bantu apa mbak? " tanyaku dengan bingung

" emm itu mbak, nanti kalau udah selesai jamaah tolong bantu aku masak ya mbak? Soalnya yang biasa bantu aku
Lagi di sambangi sama keluarganya " jelas mbak sari kepadaku

Aku menganggukkan kepalaku mendengarkan penjelasan dari mbak sari

" iya mbak, nanti ghina bantuin " jawabku

" makasih ya mbak ghina " katanya dan langsung berlalu begitu saja dari hadapanku sebelum aku menjawabnya

Aku hanya menggelengkan kepalaku sambil tersenyum

Aku melanjutkan langkahku bersama dengan khanza yang sedaritadi hanya menyimak percakapanku dengan mbak sari. Aku menggelar sajadahku bedampingan dengan ghina

Rekaat demi rekaat dilakukan dengan khusyu' oleh semua santri. Bersujud kepada sang kuasa, memohon ampun atas segalanya

" za, aku titip mukenaku ya? Aku langsung mau ke ndalem. Takutnya dicariin sama mbak sari " ucapku ke khanza saat kami sudah didepan masjid

" iya ghin " jawab khanza sambil tersenyum tulus

" makasih ya za, aku pergi dulu assalamualaikum " ujarku

" saalaikumsalam " jawab khanza

Aku langsung bergegas ke ndalem, takutnya mbak sari mencariku. Aku masuk lewat pintu belakang yang langsung mengarah kedapur. Terlihat disana mbak sari yang terlihat kerepotan

" assalamualaikum mbak " salamku yang membuat mbak sari menoleh kearahku

" waalaikumsalam " jawab mbak sari

" maaf ya mbak? Tadi ghina lama " kataku menyesal

" nggak papa kok " ujar mbak sari dengan senyum tulus

" yaudah mbak, aku bantu apa nih " ucapku seraya mendekat kearah mbak sari

" kamu tolong anterin minuman ini kedepan ya? " kata mbak tari

Aku mengangguk dan segera mengambil nampan yang sudah berisi beberapa gelas minuman itu dan berjalan kearah ruang tamu. Terlihat disana ada kyai kakung, ibu nyai putri, gus adnan, ning syifa, dan sepasang suami istri yang aku tau dia adalah gus azhar dan ning alfi, tapi dimana gus afeef?

Khemm

Tiba tiba ada yang berdehem dibelakangku. Aku langsung menoleh kebelakang. Aku terlonjak kaget karna orang tersebut adalah gus afeef

" kenapa berdiri disini? " tanya gus afeef dengan nada yang datar

" ma_maaf gus " jawabku dengan menundukkan kepalaku

Gus afeef berlalu begitu saja dari hadapanku tanpa memandangku. Aku menghela nafasku pelan dan seelahnya aku melanjutkan langkahku untuk mengantarkan minuman ini



















Hay guys apa kabar..
Gimana penadapat kalian di part ini..
Jangan lupa vote and comentnya guys..
Follow akun author juga jangan ketinggalan ya..

Oh ya kalau ada saran jangan ragu buat ungkapin ya...

Jumpa lagi dipart selanjutnya

Tasbih Cinta Gus AfeefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang