SKYLANE [PCY]

[ CHAP 1]

-
-
-
-
-
-
-

Skylane

(You are my everything)

Gua tahu salah satu hal di dunia yang harus benar - benar dihilangkan. Selama 3 tahun setelah pertemuan pertama kita di lapangan basket karna insiden jatuhnya bola basket yang melesat kearah kepala gua, berakhir dengan gua yang malu setengah mati. Gua inget banget, seratus persen bahkan. Richard Jericho Parkㅡpelaku dari pelemparan bola basket ituㅡberlari kearah gua dengan didampingi kedua temannya di sisi kanan dan kiri, selebihnya masih diam ditempat melihat betapa bodohnya seorang Sky Claude Fischer yang masih terduduk disamping lapangan.

3 tahun lalu, saat kami masih duduk di bangku kelas 2 SMP hingga kini kami berada di bangku kelas 2 SMA disekolah yang sama. SMA Angkasa 64 di Jakarta. Kami bersahabat sejak kejadian itu. Dan gua berhasil melakukan kesalahan.

Gua merasa nyaman didekat Richard, kami benar - benar seperti saling melengkapi. Richard dengan seluruh atensinya yang berhasil membawa seluruh jiwa dan raga gua tenggelam lebih dalam untuk kembali mengagumi segala pesonanya. Richard dengan seluruh humor nya, meskipun gua tahu, Richard tidak benar - benar humor pada kehidupan nyatanya. Perlu gua garis bawahi bahwa Seorang Richard Jericho Park hanya akan seperti orang gila jika dan hanya dengan seorang Sky Claude Fischer.

Entah apa itu artinya, yang jelas itu juga yang membuat gua kembali menyelami kesalahan tersebut. Kesalahan yang seharusnya tidak pernah terjadi namun umum dalam persahabatan antara laki - laki dan perempuan.

Sudah terlalu lama sejak perdebatan antara kakak gua dengan ketiga teman Richard. Perdebatan yang benar - benar tidak berguna; menentukan siapa yang akan menjelajahi antariksa untuk pertama kalinya. Itu sudah berapa tahun yang lalu, lebih baik kita kembali ke masa yang sekarang.

"La, gua dapet rekomendasi tempat buat liburan kali ini. Richard, Sehun kalian bener - bener harus ikut. Gua gak nerima bantahan semacam apapun kali ini." Annette memulai obrolan ditengah - tengah kami. Gua yang emang baru aja dari dapur lengkap dengan minuman juga snack yang gua bawa. Gua duduk disamping Sehun yang masih rebahan dengan game yang dia main. Berani taruhan kalau Sehun dan Richard sedang mabar.