28 Cravings

251 25 15
                                    

Hello para readers ku yang tercintah😭😭💞💞

Mimin balik lagi buat nemenin akhir Minggu kalian👌💐🌹💞

Besok Senin dan tidak ada hal spesial 😂😂😂

Oke, cukup basa-basi nya yuk langsung aja 👉👉

HAPPY READING~!

3 bulan kemudian...

Petra terbangun dari tidurnya di tengah malam. Ini adalah yang ke sekian kalinya. Ia menyingkirkan lengan Levi yang memeluk pinggangnya dan duduk di pinggir ranjang. Petra menghela napas panjang dan bangkit berdiri.

"...Kau mau kemana?"

Petra tersentak dan berbalik. Ia melihat Levi yang telah terbangun dan duduk bersandar di kepala ranjang.

Levi melipat kedua tangannya, "Sedari tadi kau terus bangun dan membuat ku tak bisa istirahat dengan tenang" ucapnya.

"Maaf..." Ucap Petra.

"Sebenarnya kau ini kenapa?" Tanya Levi.

"Aku tidak tahu...tapi aku mau makan..." Jawab Petra.

Levi tampak bingung, "Hah...? Di tengah malam seperti ini?!"

Petra mengangguk pelan.

Levi mengusap wajahnya gusar, "Yang benar saja..."

Ia bangkit dari ranjang dan keluar dari kamar.

"Kau mau kemana?" Tanya Petra.

"Bukankah kau mau makan? Aku pikir aku bisa memasakkan mu sesuatu" Levi berbalik menatap Petra.

"I-Iya...tapi..."

Levi berdiri melipat kedua tangannya, "...Hm?"

"Aku mau pie cherry..."

Levi terbelalak tak percaya.

"Tunggu...di tengah malam seperti ini kau ingin pie?" Tanya Levi dan Petra menjawabnya dengan anggukan.

Levi menghela napas, "Aku tidak mengerti kenapa kau tiba-tiba aneh seperti ini. Tapi aku tidak bisa mengabulkan keinginan mu itu" ucapnya.

"Tapi..."

"Tapi apa?"

"Aku mau makaaann! Hiks...hiks..." Petra mulai terisak membuat Levi tersentak kaget.

"Hey! Kau kenapa?" Levi memegang kedua bahu Petra.

Petra terus terisak membuat pikiran Levi menjadi kacau.

"Hiks...hiks...aku mau pie..." Isak Petra.

Levi memegangi pelipisnya, "Petra, coba pikir! Dimana aku bisa mendapatkan nya di tengah malam seperti ini? Apakah aku harus ke Trost untuk mencarikannya? Bisa-bisa aku baru kembali di pagi hari, Petra!" Ucapnya.

"Hiks...kau...memarahiku?" Petra semakin terisak.

"Aku hanya ingin kau berpikir, Petra" jawab Levi.

"Berhentilah menangis. Aku bisa membuatkan makanan yang lain untuk mu. Kita akan membeli pie-nya besok saja" lanjutnya. Ia berjalan keluar dan menutup pintu kamar.

Petra sendiri tidak tahu entah kenapa perasaannya tiba-tiba menjadi sensitif begini. Rasanya ia ingin marah dan menangis keras-keras.

"Petra, turunlah ke bawah jika kau ingin makan. Jangan membuat tenaga ku terbuang sia-sia" seru Levi dari luar.

"Tapi aku mau pie! Aku mau pie!!" Petra menghentak-hentakkan kakinya dan menangis dengan keras.

Levi buru-buru masuk dan melihat Petra yang masih merengek.

Beyond the Surface [ON PROGRESS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang