05. Something Unexpected

62 8 0
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Jam dua pagi Sejin bangun dari tempat tidurnya sambil membawa selimut lalu berjalan kekamar Soobin yang letaknya didepan kamarnya, entah kenapa tiba tiba gadis itu merasa sangat kedinginan.

Tok tok tok!

Sejin tidak bisa langsung masuk kedalam kamar Soobin, kamar Soobin selalu dikunci bahkan Sejin tidak boleh masuk kamarnya tanpa izin.

Tak lama Soobin membuka pintunya sambil mengucek matanya. "Kenapa?" Tanya cowok itu.

"Temenin tidur, dingin."

Soobin mengangguk lalu keluar dari kamarnya dan menguncinya. Kemudian berjalan kekamar Sejin.

Cowok itu ikut tidur Sejin disampingnya lalu mengusap rambut Sejin. Cowok itu mengerutkan keningnya. "panas." Monolognya.

⋆.ೃ࿔*:・

"Dek bangun.." Soobin menepuk pelan pipi adiknya yang masih terlelap.

"Hmm?" Sejin langsung terbangun, dan melihat sekelilingnya. "Jam berapa ini!?" Kagetnya karena suasananya berbeda dengan saat dia bangun biasanya.

"Jam 7 kurang sepuluh menit." .

"Kok nggak dibangunin sih!?" Cewek itu memegangi kepalanya kemudian hendak turun dari ranjang namun dicegah oleh Soobin.

"Sarapan dulu, kamu nggak usah masuk sekolah."

Sejin mengerutkan keningnya bertanya tanya. "Kenapa?"

"Kamu kan demam! Mana hpmu biar gua kabarin temen kamu kalo nggak masuk."

Sejin yang nyawanya setengah sadar hanya mengangguk pasrah, kepalanya berat dan hidungnya mampet kemudian dia berbaring lagi. Lalu memberikan handphonenya ke Soobin.

"Hallo? Ryujin?"

"Iya.. Sejin?"

"Gua pacarnya Sejin, anu hari ini dia nggak masuk sekolah gara gara sakit bisa dipamitin nggak?"

"Oh cowoknya, bisa kok gua bikinin surat ijin kalo gitu"

"Oke thanks."

Setelah menelfon Soobin memberikan suapan bubur nasi kemulut Sejin. "Enak nggak?" Tanya Soobin.

"Enggak, kamu yang masak?" ujarnya sambil tersenyum.

"Iya, ya-yaudah kalo nggak enak gausah dipaksa, biar gua beliin bubur dulu"

Sejin menggeleng. "Nggak usah, aku udah terbiasa sama makanan nggak enak."

"Ngajak gelud?"

"Hehehe"

"Hmm.. Dibilangin kemarin langsung mandi, ngeyel sih." Kata Soobin sambil memberikan suapan terakhir pada adiknya.

"Maaf ba-hacuh!" Sejin bersin sangat keras hingga membuat cairan yang ada di hidungnya keluar.

"Ih jorok!" Soobin segera mengambil tisu lalu membersihkan hidung Sejin.

Sejin tersenyum lalu menatap wajah Soobin. "Aku kepikiran Felix. Kenapa ya dia ngajak aku balikan kaya gitu?"

"udah nggak usah dipikirin, emang dasarnya cowok brengsek." jawab Soobin.

𝐒𝐮𝐝𝐝𝐞𝐧𝐥𝐲 | Choi Soobin ① ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang