[CHAP 7]

13 8 0
                                    

------(Skylane)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-
-
(Skylane)



"Sky... Hei, kamu punya aku. Ingat, kak Suho selama 3 tahun ini sudah berjuang untuk kamu, sekarang ketika mamah kamu itu kembali dia ingin berjuang untuk kamu... Dan dirinya juga. "

Richard benar. Gua gak seharusnya melarang Suho untuk pergi. Gua gak seharusnya menjadi adik yang egois. Ayolah Sky... Lu dianggap sebagai adik dari seorang Suho saja harusnya lu udah bersyukur setidaknya Suho masih mau sudi menampung lu di rumah nya. Membiayai seluruh kebutuhan lu sepenuhnya, memberi lu sebuah kebahagiaan, kasih sayang dan cingai dari sebuah keluarga yang lu harapin dari dulu.

Suho sudah terbang dua jam yang lalu tapi gua masih belum bisa menerima. Setelah mengantar Suho ke bandara dan menunggu dia hingga lepas landas, gua masih belum mau pulang ke rumah. Gua lebih ingin sendiri.

Duduk bersila menghadap ke arah danau dengan air yang begitu jernih, menikmati semilir angin yang menerpa wajah dan beberapa helai rambut. Harap-harap angin itu juga membawa kabur seluruh emosi terpendam yang gua punya. Bersama Richard. Lelaki itu masih terus berada disamping gua bahkan sebelum keberangkatan Suho.

Langit malam yang kini terlihat begitu indah menyapu seluruh atensi dan menarik manik mata gua untuk memandanginya. Tangan yang lebih besar milik Richard merangkul pundak dan menghimpit semakin dekat. Memeluk gua dari samping dan kami kembali menatap langit yang sama tanpa terlewat barang satu sekon.

"Langit itu adalah kamu, Sky. "

"Aku tahu. Kalian selalu memanggilku dengan sebutan langit. " Suhu malam ini sangat dingin, begitu dingin sampai-sampai hembusan nafas yang gua keluarkan terlihat menguap. "Gua lupa. Cuma lu yang manggil gua dengan nama asli gua. "

"Ini sudah hampir larut. Kita pulang. "

"Andaikan Suho tidak pergi mungkin saat gua pulang nanti, dia akan menyambutku dengan tatapan sinisnya. " Kemudian gua terkekeh meratapi mirisnya gua ketika Suho pergi untuk perjalanan bisnisnya.

Helai rambut yang menghalangi wajah gua disingkirkan oleh tangan Richard. Tangan itu kemudian menangkup wajah gua yang semakin hari rasanya semakin membulat. "Kamu udah bergantung banget sama kak Suho. Padahal cuma 3 tahun doang loh. "

Gua tersenyum miris. Richard memang mengetahui hampir seluruh kehidupan gua sebab gua yang menceritakannya. "Tapi Suho juga yang membuat gua menjadi seperti ini. Hingga rasanya gua masih sedikit kurang rela jika melihat Suho menikah. " Gua tertawa, ketika mendengar ucapan gua yang begitu lucu dan sangat bodoh. "Richard tidak akan meninggalkan Sky, kan? Meskipun kita hanya sepasang sahabat. "

Richard terdiam, namun masih dengan tangan yang menangkup wajah gua.

Okay, gua gak harus berharap lebih. Richard tidak mungkin menyisakan sisa hidupnya hanya untuk memperdulikan gua. Dia juga mempunyai kehidupan pribadinya dan kisah cintanya. Gua gak harus menuntut hal yang sangat tidak mungㅡ

SKYLANE [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang