"Aku memilih Petra untuk jadi bawahan ku"
"Eh?!"
Petra menunjuk dirinya sendiri, "Aku?!"
"Ya. Juga dengan 3 pasukan baru lainnya, Gunther, Eld, dan Ouluo", Levi menyandarkan tubuhnya pada dinding.
"Baiklah...itu terserah mu", ucap Erwin.
Petra memelas, "Padahal aku bisa memilih tim ku sendiri seperti Hange-san...".
"Kita akan menjalankan tim kita bersama nanti. Aku akan menemui yang lainnya", Levi menegakkan tubuhnya dan berjalan keluar dari ruangan tersebut.
"...Erwin-san, apa kau tidak bisa menolak permintaan Levi? Aku ingin sekali membimbing dan memimpin tim ku sendiri", ucap Petra.
"Memangnya kenapa? Kalau kulihat, lebih baik kalian bersama saja", ucap Erwin.
Petra menghela napasnya, "...baiklah. Kalau begitu, aku akan menyusul Levi. Ah, maksudku...Kapten Levi. Itu lebih baik untuknya"
"Baiklah. Semoga hari mu menyenangkan", ucap Erwin.
•••
"Aku adalah Levi. Aku memilih kalian dalam tim ku karena melihat kemampuan kalian yang hebat setelah ekspedisi pertama kalian. Ini Petra, dia akan menjadi teman se-tim kalian. Bawahanku.", Ucap Levi pada anggota tim barunya.
"Sungguh suatu kehormatan yang besar menjadi bagian dari tim mu. Karena kau adalah prajurit terkuat yang pernah ada", ucap salah satu anggota—Gunther Schultz.
"Jangan berlebihan. Aku juga manusia biasa seperti kalian", jawab Levi.
"Kami akan berjuang sebaik mungkin, kapten", ucap anggota lainnya—Ouluo Bozado.
"Senang bertemu kalian! Kita sekarang adalah satu tim", ucap Petra dengan senyuman manis diwajahnya.
•••
"Ini adalah markas kita", Levi menghentikan kudanya didepan sebuah bangunan yang cukup besar yang akan menjadi markas tim mereka—Pasukan Elite.
"...tapi sebelum itu, aku ingin kalian menjaga kebersihan tempat ini dengan baik. Tempat ini sangat berdebu dan kita akan membersihkannya bersama nanti", sambung Levi.
"DIMENGERTI!", sahut mereka serempak—Gunther, Eld, dan Ouluo.
"Kalian tahu, kapten Levi adalah orang yang sangat peduli kebersihan. Kalian akan belajar banyak darinya", ucap Petra.
"Apa kau sudah mengenal kapten Levi dari dulu?", Tanya Ouluo.
"Ah...itu tidak penting", jawab Petra seraya tertawa ringan.
Tanpa mereka tahu, Levi memerhatikan mereka dari depan. "...tch".
•••
"Selamat makan! Aku memasak spesial untuk kerja keras kita hari ini. Cukup melelahkan, bukan?", Petra menaruh panci berisi kare di tengah-tengah meja makan.
"Wah! Petra, kau benar-benar gadis idaman. Cantik, pandai memasak", ucap Ouluo.
"Kau sudah menggigit lidahmu beberapa kali hari ini, Ouluo-san. Apa sudah membaik?", Tanya Petra.
"Tentu saja. Apalagi setelah memakan masakan mu", jawab Ouluo. Petra hanya tertawa.
Petra sibuk membagi-bagikan kare tersebut ke teman-temannya. Ouluo tampak sangat antusias dan berulang kali menggoda Petra, "Petra, kalau begini, aku tidak perlu mencari gadis lain. Kau benar-benar idaman ku", ucapnya.
"Hey! Kau ini bicara apa!", Petra memukul bahu Ouluo dengan spatula.
"Petra, katakan padanya jangan terlalu banyak berbicara, nanti lidahnya akan tergigit lagi", sahut Eld. Petra tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond the Surface [ON PROGRESS]
FanfictionPetra mengira kehidupannya akan berakhir saat ia menginjakkan kaki di. salah satu rumah bordil di Kota Bawah Tanah Distrik Stohess. Namun, secercah harapan meneranginya. "Saat pertama kali melihat mu, entah kenapa, hatiku menyuruh ku untuk menghamp...