Yura menutup kedua telinganya, ia sudah lelah mendengar omelan dari Yeonjun yang tiada habisnya. Gadis itu dimarahi habis-habisan karena keluar dari kamarnya tanpa sepengetahuan siapapun. Dan sekarang, Yura malah meminta ingin diantar ke apartemen Hueningkai dibanding meminta maaf atas perlakuannya.
Yeonjun menghela napas berat, percuma jika ia terus berkata-kata dan Yura tidak mendengarkan. "Baiklah, aku mengizinkan mu."
"Sungguh?!" Mata Yura berbinar. Bukan karena ingin menemui mantan tunangannya. Tapi, di apartemen Hueningkai, masih tersisa beberapa barang Yura. Dan gadis itu ingin mengambilnya. "Terima kasih Yeonjun!"
"Sebelum itu," Yeonjun menatap Soobin dan menunjuknya. "Soobin akan menemani mu kesana."
Yura menoleh kearah Soobin, lalu menatap Yeonjun kesal. "Aku sudah banyak merepotkan Soobin. Kali ini, tidak perlu."
"Jika kau ingin keluar, maka Soobin akan menemani mu. Jika tidak, maka tidak akan ada izin." Tegasnya.
Yura menggigit bibirnya kesal, kemudian ia pasrah. "Baiklah, aku akan pergi bersama Soobin." Ucapnya. Lalu ia menatap Soobin, "maaf, aku merepotkanmu lagi."
Soobin menggeleng, "tidak apa-apa, kau belum sepenuhnya pulih. Ini sudah tugas ku menjadi teman untuk menjaga mu."
Yura tersenyum senang. Hingga terlintas sesuatu di pikirannya, "untuk kunjungan ke panti asuhan, kapan kita akan bisa pergi?" tanyanya pada ketua OSIS, Yeonjun.
Yeonjun berpikir sebentar, "kalau bisa, sampai kau benar-benar pulih. Kau tidak boleh menunjukkan wajah sakitmu itu di depan anak-anak." Yura mengacungkan ibu jarinya.
"Panti asuhan? Aku sepertinya tidak mendengar hal itu saat rapat."
"Itu hanya tugas kami sebagai ketua dan wakil ketua OSIS. Kami tidak ingin memberatkan tugas anggota yang lain." Balas Yura. "Lagipula, ini sudah tradisi. Setiap tahun, ketua dan wakil ketua OSIS berkunjung ke panti asuhan."
"Sepertinya menyenangkan, apa aku boleh ikut?" Yura menatap Soobin berbinar, lagi. Yura tentu saja mengiyakan. Ia tidak boleh melewatkan kesempatan, memperkenalkan Soobin kepada anak-anak disana. Mereka pasti suka dengan pemuda itu.
-мy ғιancé-
"Terima kasih sudah mengantar ku, sepertinya aku ini sedikit merepotkan."
Soobin menggeleng sambil tersenyum, "aku sudah bilang sebelumnya, tidak apa-apa. Sebagai teman, ini sudah menjadi tugas ku."
"Baiklah, kau tunggu disini. Aku tidak akan lama,"
Soobin mengangkat alis, "kenapa? Aku ingin membantumu."
Yura tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, "tidak perlu, barang ku tidak banyak. Aku akan segera kembali."
Karena tahu Yura akan menolak kembali jika ia menawarkan dirinya untuk membantu, Soobin akhirnya menyerah dan membiarkan gadis itu pergi sendiri.
Sebenarnya bukan hanya karena Soobin ingin membantu membawakan barang-barang Yura, tapi sejak perasaannya tidak enak, ia berpikir sesuatu akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
мy ғιancée | Hueningkai
Fanfic[END] "Your my only, my fiance." Note : kalau pun ceritanya sudah selesai, upayakan vote dan comment ya 😉😘 © Leyaaa7246, 2021