11. Yeonjun

55 7 0
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-


Sejin melangkah masuk ke kelas dengan mata sayu dan bahu yang sedikit lunglai. Kurang tidur semalam membuatnya merasa lelah, ditambah lagi mood-nya sedang buruk.

Saat ia masih berdiri di ambang pintu, sebuah suara menyapanya.

"Oh? Pagi, Sejin," ujar seorang cowok dengan senyum kecil di wajahnya.

Sejin mengerjap, sedikit bingung. "Pagi," balasnya singkat.

"Sejin! Sini!" panggil Yeji dari sudut kelas, melambai ke arahnya.

Tanpa pikir panjang, Sejin segera menghampiri Yeji dan duduk di sampingnya. Ia melirik sekilas ke arah cowok tadi sebelum bertanya pelan, "Yeonjun kok udah masuk?"

Yeji mendengus pelan. "Kayaknya masa skorsnya udah selesai."

Sejin mengangguk kecil. Ia masih ingat alasan Yeonjun diskors-cowok itu terlibat perkelahian dengan anak kelas sebelah sampai ada yang patah tulang.

Tak lama, suara riang terdengar dari arah pintu.

"Pagi!" Ryujin masuk dengan penuh semangat, senyumnya bersinar cerah, sambil mengulum permen favoritnya.

Yeonjun melirik dan mengangkat alisnya. "Wih, Ryujin. Lama nggak ketemu."

Ryujin berhenti di depan meja Yeonjun, tangannya masih sibuk menggulung bungkus permen. "Eh, lo udah balik? Skorsnya udah selesai?" tanyanya penuh antusias.

Yeonjun hanya tersenyum tipis, tidak memberi jawaban lisan, lalu kembali ke aktivitasnya.

Sejin mengamatinya sejenak sebelum akhirnya membuka mulut, "Jadi... lo baik-baik aja?"

Yeonjun menoleh ke arah Sejin, matanya menatap dalam. "Menurut lo?" tanyanya santai.

Sejin mengangkat bahu. "Nggak tahu. Tapi lo keliatan nggak kenapa-kenapa."

Yeonjun tertawa kecil, tapi ada sesuatu di balik tawanya yang terasa... samar. "Gue masih hidup, kan?"

Sejin menghela napas pelan. "Lo sih bikin masalah mulu. Ngapain coba sampai berantem segala?"

Yeonjun menyandarkan punggungnya ke kursi dan menatap langit-langit. "Terkadang, ada hal-hal yang emang harus diperjuangin, Sejin."

Sejin menatapnya bingung, tapi sebelum ia bisa bertanya lebih lanjut, bel masuk berbunyi, menandakan pelajaran akan segera dimulai.


⋆.ೃ࿔*:・

Tugas, Makanan, dan Kenangan yang Tak Terlupakan

Sejak pelajaran dimulai, suasana kelas menjadi lebih hening. Namun, Sejin masih terjebak dalam pikiran yang entah kemana, pikirannya melayang ke arah Yeonjun yang duduk di depannya. Ada sesuatu dalam diri cowok itu yang membuatnya merasa cemas, namun ia tidak tahu apa yang tepat.

Di tengah pelajaran, Yeonjun tiba-tiba menoleh ke Sejin dengan wajah serius, seolah ingin mengatakan sesuatu.

"Sejin," panggilnya pelan, membuat Sejin mengalihkan perhatian dari buku yang sedang ia baca. "Lo bisa bantu gue nggak?"

Sejin mengerutkan kening. "Bantu apa?"

"Skors gue baru selesai, dan gue nggak sempat ngumpulin tugas kemarin ke guru," ujar Yeonjun sambil menatap Sejin dengan tatapan penuh harap. "Bisa bantu gue buat ngumpulin tugas itu?"

Sejin menghela napas, sedikit bingung kenapa Yeonjun, yang biasanya cukup mandiri, sekarang meminta bantuannya. Namun, ia mengangguk. "Iya, gue bantu."

𝐒𝐮𝐝𝐝𝐞𝐧𝐥𝐲 | Choi Soobin ① ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang