[CHAP 19]

18 5 0
                                    

Pukul dua siang. Sky masih bergelut dengan buku besar yang selalu ia bawa. Kantin sekolah sedang ramai, jadi Sky memilih tempat duduk pojok. Berharap tidak ada yang menganggu waktu nya. Namun seperti biasa, Joon akan datang dan menganggu waktu membaca Sky. Mereka tidak satu kelas, jadi waktu istirahat dipergunakan dengan baik oleh Joon untuk mendekati ataupun menganggu Sky.

Cowok itu duduk didepan Sky. Melihat tidak ada respon dari cewek didepannya, ia mencolek sedikit dagu Sky. Cewek itu menatap Joon dengan tajam sembari menghembuskan nafasnya.

"Roti kamu sudah habis, mau aku belikan lagi? Atau ingin milkshake tambahan?" Kata Joon sembari tersenyum lebar.

Sky tidak menanggapi omongan Joon, melainkan membereskan bukunya dan beranjak ingin pergi. Sebelum cewek itu benar-benar keluar dari pintu kantin, Joon sudah mencegahnya. Ia menatap lirih. "Sampai kapan kamu cuekin aku? Padahal aku cuma ingin menjadi teman baik kamu. Kalau boleh request sih, aku pengen jadi pacar kamu aja."

Tangan Joon perlahan dilepas oleh Sky. Mereka saling menatap. "Aku sudah punya pacar."

"Siapa?" Joon menyibak rambutnya ke belakang lalu membasahi bibirnya dengan lidahnya sendiri. "Apa dia se-tampan aku? Apa dia cerdas?"

Sky menggeleng kan kepalanya, lalu melenggang pergi untuk keluar dari kantin. Mengabaikan Joon dengan hembusan nafas panjangnya. "SKY! I'LL TRY TO BE YOUR BOYFRIEND. NO MATTER HOW YOU TOLD ME TO STOP! I'LL TRY, SKY!!" Joon berteriak kencang sehingga dapat mengambil atensi dari beberapa siswa dan siswi yang masih berada di dalam kantin.

Para siswi mulai berbisik tentang bagaimana bisa siswi pindahan seperti Sky mampu menggaet cowok-cowok tampan di sekolah. "Aku perhatiin Sky itu perempuan yang tidak pandai bergaul, cuek dan seperti nya dia tidak memiliki teman. Bagaimana bisa Joon dan Brice menyukai perempuan dingin seperti itu?"

Cewek disebelah nya memberi anggukan. "Aku dengar dia pindahan dari Indonesia."

Cewek satunya lagi terkejut. "For real? Berita yang ku dengar, rakyat Indonesia sebagian besar ramah terhadap orang-orang lainnya. Kenapa dia tidak ada ramah-ramahnya sama sekali?"

"Namanya juga sebagian besar. Tidak semuanya kan?" Celetuk Ruby yang tiba-tiba melewati kedua cewek itu.

Kedua nya mengaggarukkan belakang kepala dengan canggung. Melihat Ruby yang sudah keluar dari kantin, keduanya kembali membicarakan Sky. "Dia dikelas mana?"

"Year 13-A. Satu kelas dengan Brice."

"Woah!! How lucky she is."

******








Sky sedang menaruh buku-bukunya kedalam loker sebelum pulang ke rumah. Sampai terdengar notifikasi pesan dari ponselnya.

Dari Richard.

RICHARD

Pernyataan cinta nya jangan terima ya.
03.14 PM

Emang pacar kamu siapa?
03.14 PM

Kerutan dahi tercetak diwajah Sky. Tidak mungkin Richard kesini kan?

Me

How?
03.14 PM

RICHARD

Gimana sekolahnya?
03.15 PM

Enak ya, sebentar lagi lulus. Sedangkan aku? Masih harus berangkat ke sekolah 1 tahun lagi.
03.15 PM

Me

Aku gak ngerti maksud kamu.
Gimana kamu bisa tahu kalo ada
orang yang mau nembak aku?
03.17 PM

Kamu gak mungkin kesini kan?
Aku gak pernah liat kamu disini.
03.17 PM

RICHARD

Kamu gak perlu tahu sih,
Aku tahu dari mana
03.20 PM

Me

Kamu cenayang ya?
03.20 PM

Sky mematikan ponselnya. Berjalan kaki keluar dari lingkungan sekolah menuju halte bus depan sembari memasang earphone yang selalu ia bawa kemanapun. Sedikitnya ia memandang kesegala arah begitu dirasa bahwa lingkungan sekolahnya ini tampak cukup sepi. Terkadang kalau sudah seperti ini Sky jadi ingat bagaimana Richard mengantar-jemput dirinya dulu. Kepalanya ia tundukkan, menatap tanah yang sekarang ia tapaki.

Di halte bus itu bukan hanya dirinya, sebab seorang perempuan yang bisa Sky kira seumuran dengan adiknya itu, duduk disampingnya. Menatap Sky lekat hingga matanya menyipit. Sky sendiri risih, tapi memilih mengabaikan.

"Are you Stella's sister?"

Sky menoleh, kemudian mengangguk.

Perempuan di samping Sky itu pun ikut menganggukan kepalanya. Ia memandang ke arah depan. "Did you know, I am Jade's girlfriend, but Stella has took him from me."

"I don't care tho."

Perempuan yang katanya pacar Jade itu menatap Sky dengan lekat. Dia terkekeh namun terdengar miris. "I am still loving him."

Sebelum perempuan disebelah nya kembali berbicara, Bus yang akan dinaiki Sky akhirnya datang. Cewek dengan earphone ditelinganya itu segera berdiri dan menghadap sebentar pada perempuan disebelah nya. "Sorry. My bus is already arrived and don't ever involve me in you guys problem."

Perempuan itu menunduk. Perlahan tangannya ia arahkan kearah dadanya, sedikit meremat. Sebab sepertinya tiba-tiba dadanya terasa sesak. Ia menatap Sky yang memasuki bus itu dengan santai, memilih duduk disamping jendela yang dengan sangat mudah dilihat oleh perempuan itu. Masih dengan earphone ditelinganya, cewek dengan rambut panjang nya itu perlahan menutup matanya dan menyenderkan kepalanya disisian kaca bus.

Sepeninggalan bus tersebut, dilanjut dengan berhentinya sebuah mobil Audi R8. Perempuan itu menatap bingung kearah mobil itu. Hingga sosok laki-laki tampan terlihat dari balik kaca mobil. Matanya membelalak sempurna. Sepertinya dia bertemu malaikat, sebab laki-laki itu sangat tampan menurutnya.

"Apa kau tahu perempuan yang selalu menunggu bus di halte saat jam pulang sekolah?" Kata Laki-laki itu.

Perempuan itu mengerjap, "A-ku eum tidak tahu siapa yang kau maksud. Sebab aku baru pertama kali menunggu bus disini."

Tanpa menanggapinya, laki-laki itu memilih memberikan foto seorang perempuan berambut panjang yang sedang membawa beberapa buku besar.
"Apa kau pernah melihatnya?"

"A-ah.. Dia baru saja menaiki bus. Sepertinya akan pulang."

"Baiklah. Terima kasih." Lalu mobil Audi R8 itu dengan cepat meninggalkan area halte. Meninggal perempuan yang sedang mencibikkan bibirnya. "Kenapa tidak antar aku saja? Aku kan bingung harus naik bus yang mana."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SKYLANE [PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang