20 - I Hate You

20 8 2
                                    

Yura meregangkan sedikit badannya yang kaku akibat duduk di kursi selama beberapa jam. Setelah mengurus beberapa kegiatan untuk kedepannya, Yura dengan terpaksa sendirian di ruangan rapat OSIS setelah rapat selesai. Yeonjun tidak bisa menemaninya karena dipanggil oleh kepala sekolah.

"Kau pasti lelah," Yura mengangkat wajahnya. "Aku membawakan roti untuk camilan, kau terlihat belum sarapan sejak pagi."

Yura tersenyum, ia mengambil roti pemberian Soobin. "Terima kasih, kau sangat peka rupanya."

Soobin mendudukkan dirinya di kursi dekat Yura. "Kau sedikit terlihat lemas saat rapat. Jadi, setelah rapat selesai aku buru-buru ke kantin untuk membelikannya untukmu. Kau bisa sakit jika tidak makan sesuatu di pagi hari."

Yura mengangguk, ia membuka bungkusan roti miliknya dan memotongnya menjadi dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yura mengangguk, ia membuka bungkusan roti miliknya dan memotongnya menjadi dua. Ia memakan potongan pertama dan memberikan potongan yang lainnya pada Soobin.

"Kau memberikannya padaku?" Soobin bertanya. Yura mengangguk.

Soobin mengambil dan memakannya. Ia tersenyum senang. Melihatnya Yura jadi ikut senang. "Kau suka roti, kan?"

Soobin menganggukkan kepala, "tentu, aku sangat menyukainya."

Tok! Tok!

Yura berhenti mengunyah dan menatap pintu yang mulai terbuka. "Oh, halo Beomgyu!" Yura menyapa adik dari Choi Soobin.

"Halo kak Yura, kak Soobin."

"Halo juga, apa yang membawamu kesini?" Beomgyu menunjukkan selembaran kertas yang dipegangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo juga, apa yang membawamu kesini?" Beomgyu menunjukkan selembaran kertas yang dipegangnya. Soobin mengambilnya secara kasar. "Kau mendapatkannya darimana?!"

Yura mengangkat alisnya, ia tidak melihat dengan jelas karena Soobin dengan cepat mengambilnya dari Beomgyu sebelum ia membacanya.

"Aku tidak tahu, teman ku berkata bahwa seseorang mengirimkannya untukku. Tapi, namanya untuk kak Soobin. Jadi aku membawakannya kepadamu. Maaf kak, karena aku penasaran, aku tidak sengaja melihatnya."

Beomgyu menundukkan kepala. Yura tidak mengerti, ia bingung dengan situasi keduanya. Yura mengambil kertas dari Soobin dan membacanya tanpa bersuara agar tidak mengganggu keduanya.

мy ғιancée | HueningkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang