Acara selesai tepat pukul sepuluh malam, semua orang tengah berkumpul disebuah meja bundar yang disusun ditengah tengah ruangan yang tadinya untuk acara. Dimana aku dan Gus afeef masih menggunakan pakaian yang sama saat acara tadi. Aku duduk diantara Gus afeef disamping kananku dan disampingku kiriku ada Khanza yang tentunya aku paksa untuk ikut. Ada ayah bundaku, keluarga ndalem, dan ada si kembar dan orang tuanya
" Sebenarnya kita kumpul disini mau ngapain sih ghin? " Bisik Khanza kepadaku
" Nggak tau juga sih Za " jawabku dengan berbisik juga
Khanza langsung mendengus saat mendengar jawaban dariku
" Jangan kesel dong Za, kan kamu juga bisa cuci mata lihat si kembar " kataku sambil menunjuk kepada ke dua laki laki kembar yang sedang berbincang dengan Gus afeef
Kedua mata Khanza langsung berbinar senang saat mendengar ucapanku
" Eh iya juga, kok kamu pinter sih ghin " kata Khanza dengan suara sedikit keras
Aku langsung menundukkan kepalaku saat semua mata menatap kami berdua
" Kenapa ghin? Za? " Tanya Gus Adnan
" Eng_enggak Gus " jawabku dan khanza bersamaan
" Owh iya syifa kumpulin kalian disini buat ngenalin temen lama dan Alhamdulillahnya putranya juga akan mondok disini " jelas Ning Syifa yang secara tidak langsung menjawab semua kebingunganku
" Ini namanya Shila Amelia panggil aja Mbak Lia teman lama Syifa, disebelahnya suami mbak Lia namanya munan as Syafi'i panggil mas munan, dan disebelahnya lagi putra kembar mereka namanya Muhammad reynand alviano dan Muhammad Rasya alviano " ucap Ning Syifa memperkenalkan
Aku melirik kearah khanza yang sedang menatap Rasya dengan binar dimatanya. Aku langsung bisa menyimpulkan jika Khanza menyukai Rassya
" Owh iya si kembar lagi jomblo " ucap Ning Syifa tiba tiba yang membuat semua orang melongo mendengarnya
" Tante bikin malu deh " kata Rasya sambil mencebikkan bibirnya yang membuatnya tampak menggemaskan
Semua orang langsung terkekeh saat melihat ekspresi Rassya seperti tak terkecuali kembarannya sendiri
" Rasya kok bisa imut gitu sih ghin " kata Khanza tanpa mengalihkan tatapannya dari rasya
" Tanya sama Tante Lia sana " jawabku
" Awas zina mata Za " kataku memperingati
Aku langsung terkekeh pelan saat Khanza berulang kali membaca istighfar saat mendengar ucapanku
" Kenapa? " Tanya Gus afeef saat tak sengaja mendengarku terkekeh pelan
" Eng_enggak Gus " kataku gugup
" Gemes banget sih " ucap Gus afeef pelan yang terdengar seperti lirihan
Aku langsung melihat kearahnya
" A_apa gus? " Tanyaku memastikan
Gus afeef hanya menjawab dengan gelengan kepala. Tanpa sadar ternyata semua orang melihat kearah kami dengan berbagai tatapan bertanya
" Kalian ngapain bisik bisik? " Tanya Ning akifa
" Masih bocil nggak usah kepo " kata Gus afeef datar
" Abang kok ngeselin sih " ucap Ning akifa denga kesal
" Udah udah kalian ribut trus sih, ghina sama Khanza mau tidur di ndalem apa di asrama? " Tanya kyai kakung
" Kami di asrama aja kyai " jawabku dengan sopan diakhiri dengan senyum
" Panggil kakung saja, kamu sebentar lagi juga jadi cucu mantuku " kata kyai kakung dengan lembut
" I_iya kung, kalau begitu kami ijin kembali ke asrama " kataku setelah berdiri dari dudukku diikuti khanza
" Yasudah, ini juga sudah malem. Hati hati keasramanya " kata Gus Adnan
" Assalamualaikum " salamku dan Khanza kompak
Aku dan Khanza langsung berjalan menjauh dari meja, belum ada lima langkah terdengar suara menghentikan langkah kami
" Tunggu "
Langsung saja aku dan Khanza menoleh
" Abi biar afeef antar ya? " Tanya Gus afeef ke Gus Adnan
" Memang kenapa? " Tanya Gus Adnan
" Sama si kembar juga kok " kata Gus afeef sambil membawa nama si
kembarDua orang dengan wajah yang sama persis itu langsung membulatkan matanya saat nama mereka dibawa bawa oleh sang Gus
" Eh nama kita kok dibawa bawa sih " ucap Rey dengan nada tidak terima
" Udah diam aja kamu " kata Gus afeef
Gus Adnan hanya menatap putranya itu sambil mengangkat sebelah alis
" Boleh ya Bi? " Kata Gus afeef lebih ke merengek
Aku dan Khanza hanya menatap Gus afeef dengan bingung. Kenapa Gus mereka yang terkenal dingin menjadi seperti anak kecil?
