Scbeesky X Daxzhh
**Hal bodoh adalah dimana gua masih mikirin lu. Sementara lu sendiri sibuk main sama perempuan lain**
ㅡSky Claude Fischerㅡ
**Gue udah tulis nama lo dilangit, tapi awan menghapusnya. Gue juga udah tulis nama lo di pantai, tapi omba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- - - - - - Skylane
Richard pergi dari ruang uks ketika Vion, teman Marvin menghampirinya dan berkata bahwa mereka tidak akan menyerah sebelum Richard kalah telak dari mereka. Sebenarnya, gua sudah melarang dia untuk pergi saat gua bahkan sedang mengobati luka pukul yang ia terima. Namun, Richard sedang dalam masa emosi yang tidak bisa dikendalikan jika itu masalah tanding menanding. Ia termasuk kedalam jajaran orang-orang yang selalu ingin menang dalam hal apapun.
Perkelahian yang terjadi di lapangan basket indoor itu bahkan menjadi tontonan gratis bagi hampir sebagian siswa di sekolah. Gilanya, tidak ada satupun dari mereka yang berniat memisahkan keduanya atau mungkin tidak berani mengambil resiko yang akan di dapat setelahnya; menjadi sasaran berikutnya.
Beruntung gua datang tepat waktu sebelum Marvin menerima jemputan malaikat maut nya, Richard terlihat sangat liar dan tidak terkendalikan. Gua bahkan hampir terkena pukulan Richard yang salah sasaran. Keterkejutan gua kembali muncul ketika Rose terlebih dahulu memeluk pinggang Richard dari belakang mendahului gua karena gua berniat akan memeluk nya dari arah depan yang gua harap bakal meredakan emosinya.
"Sky, gua pikir ada yang gak beres antara Richard dengan Rose." Annette memasuki ruangan uks bersama Irene disebelahnya.
"Apa perlu gua tanya Sehun?"
"Tidak perlu, Irene. Sangat-sangat tidak perlu. "
"Oh my god, my Sky... Gua yakin lu cemburu waktu di lapangan basket. "
"Tidak ada hak, Annette."
**********
Sekolah menjadi ramai ketika bel pulang berbunyi nyaring di telinga mereka. Gua dengan Annette dan juga Rose berjalan beriringan menuju gerbang sekolah, kami tidak bersama Irene karena dia harus ditahan oleh guru kesayangannya untuk membahas olimpiade yang diadakan minggu depan.
"Ayo pulang. " Richard menarik pergelangan tangan gua, ia menyatukannya menjadi genggaman kemudian disimpan kedalam saku sweater yang ia kenakan. "Gua dijemput Suho. "