[CHAP 17]

15 5 0
                                    

Ruang tamu terpenuhi dengan kerusuhan Kai dan Annette yang sejak tadi misuh-misuh sembari mondar-mandir didepan yang lainnya.

Stella memdekat. Duduk di single sofa yang tadinya diduduki Edward.

"Kata mamah, mamah lagi ngurusin kepindahan mba ke Selandia." Kai dan Annette otomatis diam. Mereka saling pandang dengan kebingungan.

Bukan hanya Annette dan Kai saja. Hampir semuanya bingung dengan ucapan Stella. Waktu itu Sky diminta ikut dengan Luhan ke China, sekarang malah dipindah paksa ke Selandia sama mamahnya. Memang nya ada apa sih? Hobi banget pindah-pindahan. Lagian Suho nyuruh mereka tinggal disini buat nemenin Sky, meskipun gak ada efeknya sama sekali buat Sky. Tapi kan tetep aja, Suho cuma nyuruh temenin Sky bukan nyuruh mindahin Sky ke negara lain.

"Kok gak bilang-bilang dulu?" Sky bertanya. Menempatkan diri lebih dekat dengan Stella.

Seperti paham, Richard pindah keseberang, memberi ruang lebih untuk Sky.

"A-aku gak tahu. Mamah baru bilang tadi. Sebelum kita pindah kesini, kita juga tinggal di sana." Ucap Stella

Kerutan dahi muncul. Sky masih fokus pada Stella. "Kamu beneran pindah dua tahun lalu kan bukan empat tahun lalu."

Stella terbelalak. Tidak menduga kalau Mba-nya ini bisa tahu rahasianya. "A-aku pindah bareng mamah, mba. Empat tahun lalu."

"Jeno bilang kamu sering datang ke Jakarta untuk menemuinya, lalu dua tahun yang lalu kamu baru benar-benar meninggalkan Jakarta. Satu minggu setelah tahu kalau papa nya Jeno meninggal." Jelas Sky.

"Ba-bagaimana-"

"Louis yang bilang." Ucapan Stella terpotong oleh Sehun. Cowok itu berbicara setelah menyuruh Annette duduk disampingnya. Dipinggiran sofa dan mepet dengan tubuh Sehun. Annette berusaha untuk mendorong Sehun agar tidak terlalu dekat, namun Sehun malah memajukan wajahnya. Yang mana malah mendapat tampolan dari tangan Annette. "Tsundere banget, katanya suka sama gue."

"Bacot amat, masa depan." Annette bergumam sangat pelan, tapi Sehun masih mendengarnya. Cowok berkulit putih dan minim ekspresi itu tersenyum lebar. Ia mencubit hidung Annette. Dan Annette membalas dengan mencubit pinggang Sehun.

"WOY ANJING, TAHU SITUASI NAPA." Teriakan itu cukup menghentikan acara Sehun dan Annette, mereka berdua kembali bersikap seperti biasa. Annette mencibik, tapi Sehun tidak. Sehun kembali mengontrol ekspresi nya seperti biasa, namun menatap jengah Kai.

Kai ini sangat mengganggu sekali.

"Jadi Sky akan pindah?"

"Enggak, Ward. Gua gak mau pindah. Sampe kapanpun."

******

1 month later...

Faktanya, Sky tidak bisa membantah untuk tidak pindah ke Selandia bersama mamah dan Stella, adiknya. Suho sudah memperingati kedua orang itu untuk tidak macam-macam dengan Sky meskipun pada kenyataannya, kedua orang itu adalah keluarga kandung Sky sendiri.

Dalam waktu 1 bulan juga, sikap Sky berubah menjadi sama sekali tidak tersentuh. Tidak memiliki teman. Anti sosial. Dan hanya fokus terhadap mata pelajaran yang sedang ia hadapi.

Ponsel berdering, Sky segera mengangkat nya ketika tahu bahwa yang menelfon adalah Annette.

"How are you, Sky?!! Damn, Gue bener-bener kangen sama lo."

"Hm."

"Eung, okey. Keliatan nya lo emang baik-baik aja."

SKYLANE [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang