08. Pregnant?

54 7 0
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Sejin membuang kotak susu yang baru saja ia habiskan ketempat sampah lalu kembali duduk disamping Yeji.

Yeji memakan kue kering yang ia beli dikantin sekolah tadi. "Kemana pacar lo nggak jemput?"

"Dia lagi sibuk, jadi nggak bisa jemput gua." Jawab Sejin seadanya.

"Jin ini apaan yang ada dileher lo? Kok kaya ada bekas gitu?" Tanya Yeji sambil menyentuh leher Sejin.

Sejin langsung menutupi lehernya dengan rambut, karena beberapa akhir akhir ini entah kenapa Soobin sering menciumi nya, apalagi dibagian leher hingga berbekas.

Cowok itu sangat agresif setelah pulang dari bioskop hari itu.

"A-anu ini digigit nyamuk, he-hehehe"

"Tapi kayanya bukan deh, kaya ci-"

"digigit nyamuk"

"O-oalah nyamuk..." Yeji langsung percaya saja, karena nada bicara Sejin menakutkan.

"Btw, gimana pacar lo? terus mantannya itu gimana?" Tanya Yeji mengalihkan.

"Kemarin gua marah sama dia, terus katanya dia nggak bakal ngulangin lagi." jelas Sejin.

Yeji kini mengangguk, "Mentang-mentang ganteng pacar lo! emang ya Jin semua cowo tuh sama aja. walaupun mantan pacar, kalau lo nggak tahu dia pasti selingkuh juga!"

Sejin menaikkan alisnya. "Emang iya?"

"Iya! Itu pengalaman gua sama mantan mantan gua dulu."

"buset."

"Oh iya.. Ada acara nggak sepulang sekolah nanti?" Tanya Yeji.

Sejin mengangguk. "Ada."

"Yah.. kemana? Padahal nanti gua mau ngajakin lo sama Ryujin kerumah nenek gua."

"gua mau kerumah Yuna udah seminggu kan dia nggak masuk, takutnya ada apa apa. sekalian minta maaf soal pacarnya."

Yeji mengerutkan keningnya. "Pacarnya? Aneh lagi?"

"Iya, tapi Yuna nggak percaya dikira gua mau ngerebut pacarnya dari dia."

"Ohh gitu ya, mau ditemenin? Gua juga khawatir sama Yuna."

Sejin melihat bus yang mengarah kerumah Yuna sudah mendekat. Mereka ada di halte bus, Yeji juga menunggu Ryujin mengambil motor sambil menemani Sejin.

Sejin menggeleng lalu berjalan kearah bus yang sudah berhenti. "Nggak usah, lagian lo mau kerumah nenek lo kan? gua duluan ya. Nanti kalo ada apa apa gua kabarin."

⋆.ೃ࿔*:・

Tok tok tok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok tok!

"Yuna?" 10 menit lebih Sejin mengetok sambil memanggil manggil nama Yuna tapi cewek itu nggak kunjung keluar.

Baru ingat juga Sejin jika Yuna tinggal sendirian, mungkin terjadi sesuatu padanya?

Sejin mencoba membuka pintu apartemen Yuna, "eh kok nggak dikunci?" Gumannya lalu masuk kedalam.

Didalam apartemen sangat gelap, jendelanya tidak dibuka, lampunya juga tidak dinyalakan. Bahkan banyak barang barang pecah yang ada dilantai.

"Y-yuna?" Panggil Sejin lalu membuka pintu kamar, ia berpikir jika Yuna ada dikamar.

Dan.. yang benar saja, Yuna duduk dilantai sambil menatap kosong kearah dinding. Kamarnya juga berantakan.

Lebih parahnya, Sejin melihat banyak testpack disekitar Yuna.

"Yuna! L-lo nggak papa?" Sejin segera menghampiri Yuna lalu memeluknya.

Yuna hanya diam tidak berkutik, ia masih menatap kosong, wajahnya sayu, matanya merah dan memiliki mata panda.

Padahal Yuna selalu menjaga tidurnya dan mencegah matanya agar tidak memiliki mata panda.

"Sejin...? Apa gua keliatan nggak papa?" Yuna membuka mulut.

Sejin mengeluarkan air mata, tidak pernah Yuna se depresi ini bahkan jika dia mempunyai masalah.

"Yun.. maafin gua, gara gara gua ya? Gara gara gua bilang kalo Beomgyu itu nggak baik buat lo?" Sejin mengeratkan pelukannya sambil menangis.

"Lo bener Jin, dia emang nggak baik buat gua. Kalo dipikir pikir juga setiap lo ngelarang gua pacaran gua nggak jadi dapet nasib buruk." Yuna masih tanpa ekspresi.

Sejin melepaskan pelukannya lalu memandang wajah Yuna. "Maksud lo?"

"Gua... Hamil."

"H-ha?! P-pasti bohong kan?"

"Gua udah coba cek sampai sepuluh kali, hasilnya semua positif."

❥•°❀°•༢

To Back Continue..

𝐒𝐮𝐝𝐝𝐞𝐧𝐥𝐲 | Choi Soobin ① ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang