[CHAP 10]

21 8 0
                                    

Kedai dengan nuansa yang sangat klasik ini terlihat baru saja dibuka oleh pemiliknya. Berbagai diskon terpajang didinding kaca kedai, membuat sebagian dari orang-orang yang berlalu lalang memilih untuk memasuki kedai tersebut meski hanya sekedar berteduh dari teriknya panas matahari ataupun memesan beberapa dessert yang ditawarkan.

Terdapat sebuah panggung disudut kedai itu, lengkap dengan berbagai alat musik. Mereka menyalakan musik klasik sebagai backsound ruangannya selagi memang tidak ada yang menampilkan persembahan diatas panggung itu.

Suasana canggung tercipta disalah satu tempat duduk samping jendela kedai. Mereka hanya memesan segelas strawberry milkshake untuk si cewek dan segelas americano ice untuk si cowok. Si cewek masih berperang dengan fikiran nya sedangkan si cowok hanya memperhatikan lamat-lamat. Cowok itu sedikitnya menampilkan seringai tipis saat menatap cewek didepan nya ini.

Jari-jarinya mengetuk meja kedai, membuat irama acak. Mampu mengalihkan perhatian cewek itu dan tersenyum canggung. "Sorry."

"That's ok. Bagaimana dengan sekolah mu? Aku dengar Suho kembali ke Jerman?. " Cowok bermata rusa itu menyangga dagu dengan kedua tangannya. Lalu tersenyum tipis ketika hanya mendapati anggukan sebagai jawaban pertanyaannya tadi. "Aku pikir kau bersama Richard tadi. "

Sky mendongak dan tersenyum "Sepertinya dia masih di sekolah. Atau ikut membolos. Aku tidak tahu. "

Hening kembali melingkupi, hingga disekon berikutnya terdengar suara seseorang dibalik punggung Sky. "Apa aku terlambat? Jika iya, seharusnya kalian bisa mengerti aku. Sebab aku masih dalam situasi yang sangat sibuk ketika kau menelfon ku, Luhan. " Cewek itu menarik kursi ke belakang, dan mendudukinya.

Luhan berdecak. "Sibuk bermesraan dengan Lay atau cowok berdarah Amerika itu?. "

Cewek itu terkikih sesaat, badannya ia senderkan pada punggung kursi. "Aku bahkan tidak punya waktu untuk bermesraan dengan mereka berdua. " cewek itu menghela nafas pendek, tatapannya memuram. "Aku heran kenapa Mr. Park menyerahkan urusan ini padaku. Kau tahu kan, aku bisa saja berhianat dan bekerja sama dengan anaknya. "

"Mr. Park?. " Akhirnya Sky mengeluarkan suaranya. Cewek itu rupanya baru saja menyadari kehadiran Sky. "Kau... " Dia menengok kearah Luhan, lalu kembali melihat kearah Sky. "Adiknya Suho? Pengacara terbaik itu? Sungguh? M-maksudku adik angkat. "

Sky tersenyum sembari mengangguk; membenarkan. "Apakah Mr. Park yang kau maksud adalah keluarga Richard?. "

Cewek itu terperanggah sesaat sebelum menanggapinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cewek itu terperanggah sesaat sebelum menanggapinya. "Ahh..  Iya, apakah kau juga cewek yang diceritakan Richard padaku?. " Dia mengulurkan tangan nya kearah Sky, "Perkenalkan aku adalah Crystal Jung. Bisa dibilang aku adalah asisten pribadi keluarga Richard. Itupun jika Richard sudi mengakui keluarganya. "

Sky menanggapi uluran tangan itu. "Sky Claude Fischer. " Uluran tangan terlepas, Crystal sudah memanggil salah satu pelayan untuk mencatat pesanannya. Bahkan hingga pelayan itu pergi untuk mengurusi pesanan Crystal, Sky masih memakukan atensinya pada cewek satu itu. Mungkin lebih tepatnya pada kata-kata terakhir Crystal tadi. "Sorry, jika aku boleh bertanya. Apa maksud dari 'sudi mengakui keluarganya'?. "

SKYLANE [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang