[CHAP 21]

33 7 0
                                    

Semua ini seperti lelucon. Semua yang terjadi di dunia ini benar-benar tidak masuk akal. Dia ingin  sembuh, namun semesta seolah tidak pernah merestui nya. Dia hidup dalam keluarga yang tidak ia ingin kan. Dia hidup dalam ucapan dan tatapan tidak suka dari berbagai orang. Dia yang berusaha keras untuk menutup diri dari dunia, namun seseorang selalu datang untuk kembali mengungkap eksistensi nya. Membuat orang-orang mengenal dan memilih untuk tidak menyukainya.

Lamunan itu memudar ketika telapak tangan mendarat dipundak nya. Ia menoleh dengan mata yang memicing. "Why you were here?"

"Miss you."

Sky tertawa pelan lalu mengubah cara memandangnya dengan lebih santai dan lembut. Ia menatap laki-laki didepannya yang sedang tersenyum itu. "Pulang gih. Nanti dicariin sama ayah kamu."

Laki-laki itu menggenggam kedua telapak tangan Sky. "Kamu jangan salah paham sama semuanya"

Rintik hujan mulai turun. Sky melepas genggaman itu untuk menadah keatas. Dia meringis lalu mengecek jam pada ponsel. "Sudah mau hujan, bus juga sebentar lagi sampai nanti kamu naik bus saja. Aku harus pulang."

Sky melenggang pergi dan dengan segera laki-laki itu mencegahnya. "Aku anterin."

"Buat apa?"
"Kamu mau tahu rumahku?"
"Lebih baik jangan."

"Aku anterin."

Sky berdecak. Ia mulai mengambil pergelangan tangan laki-laki itu, menuntun nya kearah halte terdekat. Rintik hujan semakin deras. "Kenapa malah kesini?" Ucap laki-laki itu dengan raut bingung.

"Aku tungguin kamu naik bus setelahnya baru aku pulang."

"Bukan ini yang aku mau Sky!"

"Dan bukan kehadiran kamu disini yang aku mau Richard!"

"Kamu kenapa? Aku suka sama kamu. Kamu paham gak sih?"

"Cuma suka kan? Nanti juga hilang."

"Sampai kapan aku harus nunggu begini? Oke, aku emang suka sama kamu dan saking suka nya aku sampai cinta sedalam ini sama kamu. Aku ngelakuin semuanya buat kamu, enggak, bahkan Lane juga rela melakukan apapun  buat kamu karena kamu berharga buat aku dan Lane."

"Kamu ngomong apa sih? Aku gak ngerti."

Richard menghela nafas kasar bertepatan dengan bus yang sudah sampai. "Kamu pulang ke Indonesia dan jangan temuin aku lagi." Kata Sky sembari mendorong badan Richard untuk masuk kedalam bus.

Richard menahan tangan Sky yang masih berusaha untuk mendorong hingga ia muak lalu menghempas tangan Sky ke arah samping. Cukup untuk membuat Sky oleng dan terdiam. Bus sudah pergi kali ini Sky yang menatap malas pada Richard. "Kenapa? Mau marahin aku karena bus nya sudah pergi?"

"Kamu kenapa sih?! Gimana kalo Mr. Park tahu kalo kamu disini nemuin aku? Kamu juga harus mikirin Irene, Chad! Dia pacar kamu!"

Wajah tampan nya ia usap kasar. "Dia bukan pacar aku Sky! Kami cuma pura-pura."

"Tetep aja dia pacar kamu."

Richard menghela nafas berat, ia menggenggam pergelangan tangan kanan  Sky dengan keras. Cewe itu meringis, meminta dilepaskan namun Richard mengabaikannya.

"Aku anterin kamu."

"Lepas! Ini sakit Chad."

"Lebih sakit dari hati aku kah?"

——————————————————

Sebuah apartemen dengan desain minimalis menjadi tujuan akhir Richard. Ia menyerah untuk memaksa Sky menunjukkan dimana perempuan cantik itu tinggal. Hingga akhirnya, Sky meninggalkan ia sendirian di halte bus sedangkan bus terakhir telah ia lewati.

Kopi hitam itu diseruput oleh Richard. Netranya tidak bisa lepas dari langit penuh bintang malam ini.

Seseorang masuk dan menempati tempat disamping Richard. "There's something wrong, bro?"

Richard mengangguk, membenarkan.

"So, what should i do for tomorrow?"

"Awasi Sky selagi gue belum bisa turun tangan langsung."

"Sure, ah ya! Ini punya lo. Sebenernya datang tadi sore tapi lo nya gak ada, jadi gue yang terima." Laki-laki itu memberi sebuah kotak sedang kepada Richard.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SKYLANE [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang