" Ghina kamu salah paham " teriak Gus Afeef
Suara teriakan Gus Afeef membuat langkahku yang belum jauh darinya terhenti
" Semuanya sudah jelas menurut Ghina Gus " jawabku setelah menghadap kearah nya
Gus Afeef melangkah mendekat ke arahku sebelum menjawab
" Tolong kasih kesempatan aku buat jelasin semuanya sebentar Ghina " jawab Gus Afeef dengan lembut
Aku hanya memalingkan wajahku saat mendengar nada lembut dari mulut Gus Afeef. Tanpa kami sadari ternyata banyak santri santri yang menjadikan kami sebagai tontonan
" Kita masuk ke dalam yuk, nanti aku jelasin semuanya, nggak enak dilihat banyak santri " ucap Ning Syifa sambil memegang bahuku lembut
" Beri Ghina waktu buat menata kembali hati Ghina sebelum mendengar semua penjelasan kamu Gus " kataku sambil menampilkan senyum simpul
Aku langsung beralih menatap Ning Syifa yang berada di sampingku
" Ghina permisi ke asrama Ning, assalamualaikum " kataku kepada Ning Syifa
" Ayo Za " ajakku ke Khanza dan berlalu pergi tanpa menunggu Khanza berpamitan
Hilang sudah impian ku untuk membangun sebuah istana indah yang sederhana bersama Gus Afeef. Semua impian itu langsung menguap begitu saja saat Gus Afeef memperkenalkan wanita lain sebagai istrinya. Memang dari awal aku sudah menduga, mana mungkin seorang anak dari kyai besar seperti nya mencintai gadis biasa seperti ku? Tapi semua pemikiran itu aku enyahkan saat melihat betapa teguh nya dia meyakinkan ku
Sepanjang koridor asrama, banyak yang menatapku iba dan berbagai kata semangat yang mereka lontarkan. Apakah aku terlihat sangat menyedihkan? Mungkin saja
" Ghina tungguin " kata Khanza saat berhasil menyusul ku yang sudah terlebih dahulu masuk kedalam kamar
" Masih ada aku, jangan sedih. Kamu bisa meluapkan semua keluh kesah mu ke aku " lanjut Khanza sambil mengusap kepalaku dengan posisiku yang telungkup
" A_aku udah terlanjur jatuh cinta sama dia Za " kata ku lirih
" Aku tau Ghin, mungkin kalau aku aku yang ada diposisimu aku nggak akan sanggup " ucap Khanza panjang lebar
" Aku bilang apa sama bunda dan ayahku Za, aku takut mereka kecewa " tanyaku lagi dengan nada yang sama
Khanza terdiam dengan pertanyaan ku
" Apalagi kakak aku Za, dia pasti marah banget " lanjut ku lagi karna Khanza tak juga menjawab perkataan ku
" Aku takut Za " lirihku kembali
Khanza terus mengusap kepalaku lembut sambil menenangkan ku. Dadaku terasa sesak saat kilatan kejadian tadi terus berputar dikepala ku seperti kaset rusak. Tangisku pun tak kunjung mereda hingga suara seseorang membuat usapan tangan Khanza dikepalai terhenti
" Assalamualaikum " salam seseorang
" Waalaikumsalam" jawab Khanza dan aku hanya terdiam
" Ning Kifa, silahkan masuk Ning " kata Khanza memberi ruang untuk Ning Kifa duduk di sebelahku
Suara derap langkah Ning Kifa seperti mendekat ke arahku, dan tak lama kemudian aku merasakan sebuah pelukan hangat dan suara lirih dari Ning Kifa
" Kakak maafin Abang kak, bang Afeef nggak bermaksud buat hati kakak ipar sakit kaya gini " kata Ning Akifa lirih di dekat telinga ku
" Kalau nggak bermaksud terus apa Ning? Dia selalu meyakinkan Ghina buat Nerima dia, dia selalu memperlakukan Ghina seperti orang yang spesial buat dia, tapi kenapa akhirnya dia juga yang membuat luka dihati Ghina Ning? Apa yang harus Ghina katakan ke ayah, bunda, dan kakak Ghina nanti? " Jelasku panjang lebar
Ning Akifa terdiam begitu saja saat mendengar semua perkataan ku
" Apa ini teguran dari Allah karna aku telah berharap selain kepada-Nya Ning? Tapi ini sangat menyakitkan bagi Ghina. Ghina juga sudah terlanjur malu kepada semua santri disini Ning. Sekarang Ghina harus apa Ning? " Lanjut ku lagi ke Ning Akifa
Aku merubah posisiku yang tadi telungkup membelakangi Ning Akifa sekarang menjadi duduk menghadap nya
" Ghina harus gimana Ning setelah ini? " Ulang ku lagi
Ning Akifa dan Khanza hanya menatap ku yang terlihat sangat menyedihkan. Mereka serempak langsung memelukku dan pada saat itu juga tangis ku pecah kembali
" Apa sangat menyakitkan Ghin? " Tanya Khanza lirih
" Jangan pernah merasa sendiri kakak ipar, aku dan kak Khanza selalu ada buat kakak " timpal Ning Akifa
Aku hanya diam tanpa menjawab pertanyaan ke duanya. Aku masih butuh menata ulang kembali hatiku yang telah hancur. Apa meninggal tempat ini untuk sementara waktu adalah jalan yang terbaik? Mungkin saja___ iya
" Za " panggilku
" Kaya nya aku mau pulang dulu aja " kataku dengan pandangan yang kurus kedepan tanpa melihat Khanza maupun Ning Akifa
Hay guys apa kabar..
Maaf nih udah lama nggak up..
Ada yang kangen Gus afeef sama Ghina nggak nih..Jangan lupa ninggalin jejaknya..
Jumpa lagi di part selanjutnya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Cinta Gus Afeef
AcakJANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN _________________________________________ Aku jatuh cinta pada seseorang yang bisa kulihat tapi tak bisa ku miliki Aku jatuh cinta pada seseorang yang bisa kubuatkan cerita tapi tak bisa kuajak membuat cerita bers...