[CHAP 15]

11 5 0
                                    

Gua dan yang lainnya sudah berada di McD sejak setengah jam yang lalu dengan Kai yang terus menerus bertanya; lo jadian sama Richard? Dengan berbisik. Sial sekali, dia terus kayak gitu dari tadi. Menghindar juga percuma sebab Kai malah nambah ngecengin gua dengan candaan yang sama. Masih untung dia gak nanya soal itu sama Richard atau yang lainnya, kalo iya, mungkin gua udah kabur saat itu juga.

Bukannya gimana, masalahnya adalah Kai sempet denger omongan Richard yang soal ‘orang pacaran’ itu. Gua udah jelasin kalo itu gak ada hubungannya sama sekali sampe-sampe dia menyimpulkan bahwa kami berdua berpacaran. Gua juga udah menegaskan kalo gua bukan tipikal cewek yang bakal rebut cowok orang lain meskipun gua sendiri suka sama cowok itu.

Richard menaruh irisan hashbrown-nya diatas piring gua. Dan Kai kembali berulah, ia pura-pura batuk didepan yang lainnya. Gua doain semoga batuk beneran.

"Lah ngape lo?" Annette bertanya setelah memasukkan sesendok nasi kedalam mulutnya.

Gua mengambil minuman cola milik Kai lalu menaruhnya disamping piring Irene "Semoga batuk beneran."

"Siaㅡuhuk " Kai memegang tenggorokkan nya, ucapan gua terkabul dan gua puas. Maafkan gua Kai.

Gelas yang masih penuh dengan jus itu ia ambil dan segera meminumnya, tanpa menghiraukan si pemilik yang sudah menunjukkan wajah merah serta kesalnya. Edward segera memukul kepala belakang Kai detik itu juga. "Jus gue bangsat! "

"Anjing—uhuk, uhuk." Semua orang tertawa, Richard sekalipun. Kalau saja Richard tidak tertawa mungkin gua sudah menyebut Richard adalah manusia tanpa emosional sebab momen ini memang sangat disayangkan untuk dilewatkan dengan tatapan datar.

Kai mengatur nafasnya perlahan. Cepat-cepat ia menatap kearah Edward. "Bajingan adudu." Hembusan nafas kasar dari Kai mengudara, ia berdecak ketika menatap gua. "Iseng banget sih, La. Kalo gue mati kesedak gimana? Bisa-bisa nanti Annette gak punya pasangan hidup."

"Anjir bawa-bawa gue."

"Lo gak mati juga kan. Gak usah dramatis." Ucap Irene sembari memberi senyum palsu setelahnya.

Sehun meneguk air putihnya lalu berkata: "Lo mati? Annette masih punya gue. Kalo Annette nikah sama gue? Lo sama siapa?"

Sontak gua tepuk tangan, dan semua atensi mengarah kepada gua. "Gila, gila. Net, lu dalam lingkaran cinta segitiga ya... Iri banget guaaa."

Annette berdecak. "Jadi lingkaran apa segitiga?"

"Mau nya lu apaan?"

"Gua sih mau nya prisma segi enam." Irene menjawab dengan senyum nya lagi.

Tangan Richard bertengger diatas bahu gua. Lagi-lagi ia merapatkan tubuh kami. "Kamu kan udah punya aku, masa masih nyari yang lain?"

"Inget calon tunangan bos." Sindir Edward.

"Maklum, Ward. Orang kalo terpaksa ya gitu, suka lupa kenyataan." Sambung Kai.

"Lupa sih lupa. Tapi jangan permainin cewek lain juga." Irene sudah ikutan, gua curiga yang lainnya juga bakal nyambung lagi.

"Sodara lu suka sama Langit kan, Ward. Coba deh La, perdekatan sama Louis, kira aja bakal nyantol." Annette berkata dengan lipatan tangan di depan dadanya.

Gelas air putih milik Sehun diletakkan dengan sedikit keras hingga menimbulkan suara. "Yang ada Louis dihajar Jackson. Itu anak juga suka Langit sebenernya."

Kai tertawa terbahak-bahak sambil menepuk tangannya. "Jadi La, diem-diem lo masuk kedalam lingkaran cinta segilima? Louis, Jackson, Richard, lu dan Rose. Buset La."

SKYLANE [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang