03. Tell

68 7 0
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Soobin membuka pintu kamarnya lalu melihat Sejin yang duduk disofa sambil memakan biskuit coklat dan menonton tv. Niat usilnya muncul seketika.

"Bukannya belajar malah liat kartun" kata Soobin lalu duduk disamping Sejin.

"Biarin, kamu nggak pernah liat nilaiku yang terlalu perfect itu ya?" Kata Sejin yang melirik kearah Soobin.

"Enggak, emang pernah?"

"Ih ga percaya!"

Soobin menepuk kepala Sejin dengan tangan kanannya. "Ya enggak lah, liat kamu belajar aja nggak pernah"

Sejin mempout kan pipinya lalu kembali fokus menonton tv.

"Eh!? ngapain tidur di paha aku?" Tanya Sejin kaget karena kakaknya yang tiba tiba tidur dipaha nya.

"males ngambil bantal."

"Lagian ini juga latihan biar ga gelagapan kalau tiba tiba ada temen gua" sambungnya.

"T-terserah deh." ucap Sejin lalu kembali memakan biskuit coklat disampingnya. Jujur saja ia sedikit malu karena Soobin tidak pernah seberani ini sebelumnya.

Soobin memandang wajah Sejin beberapa menit dari bawah sampai membuat gadis itu risih. "Apa? nggak usah ngeliatin gitu, pengen di colok ya?"

"Enggak tuh."

"Ngeliatin apa?"

"... cantik."

Satu pukulan dikepala Soobin menggunakan kepalan tangan Sejin sampai lelaki itu duduk dan merintih kesakitan.

Sejin berusaha mengontrol ekspresi nya karena mukanya jadi merah karena godaan Soobin.

Soobin hanya tertawa kecil.

⋆.ೃ࿔*:・


"Widih pagi pagi gini mukanya ceria banget nggak kaya biasanya" sambut Ryujin yang duduk di bangkunya, gadis itu sibuk menyalin pekerjaan rumah milik Yeji.

Sejin hanya tertawa kecil.

"Biasanya lu hari senin gini mukanya kusut kek bajunya Ryujin, kesambet apa lu?" Ujar Yeji.

"Hari ini ada puding custard yang limited itu, gua suruh mbeliin abang gua, tempatnya agak jauh jadi males males gimana gitu."

"Ih seriusan!? Pengen juga gua."

Yuna yang baru datang langsung memukul lengan Yeji. "Eh lo tau nggak?"

"Apa?"

Yuna membisikan sesuatu kepada Yeji. "HA?! YANG BENER!?" Teriak Yeji yang terkejut.

Yuna mengangguk mantap sebagai jawaban.

Sejin memandang aneh Yuna dan Yeji. "Pagi pagi bukannya salam malah langsung nggibah."

"Cie yang malem minggu udah punya gandengan." kata Yeji tiba tiba.

Seketika Sejin mengingat malam minggu ia pergi ke club bersama Soobin dan tak sengaja bertemu Yuna saat dia berpura pura pacaran dengan kakaknya.

"HA!" Reflek Sejin tiba tiba lalu menoleh kearah Yuna.

"Kenapa lu bilangin anjir?"

"Loh kita kan teman gapapa dong" ucap Yuna santai.

𝐒𝐮𝐝𝐝𝐞𝐧𝐥𝐲 | Choi Soobin ① ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang