Selamat pagi!
Eh- jam satu dini hari itu termasuk pagi atau malam, sih?😅
Oke, abaikan...
Maapin aku update tengah malam gini karena aku lupa😭
Plus, aku juga punya kesibukan lain, yaitu ngerjain pesanan gambar orang. Buat yg kepo dengan hasil karya aku, bisa liat2 di ig~
@geenie_1310
//Sekalian promote
Jadi langsung aja...
Happy reading~!
•••
"Selamat malam, semua~! Terima kasih banyak sudah datang kemari!", Ucap Petra pada semuanya setelah mereka selesai bertamu.
"Bolehkah kami datang lagi dilain waktu, heichou?", Tanya Armin pada Levi yang sedang menyeruput teh nya. Namun, Levi hanya diam.
"Oh, tentu saja!", Sahut Petra.
"Aku sudah kenyang...", Ucap Sasha seraya mengelus-elus perutnya.
"Kau yang paling rakus, dasar gadis kentang!", Cibir Jean.
"Tidak terasa sudah tengah malam. Baiklah, kami akan segera kembali. Terima kasih banyak, Levi heichou, Petra-san!", Ucap Eren.
Petra tersenyum dan mengangguk.
Setelah semuanya pergi, Petra kembali menemui Levi yang masih duduk di meja makan.
"Tadi cukup asyik. Dagingnya juga enak. Aku tak menyangka perusahaan Reeves akan memberikan hadiah sebanyak itu", ucap Petra seraya mendudukkan dirinya di hadapan Levi.
"Ya. Itu karena aku pernah bernegosiasi dengan Dimo Reeves", ucap Levi.
Petra menopang dagunya dengan satu tangan nya, "Tidak terasa, ya...Eren dan teman-temannya sudah bertumbuh menjadi prajurit-prajurit yang hebat...", Ucapnya.
Levi menyeruput tehnya, "Itu karena mereka adalah bawahan ku. Aku tidak akan memilih mereka jika mereka lemah. Mereka punya kelebihan masing-masing", ucapnya.
Petra terkekeh pelan, "Ya, kau memang yang terbaik..."
•••
Di tengah jalan, Eren dan teman-teman duduk berdampingan di sebuah kereta kuda. Armin dan Mikasa tampak sudah tertidur di pojok, sementara yang lainnya masih terjaga.
"Minna! kalian lihat, tidak! Tadi, saat aku duduk di sebelah Petra-san, ada banyak bercak merah di lehernya!", Ucap Sasha.
"Huh...? Apa maksudmu...Sasha?", Tanya Eren.
Jean dan Connie saling bertatapan lalu tertawa.
"Astaga...kalian ini...", Ucap Eren.
"Sasha! Mungkinkah itu ulah...LEVI HEICHOU?!", Seru Connie dan Jean secara serempak di akhir, lalu ketiganya tertawa.
Eren tersentak. Pipinya sedikit memerah dan ia menggaruk tengkuknya, "Kenapa kalian jadi membahas hal seperti itu...?"
"Aku tak menyangka Levi heichou yang memiliki wajah sedatar triplek itu ternyata...mesum!", Ucap Sasha dan dibarengi gelak tawa dari Jean dan Connie.
"Kalian...apa tidak takut jika Levi heichou tahu kalian membicarakan nya...?", Tanya Eren.
"Ya...untung saja orangnya tidak ada disini...", Ucap Connie dengan entengnya.
Ya, memang benar. Untung saja Levi tidak mendengarkan pembicaraan mereka. Jika tidak, maka tamatlah riwayat mereka semua.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond the Surface [ON PROGRESS]
FanfictionPetra mengira kehidupannya akan berakhir saat ia menginjakkan kaki di. salah satu rumah bordil di Kota Bawah Tanah Distrik Stohess. Namun, secercah harapan meneranginya. "Saat pertama kali melihat mu, entah kenapa, hatiku menyuruh ku untuk menghamp...