" Itu beneran suami kamu ghin? " Tanya Khanza dengan nada seperti tidak percaya
" Calon Za " jawabku sambil mendengus
" Iya itu maksudnya " ucap Khanza
" Kok beda ya? " Lanjut khanza yang membuatku sedikit tidak faham
" Apanya? " Tanyaku
" Sifat Gus afeef, kamu mau nikah kok jadi lemot gini sih ghin " ucap Khanza dengan heran
Aku hanya mendengus kesal. Bukannya lemot, tapi perkataan khanza yang kurang jelas maksudnya
" Yaudah sana " ujar Gus adnan yang membuatku mengalihkan pandangan ku kembali kearah Gus afeef
" Terimakasih Bi, kembar ayo " kata Gus Adnan yang terlihat sangat girang
" Biasalah calon pengantin " kata si kembar kompak yang membuat pipiku tiba tiba memanas
Aku dan Khanza berjalan didepan dan diikuti tiga pria tampan dibelakang kami yang salah satu calon suamiku. Saat mengingat pria idola pesantren itu kini menjadi calon suamiku ada rasa sedikit tidak percaya. Memangnya apa yang menarik didalam diriku? Kalau cantik, menurutku semua perempuan itu cantik dengan caranya masing masing, populer? Bahkan aku tidak seterkenal itu dipesantren ini. Memang scenario tuhan sangat indah dan aku percaya itu
" Owh iya kita belum kenalan " kata Rasya tiba tiba
Aku dan Khanza langsung menoleh kebelakang
" Kenalin aku Muhammad Rasya alviano, panggil Rasya aja " kata Rasya sambil menangkupkan tangannya didepan dada
" Aku Muhammad reynand alviano, panggil aja Rey. Kakaknya rasya " sambung Rey sambil menangkupkan tangannya juga
" Aku Khanza, Khanza shanum " kata Khanza sambil tersenyum
" Manis banget senyumnya neng " celetuk Rasya tiba tiba
Aku langsung terkekeh saat melihat Khanza yang salah tingkah
" Kalo yang sebelahnya udah tau kita, calon istrinya mas Gus, ghina kan? " Kata Rey sambil tersenyum bangga
" Jangan senyum senyum, punya aku itu " kata Gus afeef sambil menyentil pelan jidat Rey
Aku, Khanza, dan Rasya hanya meringis melihat itu
" Sadis banget pawang nya " gumam Rey pelan
Hay guys apa kabar..
Maaf ya update nya lama hehe..
Lagi nggak ada ide soalnya..Jangan lupa vote and coment
Jumpa lagi dipart selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Cinta Gus Afeef
De TodoJANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN _________________________________________ Aku jatuh cinta pada seseorang yang bisa kulihat tapi tak bisa ku miliki Aku jatuh cinta pada seseorang yang bisa kubuatkan cerita tapi tak bisa kuajak membuat cerita bers...