part lima belas

831 79 13
                                    

Hari yang ditunggu tiba. Hari ini adalah hari pertunangan ku dengan Gus afeef. Dekor warna putih mempercanti ruang tamu ndalem, ditambah dengan bunga mawar warna putih menghiasi pojok pojok ruangan. Cantik, kata pertama yang mewakili segalanya. Bahagia? Tentu saja

Aku berdiri didepan cermin rias yang berada dikamar tamu ndalem dengan Khanza yang menemaniku. Gamis putih dengan brokat dari pinggang kebawah dan hijab pashmina yang sudah dibentuk sedemikian rupa melekat dikepalaku, dan make up tipis diwajahku

" Calon istrinya Gus afeef cantik banget sih  " kata Khanza menggoda ku

" Apa sih Za, emm bunda, ayah, sama kakakku udah Dateng belum Za? " tanyaku ke khanza

" Nggak tau ghin, bentar aku lihat dulu kedepan " jawab Khanza

Setelah kepergian Khanza, aku terus mematut penampilan ku dicermin memastikan tidak ada yang kurang. Tiba tiba pintu kamar terbuka menampilkan sosok laki laki yang selalu melindungi ku dan menyayangiku dengan tulus setelah ayah

" Assalamualaikum cantik " ucapnya sambil tersenyum kearahku

" Kak ishal, ghina kangen " ucapku pelan sambil memeluknya

Dia, faishal imamul hakim. Kakak laki laki yang menjabat sebagai pangeran dihati

" Jawab salamnya dulu dong dek " kata kak ishal dengan mencubit hidungku pelan

" Hehe waalaikumsalam kak " jawabku masih dengan memeluknya

Kak ishal langsung mencubit pipiku dengan gemas

" Udah ah peluknya, masa udah punya calon suami masih manja sih " kata kak ishal sambil mengurai pelukanku

Aku langsung mengurai pelukanku dari kak ishal. Aku menatapnya sambil mendongakkan kepalaku

" Kak ishal kapan sampainya? " Tanyaku

" Baru aja " jawab kak ishal diakhiri dengan senyumnya

" Bunda sama ayah mana kak? " Tanyaku lagi

" Ada diluar lagi ngobrol sama teman kamu " jawab kak ishal lagi

Aku hanya menganggukkan kepalaku mengerti

" Yaudah keluar yuk, acaranya mau dimulai " ajak kak ishal sambil menggandeng tanganku

Aku mengangguk dan mulai melangkahkan kaki mengikuti kak ishal yang berjalan disampingku. Aku masih tak menyangka bisa sampai dititik ini. Pertemuanku dengan Gus afeef hanya terhitung empat kali dan itupun hanya sebentar. Dimulai dari aku yang tak sengaja menabraknya didepan masjid, Gus afeef yang tiba tiba menanyakan namaku, Gus afeef yang menyatakan perasaanya, dan terakhir saat dia menagih jawaban dari. Hanya pertemuan singkat tapi membekas

" Dek, jangan lupa senyum " kata kak ishal yang menyadarkan ku dari lamunanku

" Iya kak " jawabku diakhiri dengan senyum

Aku tersenyum saat melihat bunda dan ayah yang menatapku haru. Kak ishal langsung menuntunku untuk berdiri disamping Gus afeef yang sedari tadi menatapku

" Jangan grogi dek " kata kak ishal yang membuatku mendengus kesal

" Udah dari tadi kak " jawabku dalam hati

Setelah beberapa rangkaian acara, kini tiba waktunya tukar cincin. Ning akifa berjalan kearahku dan Gus afeef dengan membawa nampan kecil yang berlapis kain berwana putih yang diatasnya ada sebuah kotak kecil berisi sepasang cincin. Gus afeef mengambil satu cincin yang berukuran kecil untuk dipakaikan kepada ku dan begitu pula sebaliknya. Ucapan ucapan selamat kami dapatkan dari seluruh santri dan tamu undangan

" Ghina selamat ya, ciee jadi calon pengantin " teriak Khanza yang berdiri sedikit jauh

Aku langsung menutupi diriku dengan berdiri dibelakang Gus afeef saat Khanza berteriak

" Teman kamu? " Tanya Gus afeef yang aku angguki

" Malu " ucapku pelan

Gus afeef hanya terkekeh pelan yang membuat kadar ketampanannya bertambah

" Emm Gus " panggilku pelan

" Ghina mau tanya, nama laki laki kembar yang berdiri disana itu siapa? " Tanyaku sambil menunjuk kearah dua laki laki yang berdiri tak jauh dari kami

" Kenapa? Kamu suka? " Jawab Gus afeef dengan datar

" Bu_bukan, kemarin Khanza yang  suruh tanyain ke Gus afeef " jawabku dengan cepat

" Namanya Muhammad reynand alviano sama Muhammad Rassya alviano " jawab Gus afeef

" Panggilnya Rey sama Rassya " lanjut Gus afeef

" Makasih Gus " kataku dengan memamerkan senyum manisku ke Gus afeef


























Hay guys apa kabar..
Jangan lupa vote and comendnya..

Jangan jadi pembaca gelap..

Jumpa lagi dipart selanjutnya

Tasbih Cinta Gus AfeefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang